Mark Zuckerberg Dipanggil ke Pengadilan, Bantah Meta Lakukan Monopoli karena Miliki WhatsApp dan Instagram

16 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - CEO Meta Platforms, Mark Zuckerberg, hadir di pengadilan tentang persaingan antimonopoli AS pada Senin, 14 April 2025, kemarin.

Pasalnya, pengadilan menuding Meta Platforms telah habiskan miliaran dolar AS untuk mengakuisisi Instagram dan WhatsApp, dengan tujuan untuk memenangkan persaingan dari kompetitor-kompetitor Facebook.

FTC alias komisi perlindungan konsumen Amerika Serikat pun berupaya memaksa Meta untuk merestrukturisasi alias menjual Instagram dan WhatsApp.

Pasalnya, aliansi Facebook, Instagram, dan WhatsApp dianggap menjadi ancaman bagi perusahaan-perusahaan pesaing, karena pendapatan iklannya yang begitu besar.

Mark Zuckerberg yang hadir dengan setelan jas gelap dan dasi biru muda menanggapi pertanyaan sekaligus membantah tudingan.

Menurutnya, Meta membeli Instagram dan WhatsApp satu dekade lalu. Tujuannya untuk menghilangkan persaingan antarplatform media sosial, tempat pengguna saling terhubung dengan teman dan keluarga mereka.

Mark Zuckerberg menekankan, selain untuk menemukan konten-konten yang menghibur, berbagi hal dengan teman dan keluarga merupakan prioritas dari aplikasi di Meta Platforms.

Sebut Akuisisi Facebook Terhadap WhatsApp justru Untungkan Pengguna

Namun kata Zuckerberg, keputusan perusahaan pada 2018 untuk memprioritaskan konten Facebook yang dibagikan oleh teman-teman pengguna alih-alih unggahan video dan konten publik lainnya gagal menangkap perubahan ke arah pengguna. Mereka justru memilih membagikan konten melalui pesan DM alih-alih mengunggah kabar melalui feed.

Ia memerkirakan, saat ini sekitar 20 persen konten di Facebook dan 10 persen di Instagram dihasilkan oleh teman-teman pengguna, bukan akun yang diikuti berdasarkan minat.

"Kita telah salah memahami bagaimana keterlibatan media sosial berkembang. Orang justru terus terlibat dengan makin banyak hal yang tidak dilakukan oleh teman-teman mereka," kata Zuckerberg.

Alih-alih monopoli, menurut Mark Zuckerberg, akuisisinya terhadap Instagram di tahun 2012 dan WhatsApp pada 2014 justru menguntungkan pengguna.

Kehilangan Instagram Bisa Pukul Bisnis Iklan Facebook

FTC mengklaim, Meta memegang monopoli pada platform yang dipakai pengguna berbagi konten dengan teman-teman dan keluarga mereka. Pesaing mereka di Amerika Serikat adalah Snapchat milik Snap serta media sosial kecil yang berfokus pada privasi, MeWe, yang dirilis pada 2016.

Sementara, menurut FTC, platform tempat pengguna melakukan streaming konten ke orang asing yang memiliki minat serupa, seperti X alias Twitter, TikTok, YouTube, dan Reddit tak bisa dipertukarkan.

Sidang ini pun akan berlangsung setidaknya hingga bulan Juli mendatang. Jika FTC menang, mereka perlu membuktikan bahwa tindakannya memaksa Meta untuk menjual Instagram atau WhatsApp akan memulihkan persaingan.

Tentunya, jika kehilangan Instagram, Meta akan kehilangan sebagian besar laba bersihnya.

Peran WhatsApp dan Instagram untuk Facebook

Meski Meta tak merilis pendapatan masing-masing aplikasi, firma riset periklanan Emarketer memerkirakan Instagram menghasilkan USD 37,13 miliar tahun ini. Jumlah tersebut lebih dari setengah pendapatan iklan Meta di AS.

Instagram juga menghasilkan lebih banyak pendapatan per pengguna ketimbang media sosial lainnya, termasuk Facebook.

Sementara, WhatsApp disebut hanya menyumbang sedikit dari total pendapatan Meta. Meski begitu, WhatsApp merupakan aplikasi terbesar di Meta Platforms dalam hal jumlah pengguna harian. WhatsApp pun kini berupaya mendapatkan uang dari tools seperti chatbot-nya.

Sebelumnya Zuckerberg juga berkata, layanan pesan bisnis yang dimiliki WhatsApp kemungkinan akan mendorong gelombang pertumbuhan perusahaan ke level berikutnya.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |