Liputan6.com, Jakarta Film drama komedi terbaru berjudul Anak Medan: Cocok Ko Rasa??? resmi diperkenalkan lewat acara press screening dan konferensi pers yang digelar pada Kamis, (17/4/2025) di Epicentrum XXI, Jakarta Selatan.
Film produksi PIM Pictures ini disutradarai oleh Ivan Bandhito dan diproduseri oleh Agustinus Sitorus, dan dijadwalkan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 24 April 2025.
Dihadiri oleh jajaran filmmaker serta para pemeran utama seperti Ajil Ditto, Maell Lee, Steven Pasaribu, Mario Maulana, dan Adi Sky, film ini menggambarkan persahabatan, perjuangan, dan realita kehidupan anak muda dalam meraih mimpi, serta dengan latar cerita budaya khas Medan.
Melalui peran yang dibawakan Ajil Ditto, penonton diajak menelusuri kembali hubungan emosional dengan tanah kelahirannya. Kenangan masa kecil dan kedekatannya dengan kota Medan turut menjadi sumber semangat bagi Ajil dalam menghidupkan karakter yang ia mainkan di film Anak Medan.
Kota Medan sebagai Latar Cerita
Dengan latar kota Medan yang penuh warna, film ini menjadi cerminan dari kisah-kisah yang sangat dekat dengan kehidupan banyak orang.
"Kami memilih Medan sebagai latar karena kota ini memiliki karakter yang kuat, penuh dinamika sosial dan ekonomi yang menggambarkan perjuangan hidup anak muda, terutama bagi mereka yang merantau. Medan adalah kota yang kaya akan keragaman dan budaya, juga tempat yang menjadi cerminan kehidupan banyak anak muda Indonesia yang berusaha mengejar mimpi, tetapi tidak melupakan akar mereka,” ungkap Agustinus selaku produser.
Kedekatan Ajil Ditto dengan Kota Medan
Bagi Ajil Ditto, film Anak Medan bukan hanya proyek akting biasa, melainkan perjalanan emosional yang membawanya kembali ke tanah kelahirannya. Dalam konferensi pers yang digelar di Epicentrum XXI, Kamis (17/4/2025), Ajil mengungkapkan kedekatannya dengan kota Medan, tempat di mana ia dilahirkan.
“Syuting di Medan buat saya terasa seperti pulang kampung. Saya lahir di sini, jadi suasananya sangat dekat dengan saya. Bisa kembali ke sini dan bekerja di tempat yang saya kenal sangat menyenangkan,” ujar Ajil.
Melalui karakter Rafly yang ia perankan, Ajil membangun kembali hubungan emosional dengan tanah kelahirannya. Nuansa lokal, bahasa, hingga budaya yang disajikan dalam film ini memperkuat rasa keterikatan Ajil terhadap cerita yang ia mainkan.
Chemistry yang Kompak antar Para Pemain
Tak hanya soal lokasi, Ajil juga menyoroti bagaimana proses syuting semakin berkesan berkat chemistry yang terbentuk di antara para pemain. Menurutnya, kekompakan tersebut sudah tumbuh dengan sangat alami sejak awal, dan membuat setiap adegan berjalan lebih hidup dan emosional.
“Kami semua punya sifat dan karakter yang ternyata saling melengkapi, jadi enggak butuh waktu lama untuk merasa dekat satu sama lain. Suasana yang cair ini bikin setiap adegan terasa lebih hidup, dan kami bisa saling membangun emosi dengan natural,” jelas tambahnya.