6 Fakta Film Gundik Dibintangi Maxime Bouttier, Luna Maya Jadi Wanita Siluman Dalam Dunia Gelap

2 months ago 35

Liputan6.com, Jakarta Mei 2025, Luna Maya akan menyapa para pencinta sinema lewat Gundik karya sutradara Anggy Umraba. Film ini bergenre gado-gado, memadukan heist, horor, drama, dengan nuansa romantisme plus bumbu komedi.

Belum dirilis, Gundik sudah jadi omongan publik. Film ini mempertemukan Luna Maya dan calon suaminya, Maxime Bouttier. Anggy Umbara menuturkan, pencarian pemain film Gundik butuh wkatu lumayan panjang.

“Pertama Agus Kuncoro dulu. Kami mau centralnya atau protagonisnya, perampok yang terbentur oleh kondisi. Mastermind-nya siapa, akhirnya dapat Agus Kuncoro. Itu paling pertama kami lock. Setelahnya, baru Nyai,” katanya.

Karakter Nyai akhirnya jatuh ke tangan Luna Maya. Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini merangkai 6 fakta film Gundik berdasarkan wawancara eksklusif bersama Luna Maya, Maxime Bouttier, dan Anggy Umraba.

1. Makan Sushi Ditraktir Luna Maya

Karakter Nyai dipercayakan kepada Luna Maya berawal dari obrolan sambil makan sushi di salah satu restoran Jepang di Jakarta. Anggy Umbara ditraktir Luna Maya. Sambil bersantap, keduanya membahas peran dalam film Gundik.

“Akhirnya saya memberanikan diri mengontak Luna Maya, kami bertemu dan makan sushi ditraktir Luna. Begitu dia oke, baru kami berani mengonfirmasi yang lain,” ujar Anggy Umbara di Gedung KLY Jakarta, baru-baru ini.

2. Luna Maya Mengira Bakal Jadi Perampok

Anggy Umbara mempresentasikan film Gundik yang bergenre heist-horor. Mendengar ini, Luna Maya membayangkan bakal jadi salah satu perampok yang beraksi di rumah mewah. Ia antusias mengingat genre heist terbilang langka di Indonesia.

“Wah seru ini, karena heist movie dan jarang ada di film Indonesia. Saya kadung senang. Yay aku jadi perampok. Saya sudah senang. Lalu, saya bertanya: Nggy, gue jadi siapa? Dia bilang saya jadi Nyai,” Luna Maya berbagi cerita.

3. Nyai Lebih Susah, Tapi Lebih Enak

Bukan berarti karakter Nyai minim tantangan. Luna Maya menjelaskan, memerankan Nyai lebih susah tapi lebih “enak.” Artinya, karakternya lebih tajam. Penampilan fisiknya terkonsep pakai kebaya dan gesturnya sangat spesifik.

“Bagaimana gerak-geriknya lebih enak mencarinya. Secara penjiwaan lebih susah. Dia sangat kelam, berada di dunia kegelapan. Dia setengah siluman, setengah manusia. Aku tidak punya referensi apa rasanya setengah siluman,” ulasnya.

4. Merampok Rumah yang Salah

Gundik mempertemukan Luna Maya dan Maxime Bouttier. Meski demikian, adegan keduanya tak terlalu banyak. Kisahnya bermula dari sekumpulan pria merampok rumah yang salah. Keduanya akan beradu akting tiga hingga lima scene saja.

“Kami malah scene-nya enggak sebanyak itu. Paling cuma tiga, empat atau lima adegan. Kami enggak bertemu secara intens dalam adegan tapi setiap kali ketemu ada impak yang signifikan terhadap cerita film ini,” Maxime Bouttier membocorkan.

5. Bahagianya Maxime Adu Akting dengan Calon Istri

Ini bukan kali pertama Maxime Bouttier dan Luna Maya terlibat di film yang sama. Beberapa tahun sebelumnya, mereka jadi kameo di sebuah film namun tidak dalam satu adegan. Maxime Bouttier dan Luna Maya juga pernah terlibat dalam serial layar kaca.

“Di layar kaca kayaknya ada empat proyek bareng, jadi aku sudah tahu bagaimana dia di lokasi syuting,” ujar Maxime Bouttier. “Intinya aku happy kerja sama dengan Luna. Anggy juga. Aku ingin banget dari dulu bikin sesuatu dengan Anggy,” akunya.

6. Darah Food-Grade, Rasanya Manis

Omong-omong soal adegan film horor, Luna Maya juaranya. Ia tak pernah ragu untuk tampil berlumur darah hingga dikubur hidup-hidup. Dalam Gundik pun, Luna Maya membocorkan akan “bermain-main” dengan darah. Tentu, menggunakan darah buatan.

“Darah (buatan yang digunakan) food grade, manis kan. Pepper mint rasanya, bisa di-request mau rasa apa. Kan ada darah-darah yang diperuntukkan di mulut, jadi harus food-grade. Biasanya dari madu atau gula,” cetus Luna Maya diiakan Anggy Umbara.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |