8 Potret Dewi Soekarno di Dalam Peti Mati saat Ikut Pameran Seni, Jadi Sorotan

1 month ago 24

Jadi intinya...

  • Dewi Soekarno menarik perhatian di pameran seni dengan konsep visual unik.
  • Ia berpose dalam peti mati, mengangkat tema kehidupan dan kematian.
  • Penampilannya memicu beragam reaksi publik dan warganet.

Liputan6.com, Jakarta Dewi Soekarno kembali menjadi pusat perhatian publik setelah penampilannya di sebuah pameran seni internasional menuai sorotan. Sosok yang dikenal sebagai salah satu istri Presiden pertama RI, Soekarno, ini tampil unik dengan konsep visual yang tidak biasa. Kehadirannya di pameran tersebut langsung mengundang beragam reaksi dari pengunjung dan warganet.

Potret Dewi Soekarno di dalam peti mati hingga pose anggun di area pameran menjadi bahan perbincangan hangat. Dengan gaun ikonik bernuansa abu-abu keperakan, ia menghadirkan performa seni yang dianggap nyentrik dan penuh simbol. Tema yang diangkat pun menyinggung filosofi tentang kehidupan, kematian, hingga estetika yang mengundang rasa penasaran.

1. Dewi Soekarno Berbaring di Peti Mati dengan Ornamen Mewah

Foto pertama memperlihatkan Dewi Soekarno berbaring di dalam peti mati yang dihiasi bunga merah muda dan merah. Wajahnya dirias rapi dengan mata terpejam, bibir sedikit terbuka, menciptakan kesan seolah-olah ia sedang beristirahat. Ornamen hijau dan emas di sekeliling peti mati menambah nuansa megah pada penampilan tersebut.

Representasi visual ini terhubung dengan tema "Pemakaman dalam kehidupan" yang diangkat dalam pameran. Caption unggahan Instagram @dewisukarnoofficial pada Selasa (16/9/2025), “Ini pemakamanku sendiri” yang menyertai foto ini menegaskan bahwa performa Dewi Soekarno bukan sekadar estetika, melainkan juga refleksi personal. Gaya nyentriknya menghadirkan simbol kuat tentang hidup dan mati.

2. Prosesi Peti Mati yang Diangkat Empat Pria

Foto kedua menampilkan momen ketika peti mati Dewi Soekarno diangkat oleh empat pria berbusana formal. Peti mati itu terbalut kain hijau dengan ornamen emas, terlihat elegan dan penuh simbolisme. Adegan ini tampak menyerupai prosesi pemakaman yang biasa terlihat dalam tradisi.

Keterangan foto menyebut “Peti mati hijau saya dibawa oleh 4 pembawa laki-laki asing yang tampan”. Hal ini memberi sentuhan teatrikal yang unik dan menguatkan nuansa performatif dari karya seni tersebut. Dewi Soekarno berhasil memadukan simbol tradisi dengan sentuhan kontemporer dalam penampilannya.

3. Duduk Anggun di Samping Peti Mati Bergambar Anjing

Pada foto ketiga, Dewi Soekarno tampak duduk anggun di samping peti mati yang dihiasi motif kepala anjing dalam bingkai oval. Gaun panjang abu-abu keperakan dengan bordir putih yang ia kenakan semakin memperkuat kesan elegan. Di sekelilingnya, bunga-bunga berwarna-warni memperindah suasana.

Caption yang menyertai momen ini menghubungkan desain peti mati dengan anjing peliharaan kesayangannya. Visual tersebut memperlihatkan bagaimana Dewi Soekarno menghadirkan personalitasnya dalam karya seni. Perpaduan hewan kesayangan, ornamen emas, dan nuansa klasik menjadikan pameran ini semakin unik.

4. Foto Bersama di Depan Banner Pameran

Foto keempat menampilkan Dewi Soekarno berdiri di depan banner pameran dengan visual miniatur bangunan. Ia masih mengenakan gaun keperakan yang sama, menambah kesan konsisten sepanjang acara. Kehadirannya di area ini menandakan keterlibatan aktif dalam pameran.

