Profil Reno Wandika Pengacara Muda dan Lagi Ramai Jadi Pemberitaan, Ngaku Ingin Bela Yang Terzalimi

Liputan6.com, Jakarta Nama pengacara Reno Wandika belakangan diberitakan media daring. Tak mengherankan mengingat sejumlah pengacara kini menjelma pesohor dan kerap dimintai keterangan awak media terkait kasus hukum yang tengah bergulir.

Pertanyaan yang kemudian muncul, siapa Reno Wandika? Berikut profil singkatnya. Reno Wandika pengacara sekaligus figur publik keturunan Minang, Sumatra Barat, yang lahir di Jakarta, 13 Februari 1993

Lulus dengan gelar Sarjana Hukum, pengacara yang hobi olahraga bola basket ini pernah menangani sejumlah kasus. Salah satu yang viral adalah korban arisan online selebgram berinisial VA beberapa waktu silam.

“Saya juga pernah mengawal anak yang jadi korban TPKS (Tindak Pidana Kekerasan Sekual) oleh ayah tiri di Bekasi,” kata Reno Wandika yang aktif sebagai pengacara sejak tahun 2023.

Dalam wawancara tertulis dengan Showbiz Liputan6.com, Jumat (16/5/2025), Reno Wandika bersyukur, karena perlahan tapi pasti banyak pengais keadilan yang memercayakan kasus kepadanya.

“Alhamdulillah banyak klien memercayakan jasa aku sebagai pengacara untuk membantu kasus-kasus mereka. Poin pentingnya mereka yakin aku bisa bantu. Itu energi positif buat aku yakin bisa memenangkannya,” akunya.

Semula Reno Wandika bercita-cita ingin jadi aktor. Kini, ia fokus jadi pengacara. Reno Wandika berpendapat, dengan menjadi pengacara, ia bisa membantu lebih banyak orang yang tertindas.

“Adalah suatu pencapaian dan kepuasan tersendiri bisa membantu orang lain. Aku pengin membantu banyak orang yang terzalimi. Aku ingin membela mereka untuk mendapatkan keadilan,” Reno Wandika menyambung.

Baginya, ada sensasi nikmat batin yang dirasakan ketika bisa mengantar seseorang mencapai keadilan di ruang sidang. Ke depan, Reno Wandika ingin membantu lebih banyak orang.

“Aku berharap bisa memenangkan tiap kasus klienku yang butuh jasa-jasaku untuk membela mereka mencapai keadilan. Semoga cita-cita ini bisa terlaksana,” ia mengakhiri.

Wayan Diananto, Ruly RiantrisnantoTim Redaksi