Liputan6.com, Jakarta Ingin melepas penat setelah hari yang panjang? Mungkin ini saatnya kamu duduk santai dan menyalakan Netflix, karena ada banyak pilihan film komedi Indonesia yang siap menghiburmu. Yup, selain dikenal dengan deretan film thriller dan romance yang memikat, Netflix juga punya koleksi film komedi lokal yang tak kalah seru untuk ditonton.
Sepanjang tahun 2024, genre komedi berhasil mencuri perhatian publik. Meski masih harus bersaing dengan dominasi film horor di box office, komedi tetap menunjukkan taringnya. Bahkan lima judul berhasil menembus box office, sebuah pencapaian yang cukup membanggakan. Kabar baiknya, sebagian dari film-film tersebut kini telah hadir kembali di Netflix dan bisa kamu tonton berulang kali tanpa batasan waktu.
Memasuki tahun 2025, Netflix semakin serius menyajikan hiburan berkualitas dari dalam negeri. Mulai dari film komedi segar hingga pemenang Piala Citra, semuanya tersedia dalam satu platform. Tak ketinggalan, beberapa film lawas yang sempat tayang di bioskop kini kembali hadir dan bisa kamu nikmati kapan saja, seperti Kang Mak yang sempat mencuri perhatian sejak perilisannya di 2024.
Berikut rekomendasi film Netflix Indonesia komedi yang tayang 2024–2025. Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (17/4/2025).
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan istrinya, Rosmah Mansor nampak muncul di trailer Dirty Money yang dirilis.
1. Kang Mak from Pee Mak
Tayang di Netflix mulai 31 Desember 2024, film ini adalah adaptasi dari film Thailand legendaris Pee Mak, namun dengan sentuhan lokal khas Indonesia. Kang Mak from Pee Mak membawa suasana kampung dengan nuansa budaya lokal yang kental. Kisahnya tentang Kang Mak yang pulang dari medan perang dan kembali ke rumah bersama keempat sahabatnya. Namun, kampung halamannya kini berubah mencekam karena gosip bahwa istrinya, yang menunggunya di rumah, sudah meninggal dan menjadi hantu.
Alih-alih dibuat seram, film ini justru membalut ketegangan dengan humor absurd, dari tingkah laku keempat sahabat Kang Mak yang penakut tapi sok berani, hingga plot twist yang bikin geleng-geleng kepala. Ini adalah horor komedi yang cerdas, ringan, dan cocok buat ditonton rame-rame.
2. Kaka Boss
Kaka Boss mengangkat realitas keras para perantau dari Indonesia Timur yang mencoba mengadu nasib di ibukota. Meski sarat isu sosial dan perjuangan, film ini dikemas dengan cara jenaka, menyentuh, dan sangat manusiawi. Cerita berpusat pada sekelompok anak muda dari Maluku dan Papua yang tinggal bareng di rumah kontrakan kecil di Jakarta.
Dengan segala keterbatasan, mereka saling mendukung, berantem, berdamai lagi, dan saling mengolok dalam gaya khas timur yang ceplas-ceplos dan penuh energi. Film ini bukan hanya lucu, tapi juga menyentuh hati, membuat penonton tertawa sekaligus merenung soal makna rumah dan persaudaraan sejati. Film ini tayang di Netflix mulai 9 Januari 2025.
3. The Most Beautiful Girl in the World
Sebuah rom-com (romantic comedy) modern yang menawarkan premis unik dan menyentuh. Reuben, seorang pewaris tunggal kerajaan media, dipaksa mengikuti syarat absurd demi warisan: ia harus menikahi "gadis tercantik di dunia" lewat acara kencan di TV. Di tengah kekacauan proyek tersebut, ia malah terdampar di pulau terpencil bersama Kiara, seorang produser tangguh dan idealis.
Film original Netflix yang tayang awal 2025 ini punya campuran pas antara drama, komedi satir tentang industri media, dan kisah cinta yang tumbuh perlahan. Chemistry antara Reza Rahadian dan Sheila Dara menjadi daya tarik utama, dengan karakter-karakter pendukung yang penuh warna. Kisah ini menyindir bagaimana kecantikan dipahami oleh media—dan bagaimana cinta sejati bisa muncul di tempat paling tak terduga.
