Liputan6.com, Jakarta Melalui unggahan di akun Instagram seorang desainer ternama, Didiet Maulana, tampak sudut-sudut dapur dari rumah Ariel Tatum. Terlihat detail interior yang bernuansa hangat, rapi, dan fungsional. Suasana bersantai di dapur dirancang menyatu dengan ruang makan sehingga terasa intim, sementara pilihan material kayu, pencahayaan lembut, serta pernak-pernik beraksen metal antik memberi karakter yang khas.
Artikel ini menguraikan analisis setiap potret secara terstruktur—mulai dari konsep dan gaya, pemilihan furnitur, hingga perlengkapan yang tampak—untuk membantu menangkap inspirasi penataan dapur rumah bernuansa klasik-kontemporer namun tetap relevan untuk kegiatan sehari-hari.
Area Kompor dengan Kaca Hitam
Pada potret pertama memperlihatkan Ariel Tatum yang sedang memasak potongan daging di kompor tanam dengan permukaan kaca hitam mengilap yang memantulkan nyala api biru, di atasnya terdapat wajan antilengket berisi dua potong daging yang sedang disear sementara di sisi kiri menyala panci besar bertutup kaca yang tampak mendidih. Di antara dua tungku tersebut berdiri sebuah kettle/teko logam berwarna tembaga dengan gagang kayu, yang menghadirkan kesan vintage dan menjadi aksen dekoratif sekaligus fungsional di meja kerja.
Dinding belakang tampak memakai backsplash licin berwarna krem keabu-abuan yang mudah dilap dan memberi efek rapi, sedangkan bidang meja memasak terlihat bebas dari peralatan yang berlebihan sehingga fokus kerja berada pada wajan, panci, serta alat penjepit yang dipakai. Komposisi alat, material reflektif, dan palet warna hangat ini menciptakan vibe klasik-modern: estetis untuk difoto dan tetap aman serta praktis untuk memasak harian.
Sentuhan Bunga dan Canister Kayu
Potret kedua menyorot sisi counter yang dihias rangkaian bunga potong dalam vas logam beraksen emas, diapit canister bumbu dengan tutup kayu yang serasi dengan tema alami. Terlihat juga buku-buku dan wadah peralatan kecil (seperti garam, merica, reed diffuser) yang ditata rapi sehingga area persiapan masak terasa hidup tanpa berantakan.
Keberadaan bunga segar dan elemen kayu menambah tekstur visual, sementara dominasi warna krem, putih, dan cokelat menjaga kesan hangat yang konsisten. Penempatan alat masak genggam seperti penjepit berada dalam jangkauan namun tidak menutupi permukaan kerja, menandakan pendekatan “styled yet usable” yang memprioritaskan kenyamanan sekaligus keindahan.
Layout Terbuka Antara Dapur dan Ruang Makan
Di potret ketiga tampak desain dapur dengan ruang makan yang menggunakan konsep open space; latar menampilkan set meja kursi kayu gelap, rak pajang, serta unit AC dinding yang memastikan kenyamanan aktivitas. Tirai tipis panjang berwarna netral memberi cahaya lembut yang memantul ke permukaan kayu dan logam, memunculkan atmosfer rumah yang hangat dan bersahabat untuk jamuan kecil.
Di sisi dapur, dekorasi berupa vas emas, botol bumbu memasak, dan alat spatula mempertegas karakter ruang yang aktif dipakai, bukan hanya untuk pajangan. Keseimbangan antara fungsi dan estetika terasa dari sirkulasi yang lapang, karena sisi kerja, area plating, dan jalur menuju meja makan berada pada satu garis pandang sehingga memudahkan alur dari kompor ke meja saji.
Kabinet Kayu Solid
Potret keempat memperlihatkan kabinet kayu cokelat tua dengan handle klasik dan beberapa lemari kaca yang menonjolkan koleksi piring, sementara lampu bawah kabinet (under-cabinet lighting) menyinari backsplash terang serta bidang kerja berwarna krem. Di permukaan counter, sebuah talenan kayu besar dipakai untuk mengistirahatkan dan memotong daging yang baru selesai dimasak, berdekatan dengan piring saji menu pendamping.
Kehadiran cooker hood ramping di atas kompor menandakan perhatian pada sirkulasi, sedangkan tatanan buku di pojok dan aksesori kecil memperkaya sudut tanpa membuatnya tampak penuh. Kombinasi material kayu, pencahayaan hangat, dan top table terang memberikan nuansa “homey luxury”, yaitu mewah secara rasa namun tetap akrab dan mudah dirawat.
Gelas Wine dan Latar Kabinet Rapi
Potret terakhir memotret momen bersulang dengan dua gelas wine merah di depan, sementara latar menampilkan susunan kabinet kayu, kulkas tinggi dengan magnet tempelan, dan lorong sirkulasi yang nyaman. Pencahayaan plafon dan lampu bawah kabinet menjaga ruang tetap terang tanpa silau, sehingga butiran kayu dan perangkat dapur yang tersusun rapi tetap terbaca jelas.
Komposisi ini memperkuat kesan dapur sebagai tempat berkumpul, bukan semata area kerja, karena transisi antara memasak dan menikmati hidangan berlangsung mulus di satu ruang yang sama. Dengan aksen dekor emas, perangkat modern, dan penyimpanan tertutup plus kaca display, keseluruhan dapur menampilkan karakter klasik-kontemporer yang hangat dan mengundang.
Pertanyaan dan Jawaban
Apa konsep utama dapur pada potret ini?
Klasik-kontemporer: kabinet kayu hangat, aksen metal antik, dan perangkat masak modern.
Warna dominan yang terlihat apa?
Cokelat kayu, krem/putih pada dinding dan meja, serta hitam pada kompor dan tableware.
Peralatan menonjol yang tampak?
Kompor kaca tanam, kettle tembaga, wajan antilengket, panci rose-gold, dan gelas wine.
Tips meniru gaya dapur ini di rumah?
Gunakan kabinet kayu hangat, tambahkan lampu bawah kabinet, pilih aksesori logam hangat, dan jaga counter tetap rapi.