Liputan6.com, Jakarta - OpenAI meluncurkan browser baru berbasis AI, ChatGPT Atlas. Peramban ini disebut akan menjadi penantang berat Google Chrome, Microsoft Edge, dan Opera.
Informasi ini menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Rabu (22/10/2025) kemarin.
Berita lain yang juga populer datang dari Wikipedia yang trafiknya turun hingga 8 persen karena anak muda lebih percaya jawaban AI.
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
1. OpenAI Luncurkan ChatGPT Atlas, Browser AI Penantang Google Chrome
OpenAI resmi meluncurkan browser baru berbasis AI bernama ChatGPT Atlas. Peramban ini digadang sebagai pesain serius Google Chrome, Microsoft Edge, hingga Opera.
Berbeda dari browser yang ada saat ini, raksasa teknologi kecerdasan buatan (AI) ini sudah melengkapi ChatGPT Atlas dengan fitur AI terintegrasi di dalamnya.
Diumumkan secara langsung di kanal YouTube OpenAI pada Selasa (21/10/2025), CEO OpenAI Sam Altman mengatakan, Atlas dirancang agar pengguna internet bisa berbicara langsung dengan web.
"Kami ingin setiap orang merasakan pengalaman baru dalam menjelajah internet, di mana browser bukan hanya alat, tetapi juga asisten," kata Altman.
Saat ini, ChatGPT Atlas sudah tersedia secara global untuk pengguna macOS. Perusahaan menyebutkan, peramban berbasis AI ini akan meluncur ke platform Windows, iOS, dan Android dalam waktu dekat ini.
Mengutip The Verge, salah satu fitur andalan ChatGPT Atlas adalah memori pencarian. Fitur ini memungkinkan browser mengingat konteks situs yang sering dikunjungi, lalu menampilkan kembali saat dibutuhkan.
2. Trafik Wikipedia Terjun 8 Persen, Generasi Muda Kini Lebih Percaya Jawaban dari AI dan Media Sosial
Wikipedia dikabarkan sedang menghadapi tantangan besar. Situs ensiklopedia yang populer dan sering menjadi sumber utama informasi pengguna internet, mulai kehilangan pengunjungnya.
Dari data terbaru Wikimedia Foundation, trafik penggunjung ke situs ini mengalami penurunan sekitar 8 persen setiap tahun.
Dilansir TechCrunch, Rabu (22/10/2025), Marshall Miller dari Wikimedia Foundation menjelaskan, penurunan trafik ini mulai terlihat dalam beberapa bulan terakhir.
Sistem pendeteksi bot menemukan, sebagian besar lonjakan trafik pada Mei dan Juni berasal dari bot menyamar sebagai manusia.
"Sebagian besar lalu lintas yang luar biasa tinggi selama periode Mei dan Juni berasal dari bot dirancang untuk menghindari deteksi,” jelas Miller.
Ia menilai, penurunan ini juga disebabkan karena meningkatnya penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan media sosial untuk mencari jawaban cepat tentang segala hal.
"Generasi muda kini lebih banyak bertanya pada AI atau media sosial tanpa tahu dari mana sumber informasi itu berasal," katanya.
3. Ini Cara Samsung dan Google Lindungi Pengguna AI dari Celah Keamanan Berbahaya
Melihat perubahan pola perilaku pengguna smartphone, Samsung mendapati tren penggunaan kecerdasan buatan (AI) meningkat drastis, khususnya di Indonesia.
Menurut Associate Director Kantar Indonesia, Ummu Hani, Selasa (21/10/2025) di Jakarta, meskipun penggunaan AI kerap dikaitkan dengan pandangan negatif, uniknya perubahan di Indonesia justru terlihat sangat baik karena digunakan sebagai alat bantu dalam mencari ide untuk kreativitas dan ilmu keterampilan.
BACA JUGA:Hasil Riset, Hoaks Berbasis AI Menyerang Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran“Berdasarkan data yang kami temukan, kreativitas pengguna dalam menggunakan AI ditujukan untuk menunjang produktivitas. Beberapa di antaranya: pembuatan konten, upgrade skills, dan berbagai macam hal untuk meningkatkan keterampilan,” ujar Hani saat memaparkan data temuannya pada acara Samsung di Jakarta.
Melanjutkan pemparan materi di atas, Hani menyebutkan faktor utama pembentuk dua sektor peningkatan itu sebenarnya disebabkan oleh ‘Dualisme Motivasi’ yang mendasar pada perbedaan tujuan kedua generasi: Gen-Z dan Milenial, dalam menggunakan AI.
“Gen Z menggunakan AI untuk menaikkan personal branding dan informasi secepat mungkin, sementara itu Milenial lebih berfokus pada penggunaan AI untuk meningkatkan skills dalam satu bidang profesional yang telah ditekuni,” ujarnya.