4. Sekawan Limo
Film ini punya pendekatan horor-komedi yang segar. Ceritanya tentang lima orang yang mendaki Gunung Madyopuro, meski telah diperingatkan bahwa kelompok pendakian harus berjumlah genap dan tidak boleh menoleh ke belakang. Mereka melanggar dua aturan itu dan dihantui sepanjang malam di gunung.
Namun alih-alih hanya menakut-nakuti, film ini menyajikan ketegangan dengan cara lucu dan penuh sindiran terhadap mitos-mitos lokal. Konflik antar karakter yang saling curiga siapa "bukan manusia" menciptakan suasana yang tegang tapi lucu, bikin kamu terhibur sekaligus deg-degan.
5. Agak Laen
Empat sahabat yang bekerja menjaga rumah hantu di pasar malam harus menghadapi situasi tak terduga ketika salah satu pengunjung meninggal dunia karena kelalaian mereka. Daripada melapor ke polisi, mereka justru mengubur korban di dalam rumah hantu, berharap tidak ada yang tahu. Tapi ternyata, arwah korban benar-benar menghantui tempat itu.
Kocaknya, justru karena jadi “angker beneran”, rumah hantu mereka malah jadi viral. Namun semakin besar perhatian yang didapat, semakin besar pula tekanan yang mereka alami. Film ini cerdas dalam menyatukan elemen komedi slapstick, satire sosial, dan horor ringan. Kocak, absurd, tapi tetap menghibur.
6. Rumah Dinas Bapak
Film ini memadukan nuansa horor klasik dan komedi keluarga dengan apik. Keluarga Dodit harus pindah ke rumah dinas baru di tengah hutan jati, yang memiliki sejarah kelam sebagai tempat penyiksaan pencuri kayu. Setiap malam Jumat Kliwon, rumah ini dihantui kejadian misterius.
Tapi alih-alih menyeramkan terus-menerus, film ini justru menertawakan ketakutan para penghuninya. Tingkah Dodit, ibu yang religius, dan Mas Dewo yang percaya mitos bikin film ini jadi tontonan seru. Kalau kamu suka horor yang nggak terlalu berat, dan banyak bumbu kocaknya, ini pilihan tepat.
7. Catatan Menantu Sinting
Mengangkat konflik klasik antara menantu perempuan dan ibu mertua, film ini menyorot tekanan sosial terhadap perempuan dalam pernikahan. Minar, istri dari Sahat, harus berhadapan dengan mertua Batak yang terus menerus menuntut cucu laki-laki. Bahkan, Minar harus tidur di "ranjang sakral" peninggalan kakek demi bisa segera hamil.
Dialog-dialog dalam film ini pedas dan kocak, dengan akting kuat dari pemeran utama dan ibu mertua yang nyebelin tapi lovable. Film ini menyentil banyak realita rumah tangga Indonesia, terutama soal ekspektasi dan peran gender—tapi tetap dibalut komedi yang tajam dan segar.
8. Bu Tejo Sowan Jakarta
Karakter ikonik dari film Tilik, Bu Tejo, kini hadir dalam petualangan baru ke ibukota. Bersama ibu-ibu dari kampungnya, Bu Tejo ingin liburan ke Jakarta. Tapi liburan ini berubah jadi drama keluarga saat ia tahu anaknya ingin menikahi perempuan keturunan Tionghoa.
Film ini menyoroti prasangka sosial, budaya Jawa, dan sempitnya cara pandang sebagian masyarakat—tapi tetap dengan gaya Bu Tejo yang cerewet, blak-blakan, tapi diam-diam sayang keluarga. Penuh adegan lucu, drama keluarga, dan kritik sosial ringan yang dibungkus dalam gaya khas Bu Tejo yang tidak tergantikan.
9. Pasutri Gaje
Diangkat dari webtoon populer, Pasutri Gaje bercerita tentang pasangan pengantin baru yang harus menyesuaikan hidup di rumah baru, sambil menghadapi tekanan keluarga dan lingkungan karena belum punya anak. Saat Adelia telat haid, suaminya Adimas langsung heboh dan mengumumkan ke semua orang kalau istrinya hamil.
Sialnya, ternyata itu hanya keinginan Adimas untuk terlihat hebat dan membuat orang tuanya bangga. Komedi situasi dalam film ini penuh twist, dengan pesan soal komunikasi dalam hubungan dan tekanan sosial yang sering kali berlebihan. Lucu, ringan, dan penuh momen "aduh... itu gue banget!".