Caption menyebutkan bahwa acara tersebut terkait dengan “Pameran Industri Akhir”. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi Dewi Soekarno bukan hanya sekadar performa pribadi, melainkan bagian dari kolaborasi dengan penyelenggara. Posisi dirinya di depan logo besar itu memberi kesan bahwa ia menjadi figur sentral.

5. Potret di Layar Besar Saat Acara Berlangsung

Foto kelima memperlihatkan suasana acara yang lebih besar, dengan banyak penonton menyaksikan. Di layar besar tampak potret Dewi Soekarno mengenakan gaun hitam dengan kerah dramatis. Dekorasi bunga di panggung menambah nuansa megah acara tersebut.

Kehadiran Dewi Soekarno di layar utama membuatnya menjadi sorotan seluruh ruangan. Momentum ini menegaskan statusnya sebagai tokoh penting dalam pameran.

6. Pose Bersama Pria Berjas Hitam

Foto keenam menunjukkan Dewi Soekarno berpose bersama seorang pria berjas hitam berdasi merah. Keduanya tampak tersenyum ke arah kamera, menandakan suasana hangat dan penuh keakraban. Gaun abu-abu keperakan yang ia kenakan tetap menjadi ciri khas penampilannya.

Kebersamaan ini memberi kesan bahwa Dewi Soekarno hadir bukan hanya untuk performa seni, tetapi juga membangun relasi sosial. Momen sederhana tersebut menambah sisi humanis di tengah pameran yang penuh simbol. Hal ini membuat potret Dewi Soekarno semakin lengkap sebagai tokoh publik.

7. Berpose dengan Dua Wanita di Depan Banner Pameran

Foto ketujuh memperlihatkan Dewi Soekarno berdiri bersama dua wanita lain di depan banner pameran. Banner tersebut menampilkan beberapa logo dari perusahaan. Mereka bertiga tampak melambaikan tangan dengan penuh percaya diri.

Penampilan kolektif ini menegaskan bahwa Dewi Soekarno tidak tampil sendiri dalam pameran. Kehadirannya bersama figur lain memberi gambaran kolaborasi lintas individu dan institusi. Pose ramah ini kontras dengan kesan dramatis dari foto sebelumnya.

8. Potret Formal Bersama Dua Wanita

Foto kedelapan kembali menampilkan Dewi Soekarno bersama dua wanita yang sama, namun kali ini dengan pose lebih formal. Mereka tidak melambaikan tangan, melainkan berdiri tegak sambil menatap kamera. Gaun abu-abu keperakan Dewi Soekarno tetap menjadi daya tarik utama.

Perbedaan nuansa dengan foto sebelumnya menegaskan fleksibilitasnya dalam berpose. Dari ekspresif hingga formal, Dewi Soekarno mampu menyesuaikan diri dengan situasi. Setiap potret yang ia tampilkan dalam pameran ini mencerminkan sisi berbeda dari kepribadiannya.

Pertanyaan seputar Dewi Soekarno

Siapa Dewi Soekarno?

Dewi Soekarno adalah istri Presiden pertama RI, Soekarno. Ia dikenal sebagai sosialita internasional dan tokoh publik.

Mengapa Dewi Soekarno ikut pameran seni dengan konsep peti mati?

Ia ingin menampilkan karya seni bertema kehidupan dan kematian. Konsep itu dipakai sebagai refleksi pribadi.

Apa makna dari caption “Ini pemakamanku sendiri”?

Caption itu simbol bahwa ia menyiapkan pemakamannya sendiri. Pesannya adalah tentang kesadaran akan akhir kehidupan.

Apakah Dewi Soekarno masih tinggal di Jepang?

Ya, ia sudah lama tinggal di Jepang. Namun ia tetap aktif menghadiri acara seni dan budaya di berbagai negara.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |