Mark Zuckerberg Umumkan Vibes, Fitur Video Pendek AI dari Meta Saingi TikTok

3 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Meta resmi memperkenalkan fitur baru Vibes, feed berisi video pendek yang seluruhnya dibuat oleh kecerdasan buatan (AI). Fitur ini bisa diakses lewat aplikasi Meta AI atau situs resmi meta.ai.

CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengumumkan langsung peluncuran Vibes ini lewat unggahan di Instagram, sembari memperlihatkan contoh video hasil kreasi AI.

Sekilas konsepnya mirip dengan TikTok atau Instagram Reels. Bedanya, konten yang muncul di Vibes bukan hasil rekaman kamera, melainkan murni dibuat langsung oleh AI.

Mengutip laporan TechCrunch, Rabu (1/10/2025), pengguna dapat menonton video AI buatan orang laing langsung di feed Vibes.

Seiring waktu, algoritma Meta akan mempelajari preferensi pengguna dan menampilkan konten AI sesuai dengan minat masing-masing.

Peluncuran fitur Vibes ini juga menjadi bagian dari investasi besar Meta dalam mengembangkan teknologi AI untuk dunia hiburan dan kreativitas digital.

Cara Kerja Vibes Buat dari Awal atau Remix

Lebih lanjut, pengguna diberi dua pilihan utama untuk berkreasi. Pertama, mereka bisa bikin video dari nol dengan mengetik perintah atau prompt tertentu.

Kedua, bisa juga melakukan remix alias memodifikasi video AI yang sudah ada di dalam feed.

Sebelum dipublikasikan, pengguna masih bisa menambahkan sentuhan pribadi, seperti memasukkan elemen visual baru, menaruh musik, atau mengubah gaya video sesuai selera.

Setelah selesai, kontennya bisa langsung diunggah ke feed Vibes, dikirim lewat pesan pribadi (DM), atau dibagikan ke Instagram dan Facebook lewat Stories maupun Reels.

Untuk versi awal ini, Meta menggandeng dua platform populer pembuat gambar berbasis AI, yaitu Midjourney dan Black Forest Labs, untuk memperkuat pengalaman kreatif di Vibes.

Tuai Respons Negatif dari Pengguna

Walau dipromosikan dengan besar-besaran, fitur Vibes justru mendapat banyak respons negatif dari pengguna. Kolom komentar di unggahan pengumuman Mark Zuckerberg langsung dipenuhi kritik.

Beberapa komentar yang menonjol misalnya, “gang nobody wants this” (tidak ada yang butuh ini), atau “Bro’s posting ai slop on his own app” (dia malah unggah sampah AI di aplikasinya sendiri). Ada juga yang menuliskan, “Saya rasa saya mewakili semua orang ketika bilang: Apa….?”

Dari banyaknya komentar itu, kelihatan jelas jika sebagian besar pengguna menolak ide Vibes. Mereka tidak tertarik dengan versi lain dari TikTok atau Reels yang isinya cuma konten buatan AI.

Langkah di Tengah Isu 'AI Slop'

Peluncuran Vibes dianggap cukup membingungkan. Soalnya, fenomena “AI slop” atau konten asal-asalan buatan AI justru sedang jadi masalah besar di banyak media sosial.

Beberapa platform, termasuk YouTube, bahkan lagi sibuk-sibuknya mencari cara untuk menindak masalah ini.

Langkah Meta terasa bertolak belakang, apalagi kalau mengingat awal tahun ini mereka sempat menegaskan akan menindak tegas konten “tidak orisinal” di Facebook.

Saat itu, Meta mendorong para kreator untuk membuat konten yang lebih otentik dan punya nilai cerita, bukan cuma video-video pendek yang cepat dilupakan.

Di sisi lain, peluncuran Vibes ini muncul di tengah upaya besar Meta untuk memperkuat divisi AI mereka.

Ada kekhawatiran kalau Meta mulai tertinggal dari para pesaingnya, seperti OpenAI dan Google, sehingga mereka terlihat makin agresif mendorong fitur berbasis AI.

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |