Film Cocote Tonggo Karya Bayu Skak: Angkat Tema Sosial dan Gunjingan Tetangga Dalam Kemasan Komedi

2 days ago 14

Liputan6.com, Jakarta Film terbaru Bayu Skak berjudul Cocote Tonggo akan segera hadir di bioskop Indonesia pada 15 Mei 2025. Film ini mengangkat cerita yang terinspirasi dari gunjingan tetangga dan tekanan sosial yang sering dialami masyarakat, khususnya terkait dengan harapan untuk memiliki anak. Ide cerita film ini berawal dari frasa Jawa 'urip ora mung nuruti cocote tonggo' yang berarti 'hidup tidak hanya mengikuti omongan tetangga'.

Dalam film ini, kita akan diajak menyelami kehidupan pasangan suami istri penjual jamu yang belum memiliki anak dan menjadi bahan gunjingan warga sekitar. Demi menjaga reputasi usaha mereka, pasangan ini bahkan sampai berpura-pura hamil. Situasi semakin rumit ketika mereka menemukan seorang bayi, yang menambah kompleksitas cerita ini.

Bayu Skak, yang juga berperan sebagai aktor utama, mengungkapkan bahwa film ini merupakan hasil dari perjalanan panjang. Ia dan timnya baru bisa memproduksi film ini pada tahun 2024, meskipun ide dan naskah sudah disiapkan sejak tahun 2020 saat pandemi Covid-19 melanda. “Dari tim itu sebenarnya kita tampung ide dulu. Biasanya kalau ada ide langsung dieksekusi, tapi Cocote Tonggo ini rezekinya baru datang di 2024,” ungkap Bayu dalam sebuah wawancara di Jakarta Selatan.

Proses Kreatif di Balik Cocote Tonggo

Bayu Skak menjelaskan bahwa proses pembuatan film ini tidak terburu-buru. Ia dan tim Skak Studios memilih untuk menunggu hingga waktu dan sumber daya memungkinkan untuk mewujudkan proyek ini. “Bikin film itu butuh banyak hal, bukan cuma ide yang kuat, tapi juga momentum, kru, dan dukungan produksi yang pas,” terangnya.

Momentum tersebut akhirnya datang ketika mereka berkolaborasi dengan Tobali Film, rumah produksi yang kembali aktif di film layar lebar setelah satu dekade fokus pada sinetron. Kolaborasi ini memberikan dorongan baru bagi tim untuk melanjutkan produksi film yang telah lama tertunda.

Film Cocote Tonggo mengambil latar belakang di kota Solo dan menggunakan dialog dalam Bahasa Jawa Mataraman hingga 80 persen. Hal ini memberikan nuansa lokal yang kuat dan autentik, serta menjadikan film ini lebih dekat dengan kehidupan masyarakat setempat.

Pemeran dan Harapan Film

Cocote Tonggo tidak hanya dibintangi oleh Bayu Skak, tetapi juga melibatkan aktor dan aktris ternama seperti Dennis Adhiswara, Ayushita, dan Asri Welas. Kehadiran para pemain ini diharapkan dapat memberikan warna dan kedalaman pada cerita yang diangkat.

Film ini dikemas dengan pendekatan jenaka namun tetap menyentuh hati, menggambarkan realita sosial tentang tekanan masyarakat dan bagaimana cara menghadapinya. Dengan latar belakang yang kuat dan tema yang relevan, Cocote Tonggo diharapkan dapat menghibur penonton sekaligus memberikan pesan yang mendalam.

Dengan semua elemen yang telah disiapkan, Bayu Skak dan timnya optimis film ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat. “Kita berharap film ini bisa menghibur sekaligus memberikan pemahaman tentang bagaimana menghadapi tekanan sosial,” tutup Bayu.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |