Liputan6.com, Jakarta Park Bo Gum dan Lee Ji Eun hadir dalam drama When Life Gives You Tangerines, yang membawa penonton ke Pulau Jeju pada tahun 1960-an. Film ini mengisahkan perjalanan cinta Gwan-sik (Park Bo Gum) dan Ae-sun (Lee Ji Eun) yang berkembang seiring mereka membangun keluarga.
Park Bo Gum memerankan Gwan-sik sebagai sosok muda yang pekerja keras dan penuh pengabdian. Karakter ini digambarkan sebagai pria yang mencintai Ae-sun dengan sepenuh hati serta berusaha membebaskannya dari peran gender yang mengekang pada masa itu.
Aktingnya yang penuh penghayatan membuat Park mendapatkan julukan suami impian hingga cowok green forest. Namun, Park sendiri tidak menganggap Gwan-sik sebagai karakter yang tidak realistis.
"Saat membaca naskahnya, saya merasa Gwan-sik adalah karakter yang sangat mengagumkan, tetapi saya tidak menganggapnya sebagai sosok yang mustahil ada di dunia nyata. Saya merasa dia bisa saja seseorang yang mungkin kita temui setidaknya sekali dalam hidup," ungkapnya dikutip dari The Korea Herald, Kamis (27/3/2025).
Bagi Park, karakter Gwan-sik memberikan kesan mendalam dan bahkan menjadi inspirasinya dalam kehidupan nyata.
"Saat memerankan Gwan-sik, saya berharap bisa lebih seperti dirinya. Atau mungkin lebih tepatnya, saya berharap bisa menjadi seseorang seperti dia — pasangan yang bisa diandalkan, suami yang penuh kasih, atau teman hidup yang setia," tambahnya.
Kemiripan dengan Gwan-sik
Park Bo Gum menyebut bahwa dirinya memiliki kemiripan sekitar 70 persen dengan karakter Gwan-sik. Dia pun menyebut sejumlah kesamaannya.
"Cara saya mencintai keluarga, menjaga orang-orang di sekitar saya, dan mengekspresikan perasaan dengan sepenuh hati ketika mencintai seseorang — bagian-bagian itu terasa mirip. Tapi dibandingkan Gwan-sik, yang kebanyakan diam, saya merasa saya lebih sering berbicara ketika ada kesempatan," jelasnya.
Pendalaman Karakter
Untuk mendalami perannya, Park melakukan transformasi fisik yang cukup signifikan. "Sutradara mengatakan bahwa karena karakter ini adalah seseorang yang rajin berolahraga dan perenang andal, ia ingin Gwan-sik memiliki tubuh yang lebih besar dan atletis," ujar Park. Demi mencapai itu, ia menaikkan berat badannya sekitar empat hingga lima kilogram.
Transformasi ini juga melibatkan tim tata rias yang menciptakan tampilan khas Gwan-sik. "Setiap bagian kulit yang terlihat diwarnai lebih gelap dengan riasan untuk menciptakan tampilan kecokelatan akibat sinar matahari, mencerminkan kehidupan Gwan-sik yang bekerja di bawah matahari Pulau Jeju," katanya.
Dialek Jeju
Selain perubahan fisik, Park juga berusaha menguasai dialek Jeju dengan baik, "Bahkan dalam naskah, Gwan-sik bukanlah karakter yang banyak berbicara — dia lebih banyak mengekspresikan diri melalui tindakan. Jadi, saya sengaja membuat nadanya lebih tenang dan rendah."
"Saat pertama kali mendengar dialek Jeju, saya mencoba menangkap ritmenya, dan saya juga mengambil sedikit intonasi dari sisi ibu Gwan-sik untuk memberikan variasi," sambungnya.