OpenAI Akuisisi Pembuat Sky, Siapkan Asisten AI Super Pintar untuk Pengguna Mac

2 months ago 38

Liputan6.com, Jakarta - OpenAI mengumumkan telah mengakuisisi Software Applications Inc., startup yang membuat antarmua bahasa alami (natural language interface) untuk perangkat Mac bernama Sky.

Hingga saat ini, Sky sendiri belum meluncur resmi ke publik. Produk ini dirancang untuk "mendampingi pengguna sehari-hari" lewat integrasi mendalam dengan macOS, termasuk kemampuan memahami konteks layar dan melakukan tindakan di aplikasi.

Raksasa teknologi kecerdasan buatan (AI) tersebut menyebut, tim Sky akan langsung bergabung dan teknologi buatan mereka akan terintegrasi ke dalam produk buatan OpenAI, seperti ChatGPT.

Dengan integrasi ini, perusahaan berharap AI atau ChatGPT tidak hanya sebatas menjawab perintah saja, tetapi juga aktif membantu pengguna menyelesaikan tugas sehari-hari.

"Kami selalu menginginkan komputer yang lebih berdaya, mudah dikustomisasi, dan intuitif. Dengan LLM, kami akhirnya dapat menyatukan semuanya," kata Ari Weinstein, salah satu pendiri dan CEO Software Applications, dikutip dari TechCrunch, Senin (27/10/2025).

Ia menambahkan, "itulah sebabnya kami menciptakan Sky, sebuah pengalaman AI melayang di atas desktop untuk membantu Anda berpikir dan berkreasi. Kami sangat senang bergabung dengan OpenAI untuk mewujudkan visi tersebut kepada ratusan juta orang".

Proses akuisisi ini berlangsung di saat Apple tengah mengejar ketertinggalan mereka dalam AI untuk konsumen, di mana perusahaan kabarnya akan merilis versi baru Siri dan memperluas ekosistem Apple Intelligence.

Sayangnya, OpenAI tidak mengungkap nilai kesepakatan akuisisi Software Applications Inc. yang sebelumnya telah mengumpulkan dana sekitar USD 6,5 juta dari investor.

Promosi 1

OpenAI Luncurkan Browser Berbasis AI ChatGPT Atlas

OpenAI resmi meluncurkan browser baru berbasis AI bernama ChatGPT Atlas. Peramban ini digadang sebagai pesain serius Google Chrome, Microsoft Edge, hingga Opera.

Berbeda dari browser yang ada saat ini, raksasa teknologi kecerdasan buatan (AI) ini sudah melengkapi ChatGPT Atlas dengan fitur AI terintegrasi di dalamnya.

Diumumkan secara langsung di kanal YouTube OpenAI pada Selasa (21/10/2025), CEO OpenAI Sam Altman mengatakan, Atlas dirancang agar pengguna internet bisa berbicara langsung dengan web.

"Kami ingin setiap orang merasakan pengalaman baru dalam menjelajah internet, di mana browser bukan hanya alat, tetapi juga asisten," kata Altman.

Saat ini, ChatGPT Atlas sudah tersedia secara global untuk pengguna macOS. Perusahaan menyebutkan, peramban berbasis AI ini akan meluncur ke platform Windows, iOS, dan Android dalam waktu dekat ini.

Mengutip The Verge, salah satu fitur andalan ChatGPT Atlas adalah memori pencarian. Fitur ini memungkinkan browser mengingat konteks situs yang sering dikunjungi, lalu menampilkan kembali saat dibutuhkan.

Mode Agen, Asisten Pribadi di Dalam Browser

<p>OpenAI meluncurkan Browser AI, ChatGPT Atlas. (Liputan6.com/ Yuslianson)</p>

Perusahaan juga membekali peramban pertama buatannya tersebut dengan Mode Agen. Fitur ini memungkinkan AI dapat mengambil tindakan untuk pengguna, seperti memesan tiket, mengedit dokumen, hingga melakukan riset dan analisis data.

Mode Agen sendiri merupakan pengembangan dari fitur eksperimental sebelumnya, seperti Operator Tool dan ChatGPT Agent. Kini, versi baru tersebut mampu menyelesaikan tugas kompleks dengan lebih cepat dan aman.

Sayangnya, Mode Agen ini hanya tersedia bagi pengguna ChatGPT Plus, Pro, dan Business.

Menariknya, setiap kali pengguna mengeklik hasil pencarian, browser OpenAI ini akan menampilkan tampilan layar terpisah. Di satu sisi muncul halaman we, dan di sisi lain jendela ChatGPT menampilkan ringakasan atau analisisi AI secara real time.

Ada juga fitur "cursor chat" di mana memungkinkan pengguna memilih teks dari email atau laman web untuk langsung diringkas atau dijelaskan oleh ChatGPT.

Raksasa Media Paksa OpenAI Simpan Data yang Dihapus Pengguna ChatGPT

Raksasa media New York Times menuntut OpenAI karena diduga menggunakan materi berhak cipta mereka untuk melatih algoritma kecerdasan buatan (AI) pada Desember 2023.

Akibatnya, OpenAI dipaksa untuk menahan seluruh ‘Chat Logs’ dari aktivitas interaksi pengguna ChatGPT, bahkan untuk semua chat pengguna yang telah dihapus.

Mengutip Gizmodo, Rabu (15/10/2025), penahanan ‘Chat Logs’ ini menjadi sumber dari buah masalah baru. Sebab, OpenAI merasa hal tersebut bisa  berdampak atau bahkan melanggar privasi pengguna.

Menanggapi hal itu, salah satu media besar Ars Technica menilai perintah pengadilan ini akan sangat berdampak pada privasi ratusan juta pengguna ChatGPT secara global. 

Chief Operating Officer OpenAI, Brad Lightcap, pada Juni 2025 menyatakan “Tuntutan tak mendasar dari New York Times kami rasa tidak diperlukan, sebab tak ada tanggal pasti soal kapan penahanan ‘Chat Logs’ itu harus dilakukan.”

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |