Ini Kata CEO Meta dan Microsoft soal Pengembangan DeepSeek yang 10x Lebih Murah dari ChatGPT

5 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Biaya pengembangan chatbot AI asal China, DeepSeek, diklaim 10 kali lebih murah ketimbang ChatGPT. Dalam waktu dua bulan dan hanya menghabiskan dana sekitar USD 6 juta (sekitar Rp 97 miliar), DeepSeek mampu menciptakan dua model AI, yaitu DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1.

Dana yang dihabiskan DeepSeek terpaut jauh dari biaya pengembangan ChatGPT-4 yang mencapai USD 63 juta (sekitar Rp 1 triliun), menurut laporan TeamGPT.

Terkait klaim tersebut, CEO Meta Mark Zuckerberg dan CEO Microsoft Satya Nadella menilai bahwa membangun jaringan komputer raksasa diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang berkembang.

"Berinvestasi 'sangat besar' dalam belanja modal dan infrastruktur akan menjadi keuntungan strategis dari waktu ke waktu," kata Zuck, sebagaimana dikutip dari Global Banking, Jumat (31/1/2025).

Sementara Nadella mengatakan pengeluaran tersebut diperlukan untuk mengatasi kendala kapasitas yang telah menghambat kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan AI.

"Seiring AI menjadi lebih efisien dan mudah diakses, kita akan melihat permintaan yang meningkat secara eksponensial," ujarnya.

Microsoft telah mengalokasikan USD 80 miliar untuk AI pada tahun fiskal 2025, sementara Meta telah menjanjikan sebanyak USD 65 miliar untuk teknologi kecerdasan buatan.

Jumlah itu tentu jauh dari sekitar USD 6 juta yang diklaim DeepSeek telah dihabiskan untuk mengembangkan model AI mereka.

Tanggapan Analis

Para eksekutif teknologi AS dan analis Wall Street mengatakan bahwa angka itu mencerminkan jumlah yang dihabiskan untuk daya komputasi, bukan semua biaya pengembangan.

"Dengan pengeluaran yang sangat besar itu, mereka perlu menghasilkan pendapatan, tetapi saya pikir minggu ini merupakan pengingat untuk AS (terkait DeepSeek yang mengguncang dunia teknologi AI)," kata analis Futurum Group, Daniel Newman.

CFO Microsoft, Amy Hood, mengatakan belanja modal perusahaan pada kuartal saat ini dan berikutnya akan tetap sekitar di level USD 22,6 miliar.

DeepSeek vs ChatGPT: AI China Tantang Dominasi OpenAI, Siapa Lebih Unggul?

DeepSeek, laboratorium AI asal China membuat gempar dunia dan mengguncang dominasi OpenAI di teknologi kecerdasan buatan.

Setelah ChatGPT memimpin teknologi AI, DeepSeek hadir dengan klaim biaya 40x lebih murah ketimbang model multimodal besutan perusahaan Sam Altman tersebut.

Walau kedua model mampu menghasilkan teks mirip manusia, DeepSeek AI disebut lebih akurat dan memiliki pemahaman lebih dalam mengenai informasi faktual dan pertanyaan kompleks.

Lantas, apa saja perbedaan utama antara DeepSeek vs ChatGPT? Berikut adalah penjelasannya dari Mashable, Kamis (30/1/2025).

1. Harga Berlangganan

Salah satu perbedaan terbesar antara kedua chatbot ini adalah biaya berlangganan. DeepSeek dapat dipakai secara gratis dan tanpa batasan.

Lalu bagaimana dengan ChatGPT? Model AI buatan OpenAI ini juga menawarkan versi gratis dan menyertakan paket premium dengan fitur tambahan.

Perusahaan rintisan Sam Altman ini menawarkan biaya seharga USD 20 per bulan untuk akses GPT-4 Turbo.

2. Model Open Source vs Tertutup

Berada di bawah lisensi MIT, DeepSeek R1 bisa digunakan oleh siapa saja, dimodifikasi dan didistribusikan secara bebas tanpa harus membayar biaya alias grats. Akan tetapi, pengembang wajib menyertakan kode utama dari DeepSeek.

Sementara itu, OpenAI masih mempertahankan ChatGPT sebagai model tertutup, walau sebelumnya Sam Altman sempat berencana untuk membuka model AI mereka untuk komunitas.

Masih Kena Sensor

Walau memungkinkan aksesibilitas dan kolaborasi lebih luas dalam komunitas AI, DeepSeek masih memiliki keterbatasan.

Sebagai model AI berbasis di China, model ini mengikuti peraturan konten membatasi topik politik tertentu.

Ketika ditanya tentang hubungan politik internasional, mereka mengalihkan pembicaraan ke topik netral seperti coding dan matematika.

Sedangkan, ChatGPT tidak menerapkan pembatasan spesifik negara namun menghadapi tantangan hukum terkait privasi data dan masalah hak cipta.

Perusahaan ini telah terlibat dalam tuntutan hukum terkait pembuatan konten dan potensi penyalahgunaan data kepemilikan.

3. Performa

Performa DeepSeek dan ChatGPT ini tergantung pada kebutuhan pengguna, di mana ChatGPT dalam hal percakapan dan kreatif.

Dengan kemampuan ini, ChatGPT lebih up-to-date dengan beberapa informasi dan peristiwa terkini.

Sementara itu, DeepSeek lebih baik dalam hal kemampuan teknis, seperti coding, penalaran logis, atau persamaan matematika.

DeepSeek vs ChatGPT, Siapa yang Menang?

Untuk developer atau perusahaan yang ingin memanfaatkan AI dengan lebih hemat budget, DeepSeek layak dicoba.

Tetapi jika Anda butuh AI kreatif dengan fitur lengkap, maka ChatGPT masih menjadi pilihan utama. Sekarang, pilihan ada di tangan Anda!

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |