Liputan6.com, Jakarta Tessa Mariska, seorang publik figur dan ibu tunggal, baru-baru ini menyatakan dukungannya kepada Nikita Mirzani yang tengah menghadapi berbagai masalah hukum. Tessa merasa tergerak untuk membela Nikita setelah menyaksikan perjuangannya selama delapan bulan untuk anaknya, Laura Meizani, yang akrab dipanggil Lolly. Dalam pandangannya, perjuangan Nikita sebagai seorang ibu sangat menginspirasi dan menyentuh hatinya.
Selama ini, hubungan antara Tessa dan Nikita tidaklah harmonis. Keduanya pernah terlibat dalam konflik yang berlangsung selama enam tahun. Namun, pengalaman pribadi Tessa sebagai ibu tunggal membuatnya bisa memahami situasi yang dihadapi Nikita. Kini, Tessa merasa bahwa sudah saatnya untuk berdamai dan memberikan dukungan kepada Nikita, meskipun mereka memiliki sejarah yang kurang baik.
“Saya melihat perjuangan Nikita dan merasa bahwa dia tidak bersalah dalam kasus yang menimpanya. Saya percaya bahwa dia adalah korban dalam situasi ini,” ungkap Tessa saat memberikan penjelasan mengenai keputusan mendukung Nikita. Perubahan pandangannya ini juga didasari oleh keputusannya untuk keluar dari kelompok yang sebelumnya membenci Nikita, setelah menyadari bahwa persepsinya selama ini keliru.
Empati Seorang Ibu Tunggal
Tessa Mariska merasakan empati yang mendalam terhadap Nikita Mirzani karena keduanya berbagi pengalaman sebagai ibu tunggal. Tessa memahami betul tantangan yang harus dihadapi oleh Nikita dalam membesarkan anaknya sendirian. “Saya tahu betapa sulitnya menjadi ibu tunggal dan berjuang untuk anak-anak kita,” jelas Tessa.
Pengalaman Tessa sebagai ibu tunggal tidak hanya membuatnya lebih peka terhadap perjuangan Nikita, tetapi juga mendorongnya untuk memberikan dukungan moral. Tessa merasa bahwa setiap ibu berhak mendapatkan dukungan, terutama ketika mereka menghadapi masalah yang berat. Hal ini menjadi salah satu alasan utama mengapa Tessa merasa perlu membela Nikita.
Dengan dukungan yang diberikan, Tessa berharap bisa memberikan semangat bagi Nikita dan mengubah pandangan masyarakat tentangnya. Dia ingin orang-orang melihat Nikita sebagai sosok yang berjuang untuk anaknya, bukan hanya sebagai figur publik yang sering terlibat kontroversi.
Proses Berdamai dan Kesadaran Baru
Setelah bertahun-tahun berseteru, Tessa Mariska dan Nikita Mirzani akhirnya bisa berdamai. Proses ini tidaklah mudah, mengingat sejarah panjang konflik di antara mereka. Namun, Tessa merasa bahwa pertemanan yang lebih baik adalah hal yang mungkin dicapai, terutama setelah melihat perjuangan Nikita.
Tessa menyadari bahwa dia sebelumnya terpengaruh oleh opini negatif yang beredar tentang Nikita. “Saya pernah menjadi bagian dari kelompok yang membenci Nikita, tetapi setelah melihat perjuangannya, saya merasa bahwa saya harus keluar dari lingkaran itu,” ungkapnya. Kesadaran ini menjadi titik balik bagi Tessa untuk mendukung Nikita.
Dengan berdamai, Tessa berharap bisa menginspirasi orang lain untuk tidak cepat menghakimi seseorang hanya berdasarkan rumor atau pendapat orang lain. Dia ingin menunjukkan bahwa setiap orang memiliki cerita dan perjuangannya masing-masing.
Kejanggalan dalam Kasus Hukum Nikita
Di tengah dukungannya, Tessa juga menyoroti beberapa kejanggalan dalam kasus hukum yang menimpa Nikita Mirzani. Salah satu yang menjadi sorotan adalah laporan dugaan pemerasan yang diajukan oleh Reza Gladys yang baru muncul berbulan-bulan setelah kejadian. Tessa merasa hal ini mencurigakan dan menimbulkan pertanyaan tentang keabsahan laporan tersebut.
“Ada banyak hal yang tidak masuk akal dalam kasus ini. Kenapa laporan baru muncul setelah sekian lama? Ini harus dipertanyakan,” kata Tessa. Dia percaya bahwa ada banyak hal yang perlu diungkap untuk mendapatkan keadilan bagi Nikita.
Dengan mengangkat isu ini, Tessa berharap bisa mendorong masyarakat untuk lebih kritis dalam melihat kasus yang melibatkan publik figur. Dia ingin agar orang tidak hanya menerima informasi mentah-mentah tanpa melakukan penyelidikan lebih lanjut.