Liputan6.com, Jakarta - Laporan keamanan siber kuartal keempat (Q4) 2024 dari Kaspersky mengungkap, Indonesia masih menjadi sasaran empuk pelaku kejahatan siber.
Berita tentang maraknya serangan siber menimpa Indonesia, ternyata banyak dicari pembaca kanal Tekno Liputan6.com, Selasa (28/1/2025).
Selain itu, artikel soal Model AI asal China yang bernama Deepseek baru saja diluncurkan dan membuat panik OpenAI hingga Meta.
Lebih lengkapnya bisa cek di bawah ini.
1. Kaspersky: Nyaris 4 Juta Serangan Siber di Indonesia Berhasil Diblokir pada Q4 2024
Indonesia masih menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan siber, mulai dari sektor transportasi, telekomunikasi, hingga lembaga pemerintahan. Kendati demikian, upaya pencegahan terus digencarkan.
Laporan keamanan kuartal keempat (Q4) 2024 dari Kaspersky mengungkap bahwa sebanyak 3.904.883 serangan siber berbasis web berhasil dideteksi dan diblokir di Indonesia.
Menurut keterangan resmi Kaspersky, Senin (27/1/2025), angka itu menunjukkan penurunan sebesar 15,42% dibandingkan kuartal sebelumnya (Q3 2024) yang mencatat 4.616.837 deteksi.
2. Begini Curhatan Pengguna TikTok usai Aplikasi Aktif Lagi di AS: Rasanya Ada yang Janggal!
Pengguna TikTok di Amerika Serikat (AS) yang dulunya menganggap aplikasi ini sebagai wadah kebebasan berpendapat, kini merasakan adanya indikasi sensor setelah platform yang dimiliki ByteDance tersebut kembali beroperasi setelah sempat diblokir pada 19 Januari 2025.
Para pengguna TikTok mencatat adanya perbedaan dan kejanggalan pada aplikasi video pendek itu setelah kembali aktif, di mana sebelumnya sempat nonaktif akibat undang-undang baru yang disahkan atas dasar kekhawatiran keamanan nasional selama pemerintahan Joe Biden dengan dukungan bipartisan.
3. Model AI Tiongkok Deepseek Kalahkan OpenAI hingga Meta, Amerika Panik?
Sebuah laboratorium AI asal Tiongkok yang tak begitu terkenal disebut telah memicu kepanikan di Silicon Valley, pusat teknologi Amerika Serikat.
Pasalnya, lab AI tersebut merilis model AI baru yang disebut-sebut bisa mengungguli model AI besutan perusahaan-perusahaan AS.
Padahal, kabarnya model AI Tiongkok bernama DeepSeek itu dibuat dengan biaya yang lebih murah dan memakai chip yang kurang bertenaga. Kok bisa?