Gubernur Koster Respons Kasus Kematian Timothy Buntut Dugaan Bullying

3 hours ago 4

CNN Indonesia

Rabu, 22 Okt 2025 22:15 WIB

Gubernur Bali Wayan Koster merespons meninggalnya mahasiwa Unud Timothy akibat dugaan bullying. Gubernur Bali Wayan Koster merespons meninggalnya mahasiwa Unud Timothy akibat dugaan bullying. (CNN Indonesia/Kadafi)

Denpasar, CNN Indonesia --

Gubernur Bali Wayan Koster merespons kasus tragis meninggalnya mahasiswa Universitas Udayana (Unud) bernama Timothy Anugerah Saputra pada Rabu (15/10). Kematian pemuda berusia 21 itu tak lepas dari dugaan bullying.

Koster mengatakan bahwa kasus tersebut sudah ditangani oleh pihak kepolisian dan harapan ke depannya agar diketahui pasti penyebab meninggalnya almarhum Timothy.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah ditangani (oleh pihak kepolisian). Tentu saja, didalami dulu kasus ini, supaya kita mengetahui persoalan secara detail," kata Koster, di Gedung Gajah, Rumah Jabatan Jayasabha, di Denpasar, Bali, Rabu (22/10) sore.

"Sehingga kita bisa melakukan evaluasi dan apa yang harus dilakukan oleh Udayana," tuturnya.

Selain itu, Gubernur Koster juga menanggapi soal dugaan bullying atau perundungan mahasiswa lain kepada Timothy bahkan setelah meninggal. Dia berharap agar semua orang bijak dalam menggunakan media sosial.

[Gambas:Video CNN]

"Kita harus bermedsos dengan bijak. Jangan kita bermedsos menyakiti orang lain. Saya kira begitu," ujarnya.

Hal itu disampaikan setelah mahasiswa Universitas Udayana (Unud) Bali tewas jatuh dari lantai dua gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) di Kampus Sudirman, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, pada Rabu (15/10).

Ketua Unit Komunikasi Publik Universitas Udayana Dewi Pascarani mengatakan bahwa korban bernama Timothy Anugerah Saputra (21).

"Terkait kejadian di lingkungan Kampus FISIP, Universitas Udayana menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, di lingkungan kampus Sudirman," kata Pascarani, Rabu (15/10) sore.

Ia menerangkan,berdasarkan keterangan saksi dan hasil penelusuran awal, diketahui melompat dari lantai dua gedung FISIP sekitar pukul 09.00 WITA.

Korban, sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, namun tidak tertolong atau meninggal dunia.

Masalah depresi bukan hal enteng. Jika pernah memikirkan atau merasakan tendensi bunuh diri, krisis emosional, atau mengenal orang-orang dalam kondisi itu, Anda disarankan menghubungi bantuan profesional.

Layanan Hotline Gratis Pencegahan Bunuh Diri Kementerian Kesehatan dan RS Marzoeki Mahdi bisa dihubungi melalui www.healing199.id , atau telepon di nomor 119 extension 8, maupun WhatsApp yang langsung terhubung di situs tersebut.

Layanan itu langsung tersambung dengan konselor Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS Marzoeki Mahdi dan jejaring, serta psikolog klinis Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia. Semua keluh-kesah akan didengar dengan tulus serta privasi terjaga.

(kdf/chri)

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |