Liputan6.com, Jakarta Saat film Anak Medan diperkenalkan ke publik, perhatian para pencinta film tertuju pada konfigurasi pemain yang terbilang unik yakni Maell Lee, Ajil Ditto, Ady Sky, dan Mario Maulana. Maell Lee memerankan Ucok.
Sementara Ady Sky sebagai Joko. Keduanya lebih dikenal sebagai kreator konten, YouTuber, sekaligus selebgram. Maell Lee dan Ady Sky menambah panjang daftar selebgram yang menyeberang ke layar lebar.
Sebelumnya, kita mengenal kreator konten Fuji adik Bibi Andriansyah yang membintangi film Bukan Cinderella. Contoh teraktual adalah Erika Carlina yang mendulang 4,5 juta penonton lewat film Pabrik Gula karya sineas Awi Suryadi.
Anya Geraldine, selebgram dengan 11 jutaan pengikut, sukses bikin publik gondok gara-gara peran Lydia dalam drama viral Layangan Putus. Laporan khusus Showbiz Liputan6.com kali ini membahas fenomena dari kreator konten jadi aktor atau bintang film.
Maell Lee dan Ady Sky tak menampik fenomena para selebgram, influencer, YouTuber atau apapun itu menjadi bintang film. Menurut mereka, sekarang era medsos. Popularitas kini tak hanya bisa didapat dengan tampil di radio atau televisi.
Pesohor Medsos dan Jumlah Pengikut
Dulu, orang jadi penyanyi setelah menjuarai Lomba Bintang Radio. Bahkan, ada yang bisa main film setelah populer mengisi suara di sandiwara radio. Elly Ermawati misalnya, menghidupkan tokoh Mantili di sandiwara radio legendaris Saur Sepuh.
Saat Saur Sepuh difilmkan, ia dipercaya sebagai Mantili adik Brama Kumbara. Kini, medsos jadi platform populer yang beririsan dengan kata viral. Tak sedikit pesohor medsos dipinang jadi bintang film karena punya banyak pengikut di jagat maya.
“Sekarang zaman medsos. Ketika YouTuber atau selebgram main film, impaknya mungkin, karena banyak followers, potensi penontonnya makin banyak,” kata Maell Lee kepada Showbiz Liputan6.com di Gedung KLY Jakarta, baru-baru ini.
Menyeberang. Melebarkan sayap. Itulah yang dilakukan sejumlah kreator konten papan atas. Banyak yang sukses. Namun tak sedikit pula yang flop. Maell Lee menilai, aji mumpung saja tak cukup untuk bisa eksis di industri sinema Tanah Air.
Selain jeli memilih proyek, menajamkan bakat akting sangat penting. “Selebgram melebarkan sayap, tidak hanya ngonten tapi bisa berlatih akting. Jadi banyak pekerjaan yang bisa dijalani sama dia,” pesohor dengan 5 jutaan pengikut di Instagram itu menyambung.
Akting Bagus Adalah Kunci
Ady Sky menyebut, perpindahan dari jagat maya ke layar lebar atau layar kaca wajar. Ini seperti para penyiar radio ternama akhirnya dapat kesempatan emas jadi presenter televisi. Kini, giliran pesohor medsos unjuk gigi.
“Bagus, aku menyaksikan sendiri salah satu influencer dari TikTok, sekarang kariernya berkembang (pesat dengan) membintangi series dan film. Dan aktingnya bagus,” Ady Sky mengulas tanpa menyebut nama.
Akting bagus adalah kunci. Dengan kata lain, kreator konten yang konsisten mengembangkan diri punya peluang lebih besar untuk bertahan di industri seni. Tak berlebihan jika hadirnya bakat baru dari medsos memuluskan roda regenerasi di dunia seni peran.
“Setuju soal regenerasi. Jadi, industri film bisa menjaring beberapa aktor juga dari TikTok atau Instagram. Aku percaya apa yang instan tak akan bertahan lama. Memang butuh proses untuk menjadi sesuatu, harus diasah terus,” imbuhnya.
Jangan salah, untuk masuk ke dunia seni peran tak bisa hanya mengandalkan popularitas. Setidaknya, ini dialami Erika Carlina. Ia dipercaya memerankan Naning dalam Pabrik Gula setelah melewati proses panjang.
Nikmati Saja Prosesnya
Rupanya, sineas Awi Suryadi mengikuti rekam jejak Erika Carlina sejak main serial hingga membintangi film horor Sosok Ketiga yang mendulang 1,16 jutaan penonton pada 2023. Saat audisi, Awi Suryadi melihat kemampuan aktingnya berkembang.
“Namun tidak saya jadikan satu-satunya opsi pemeran Naning. Kala itu, casting director yakin Erika Carlina pas. Ahirnya, kami memilihnya. Tak disangka profesionalisme, kemampuan mendalami karakter, dan totalitasnya melampaui ekspektasi saya,” kenangnya.
Membintangi sejumlah film sukses termasuk Pabrik Gula, menambah panjang predikat Erika Carlina di dunia seni. Selebgram dengan 2 jutaan pengikut ini kini dikenal sebagai presenter, penyanyi, bintang serial, hingga aktris layar lebar.
“Sebenarnya apapun sebutannya mau sekarang melekatnya ‘Erika sering di film.’ Terus tiba-tiba menyanyi. Aku pengin dikenal sebagai entertainer saja kayak Sang Penghibur,” Erika Carlina ditemui di Jakarta Selatan, Desember 2024.
“Kalian kalau lihat aku ngehost podcast, terus tiba-tiba manggung sama siapa, terus tiba-tiba main film. Kadang-kadang main series, jadi lebih realistis saja sih (dalam berkarier). Apapun aku sat-set-sat-set,” paparnya panjang.
Dari selebgram, main film, dipantau sutradara besar, lalu melahirkan box office 4 jutaan penonton. Semua dijalani dengan sabar dan telaten. Kuncinya, berproses. Ini diamini Ady Sky. “Kalau mau bersinar (di industri seni peran), prosesnya dinikmati saja,” cetusnya.
Maell Lee menambahkan, keberanian seorang kreator konten untuk menyeberang ke seni peran acapkali dimulai dari kegelisahan berada di zona nyaman. Kegelisahan membuahkan kejenuhan dan keberanian menjajal hal baru.
“Contohnya aku, selama ini nge-YouTube, Instagram, bikin video, lama-lama bosan. Ada kalanya, ingin menjajal bidang lain,” tutur Maell Lee. Keberanian menjajal bidang lain akhirnya bertemu kesempatan. Jadilah ia membintangi film Anak Medan.