Habiburokhman: Prabowo Punya Indra Keenam, yang Mau 'Ngolah' Ketahuan

8 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan Presiden Prabowo Subianto tidak gampang dibohongi oleh para menteri-menterinya.

Hal itu disampaikan Habiburokhman dalam acara Sarasehan Aktivis Lintas Generasi Memperingati Reformasi 1998 di Jakarta, Rabu (21/5).

Awalnya dalam forum itu, salah satu pembicara yakni Pakar Hukum Tata Negara Feri Amsari menyinggung soal reshuffle menteri pemerintahan Prabowo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Habiburokhman tidak sependapat soal reshuffle. Menurutnya, reshuffle di awal pemerintahan tidak produktif.

"Beda pendapat soal reshuffle. Jangan sesederhana itu memandang persoalannya. Sebuah pemerintahan itu cuma 5 tahun secara formal. Ini baru berapa bulan di reshuffle ya enggak produktif," kata Habiburokhman.

Ia meminta semua pihak tidak meremehkan Prabowo. Ia mengatakan Prabowo bukan presiden yang gampang dikibulin para menteri.

"Jangan seolah-olah Pak Prabowo gampang saja dikibulin para menteri, akan gampang saja dikerjain para menterinya, enggak bos. Susah banget. Itu menteri-menteri mau rapat dengan Pak Prabowo saja sudah gemeteran kalau ada kesalahan. Saya tahu banget," ujar dia.

Ia mengaku sudah masuk Partai Gerindra sejak 2010. Dari pengalamannya, siapapun yang datang kepada Prabowo dengan niat 'mengolah' tidak akan dapat apa-apa.

"Kita kalau enggak datang bawa pikiran yang ikhlas ke Pak Prabowo, enggak bakal dapat apa-apa. Saya 2010 masuk Gerindra sampai sekarang, kalau kita sudah bawaannya mau ngolah, datang ke dia dalam tanda kutip, nggak dapat, karena dia, enggak tahu ya, dia ada kayak indra keenam gitu lho, bos. Pak Prabowo ini, ada yang tukang olah dia tahu," ujarnya.

Ia juga mengatakan Prabowo memiliki kelebihan untuk mengatur sumber daya manusia yang berada di sekitarnya.

"Kelebihannya dia bisa me-manage berbagai macam SDM yang ada di sekitarnya. Kalau ada yang terlalu kiri, ya kita rangkul supaya ke tengah. Kayak dulu waktu Pak Prabowo saya kritisi, kok selalu akomodir PKS, kalau ada yang terlalu ke kanan, kita tarik ke tengah. Begitu juga kalau ada yang terlalu kiri, kita tarik ke tengah, kita rangkul," katanya.

(fra/yoa/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |