Liputan6.com, Jakarta Tamara Tyasmara menyibukkan diri selama Ramadan 2025. Ini dilakukan agar tak larut dalam kesedihan karena teringat pada Dante, putranya yang telah meninggal dunia.
Diakui Tamara Tyasmara, ini Ramadan kedua yang dijalani tanpa Dante. Ia menyebut Ramadan kali ini lebih berat karena ketidakhadiran Dante yang begitu terasa.
"Ramadan tahun kemarin dan tahun ini terasa beda. Tahun kemarin masih sibuk BAP, penyidikan. Kalau ini benar-benar berasa banget, lebih berat kalau dibilang," ujar Tamara Tyasmara di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
"Aku sengaja ambil job supaya distraction. Aku juga sudah syuting hari pertama (puasa)," akunya.
Fokus Beribadah
Menurut Tamara Tyasmara, dengan bekerja, rasa rindu kepada Dante sedikit teralihkan. Ia bahkan merasa lebih tenang berada di luar daripada di rumah.
"Supaya fokus juga kali ya ibadahnya. Kalau di rumah saja nanti gimana, jadi mending aku kerja saja. Di luar jadi lebih tenang gitu daripada di rumah," Tamara Tyasmara menyambung.
Sama-sama Hancur
Bukan hanya Tamara Tyasmara yang masih sedih atas kepergian Dante. Orang tua dan semua keluarganya merasakan duka yang sama hingga kini.
"Sama sih, semua sama-sama hancur. Cuma gimana kita masing-masing nyembuhin. Sama semuanya Dante dekat, sama omanya dekat, sama papanya," jelasnya.
Kirim Doa Dari Rumah
Saat rindu mendera, Tamara Tyasmara mengobatinya dengan bermunajat kepada Tuhan. Ia kadang berziarah ke makam Dante. "Cuma bisa berdoa, paling ke makam. Atau enggak paling di rumah saja doa," pungkas Tamara Tyasmara.