Liputan6.com, Jakarta Sepanjang hari ini, Kamis (27/3/2025), aneka gambar dengan gaya khas studio animasi kenamaan Studio Ghibli, mendadak mewarnai media sosial. Banyak warganet yang mengunggah foto diri hingga meme yang disunting ala goresan tangan animator dan susunan palet warna ala My Neighbor Totoro atau Spirited Away.
Ini ada hubungannya dengan rilisan update ChatGPT AI image generator yang dirilis oleh OpenA, GPT-4o.
CEO OpenAI Sam Altman, bahkan ikut-ikutan. Ia memasang gambar profil X baru yang bergaya Studio Ghibli, kemungkinan besar dibuat dengan generator GPT-4o.
Namun tahukah Anda, bahwa sebenarnya Hayao Miyazaki—animator legendaris dan salah satu pendiri Studio Ghibli—sangat anti dengan gambar yang dibuat dengan teknologi AI?
Diwartakan Variety, pada 2016 pernah berkomentar pedas terhadap animasi yang dibuat lewat AI. Hal ini diketahui dari tayangan dokumenter NHK bertajuk “NHK Special: Hayao Miyazaki — The One Who Never Ends.”
Sebelumnya, ia sempat ditunjukan sebuah video animasi AI singkat yang memperlihatkan sesosok monster menggeliat di permukaan lantai.
Rupanya ia sangat tak suka dengan isi video tersebut.
Hayao Miyazaki Sebut Tak Akan Pakai AI dalam Karyanya
Hayao Miyazaki mengungkap bahwa video itu mengingatkannya pada seorang temannya yang merupakan kaum difabel.
“Saat mengingat dirinya, aku tak bisa menonton hal ini dan menganggapnya menarik. Orang yang membuat ini tak mengerti apa itu rasa sakit. Aku merasa sangat jijik,” kata dia.
Ia menambahkan, “Kalau Anda ingin membuat hal mengerikan seperti ini, silakan. Tapi aku tak pernah ingin memasukkan teknologi ini dalam karyaku. Menurutku ini adalah sebuah hinaan besar terhadap hidup.”
Komentar Hayao Miyazaki soal Mesin yang Menggambar Seperti Manusia
Dalam video yang sama, pihak yang memperlihatkan demo ini menyebut tujuan penggunaan AI adalah untuk membuat mesin yang bisa menggambar seperti manusia.
Atas pernyataan ini, Hayao Miyazaki juga membalas dengan komentar pedas.
“Aku merasa kita sudah mendekati akhir masa. Kita, manusia, kehilangan kepercayaan pada diri kita sendiri,” kata dia.
Pertanyaan soal Hak Cipta
Sementara itu, Studio Ghibli memang belum bersuara atas tren gambar AI yang menggunakan gaya khas mereka. Namun, sejumlah media mempertanyakan aspek hak cipta dalam teknologi ini.
Evan Brown, seorang pengacara hak kekayaan intelektual di firma hukum Neal & McDevitt menyebutkan bahwa secara hukum, GPT-4o bekerja di wilayah abu-abu. Ia mengatakan gaya artwork memang tidak secara khusus dilindungi hak cipta.
Namun, ada kemungkinan, model AI mereka dilatih dengan menggunakan jutaan frame dari film-film Studio Ghibli. Meski begitu, hal ini pun belum tentu dilihat sebagai pelanggaran.
"Menurutku, hal ini menimbulkan pertanyaan sama yang telah kita tanyakan pada diri kita sendiri selama beberapa tahun terakhir. Apa ada implikasi pelanggaran hak cipta dari menjelajah web dan menyalin ke dalam database?" kata dia.