Liputan6.com, Jakarta Deep Purple, band rock legendaris asal Inggris, memiliki banyak karya dengan makna lagu mendalam, salah satunya adalah lagu “Soldier of Fortune.”
Dirilis pada Desember 1974 dalam album Stormbringer, lagu ini menjadi salah satu balada rock paling ikonik dari Deep Purple, meskipun tidak pernah dirilis sebagai single resmi.
“Soldier of Fortune” ditulis oleh Ritchie Blackmore dan David Coverdale. Lagu ini mengisahkan seorang soldier of fortune—secara harfiah berarti tentara bayaran.
Namun dalam konteks lagu, istilah ini menggambarkan sosok pengembara atau drifter yang menjalani hidup berpindah-pindah tanpa tujuan yang jelas.
Pengembara ini selalu mencari sesuatu yang baru, tetapi tidak pernah benar-benar menemukan rumah atau tempat untuk kembali.
Simbol dan Metafora yang Kuat
Lirik lagu ini memuat simbol dan metafora yang kuat, seperti “the sound of a windmill going round” yang menggambarkan perjalanan waktu, kenangan, dan kerinduan akan kehidupan yang lebih tenang.
Lagu ini penuh dengan refleksi tentang kehilangan cinta sejati, kesepian, dan penerimaan akan nasib sebagai pengembara. Coverdale pernah mengatakan bahwa beberapa film atau karya seni lebih menonjolkan karakternya dibandingkan yang lain.
Dalam konteks lagu ini, hal tersebut tercermin dalam penyesalan mendalam sang tokoh yang merasa terjebak dalam peran yang harus dijalani, bahkan jika itu berarti mengorbankan cinta dan kebahagiaan pribadi.
Tema dan Pesan
Bila dirinci lebih runut lagi, lagu ini memiliki deretan tema dan pesan yang kuat:
1. Pencarian Jati Diri
Lagu ini menggambarkan perjuangan seseorang dalam menemukan makna hidup, yang sering kali dibayangi rasa keterasingan dan kesepian.
2. Penyesalan dan Kehilangan
Ada penyesalan mendalam akan cinta yang hilang, serta kesadaran bahwa beberapa hal memang harus dikorbankan demi jalan hidup yang telah dipilih.
3. Kebebasan dan Konsekuensi
Hidup sebagai “soldier of fortune” memang menawarkan kebebasan dan petualangan, tetapi juga menyisakan rasa kesepian dan kehilangan yang mendalam.
Fakta Menarik
“Soldier of Fortune” ditulis oleh Ritchie Blackmore dan David Coverdale, yang saat itu menjadi vokalis baru Deep Purple dalam formasi Mark Three.
Lagu ini tidak pernah dirilis sebagai single resmi, tetapi justru menjadi salah satu lagu Deep Purple yang paling banyak dicover oleh musisi lain.
Blackmore sendiri mengaku dalam biografi Black Knight karya Jerry Bloom bahwa lagu ini adalah salah satu favoritnya, terutama karena memiliki sentuhan akor-akor ala musik abad pertengahan.
Meskipun beberapa personel Deep Purple lain kurang menyukai lagu ini, Blackmore tetap membawakannya dalam proyek musiknya setelah keluar dari band, termasuk bersama Blackmore’s Night dengan vokal Candice Night.
Rilis dan Versi Cover
Selain dalam album Stormbringer (1974), “Soldier of Fortune” juga dirilis dalam berbagai album kompilasi dan live, seperti Last Concert in Japan (1977), Fireworks (1985), This Time Around: Live in Tokyo (2001), The Platinum Collection (2005), dan Deepest Purple: The Very Best of Deep Purple 30th Anniversary Edition (2010).
Sejumlah musisi dari berbagai genre juga telah meng-cover lagu ini, antara lain:
- Whitesnake (dalam beberapa album live dan studio, termasuk The Purple Album tahun 2015)
- Opeth (bonus track pada Ghost Reveries dan sebagai single pada 2007)
- Black Majesty (Tomorrowland, 2007)
- Bosquito (Cocktail Molotov, 2003)
- Blackmore’s Night (Past Times with Good Company, 2002)
- Topi Sorsakoski (versi Finlandia berjudul “Luotu lähtemään,” 2002)
- Gyula Vikidál (versi Hungaria “Szerencse katonája,” 1985)
- Jiří Schelinger (versi Ceko “Šípková Růženka,” 1977).
Semua hal di atas menjadikan “Soldier of Fortune” menjadi salah satu balada rock paling menyentuh yang pernah diciptakan Deep Purple. Lagu ini menampilkan sisi introspektif band yang biasanya dikenal dengan musik keras.
Dengan lirik yang penuh makna, lagu ini mengajarkan tentang perjalanan hidup, pencarian jati diri, dan penerimaan akan nasib sebagai seorang pengembara. Tidak heran jika “Soldier of Fortune” tetap hidup di hati banyak penggemar musik hingga kini.