Gaya Cantik Luna Maya saat Prosesi Siraman, Anggun dengan Busana Kebaya Jawa

16 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta Luna Maya kembali mencuri perhatian publik dengan membagikan momen sakral prosesi siramannya yang penuh makna. Dalam unggahan terbaru di Instagram, Luna tampil menawan dalam balutan kebaya Jawa berwarna nude dengan detail brokat dan aksen floral yang memancarkan keanggunan dan kesederhanaan. Prosesi yang berlangsung di The Ubud Village, Bali, Selasa, 6 Mei 2025 itu ditata dengan sentuhan adat Jawa klasik dan sentuhan Bali yang harmonis.

Foto-foto dokumentasi menampilkan detail suasana siraman yang intim, khidmat, namun tetap artistik. Dikelilingi oleh keluarga terdekat, Luna menjalani setiap tahapan tradisi dengan penuh penghormatan terhadap nilai budaya leluhur. Busana, paes, riasan, hingga tata rambutnya menonjolkan keindahan perempuan Jawa dalam momentum menjelang pernikahannya dengan Maxime Bouttier, pada 7 Mei 2025.

Dalam caption yang ditulis singkat namun penuh makna “Silent tears, sacred beginning 🤍🌸”, Luna menyiratkan betapa emosional dan mendalamnya makna momen ini bagi dirinya. Unggahan tersebut langsung menuai pujian dari warganet yang mengapresiasi estetika budaya yang ditampilkan. Berikut potret-potretnya, dirangkum Liputan6.

1. Luna Maya Anggun dalam Balutan Kebaya Jawa

Dilansir dari Instagram @lunamaya, dalam prosesi siraman, Luna Maya mengenakan kebaya brokat berwarna nude dengan potongan klasik yang memperlihatkan siluet postur rampingnya secara elegan tanpa meninggalkan kesan sakral, ditambah aksen renda dan motif floral yang mempertegas nuansa etnik yang modern. Tampilan visual ini seolah membawa pesan keanggunan dan menyatunya budaya Jawa dengan Bali yang khas.

Kebaya tersebut dipadukan dengan selop bergaya tradisional modern yang berwarna krem cerah sehingga mampu menyempurnakan keseluruhan tampilan, membuat Luna terlihat bak putri keraton di tengah kebun tropis Ubud. Dipadu dengan rambut disanggul khas Jawa dan paes, serta riasan wajah natural, penampilannya menyatu sempurna dengan tema budaya yang kental di sekelilingnya. Prosesi acara siraman pun tampak khidmat dengan penuh haru sekaligus bahagia bersama anggota keluarga Luna Maya.

2. Bersimpuh di Hadapan Sang Ibu

Pada salah satu foto yang diunggah, Luna terlihat bersimpuh penuh khidmat di hadapan sang ibu, sebagai simbol penghormatan dan permohonan restu dalam tradisi siraman Jawa. Momen tersebut berlangsung dalam latar panggung siraman yang penuh dengan bunga melati, air kembang, dan ornamen bambu, memberikan nuansa spiritual sekaligus artistik yang kental. Kebaya yang dikenakan oleh Luna Maya ini juga dihiasi bros emas di bagian dada tengah yang menambah kesan klasik dan anggun.

Wajah Luna yang tenang dengan mata yang terlihat berkaca-kaca mengungkapkan emosi tulus, sebuah momen mengharukan yang mengundang rasa haru dari para penonton foto tersebut. Pilihan busana ini semakin menguatkan masuknya unsur sentuhan tradisional Jawa dalam penampilannya.

3. Anggun saat Sang Ibu Melakukan Prosesi Siraman Terhadap Luna Maya

Salah satu momen sakral yang terekam jelas adalah ketika sang ibu menyiramkan air kembang tujuh rupa di atas kepala Luna Maya, diiringi doa dan tradisi turun temurun dalam adat Jawa. Air yang mengalir dari kendi tanah liat menjadi simbol pembersihan lahir dan batin menjelang kehidupan baru yang akan dijalani oleh Luna.Busana dan setting tempat dirancang untuk tetap menjaga privasi namun tetap artistik, menonjolkan ekspresi wajah Luna yang damai dan penuh penerimaan.

Luna Maya menjalani prosesi siraman dengan busana khusus dalam adat Jawa dan Bali menjelang hari pernikahannya. Kesan ini dipertegas dengan tambahan atasan kemben batik pink dengan motif jumputan dilapisi ronce outer rajutan bunga melati sehingga tampak anggun dan mempesona. Susunan bunga melati ini menyelimuti bagian bahu hingga perut dengan detail yang cukup rumit. Sementara, rambut Luna Maya juga dibalut dengan headpiece rajutan melati

4. Memancarkan Kecantikan yang Alami saat Prosesi Siraman dengan Air Kembang

Wajah Luna tampak sangat natural, dengan makeup minimal yang hanya menonjolkan fitur asli dan rona wajah yang cerah, sesuai dengan nuansa adat siraman yang mengutamakan kesucian dan kesederhanaan. Keseluruhan look memperlihatkan bagaimana riasan dan pencahayaan yang tepat mampu memperlihatkan kecantikan alami seorang perempuan di hari istimewanya. Hasil jepretan fotografer memperlihatkan detail tetesan air di wajah dan rambutnya, menambah aura emosional yang kuat dalam visual tersebut.

Tak ada shading tegas atau warna mencolok; sebaliknya, riasan difokuskan pada pencahayaan alami dan penggunaan produk yang memperkuat kilau kulit, memperlihatkan bahwa kecantikan sejati datang dari dalam diri. Cahaya yang memantul pada kulit basah Luna menciptakan efek glowing alami yang memperkuat keindahan ekspresi dan nuansa sakral dalam foto tersebut.

5. Ornamen Melati Menambah Kesan Cantik Alami Luna Maya

Bunga melati yang digunakan sebagai hiasan kepala dan pengganti kalung memberikan nuansa khas yang kuat pada tampilan Luna, memperkuat pesan spiritual dan kesucian yang menjadi inti prosesi siraman. Ornamen ini dirangkai secara halus dan simetris oleh tim rias, membingkai wajah dan bahu Luna dalam struktur yang elegan dan bermakna.

Melati yang digunakan bukan hanya sebagai estetika, tapi juga memiliki makna filosofis mendalam dalam adat Jawa sebagai simbol keharuman jiwa dan niat suci untuk memulai hidup baru. Kombinasi warna putih melati dengan kebaya nude menciptakan efek visual yang lembut namun berkarakter, memperlihatkan keindahan dalam kesederhanaan.

Keberadaan ornamen melati ini menjadikan penampilan Luna bukan sekadar cantik secara fisik, melainkan memperlihatkan kematangan emosional dan kesiapan spiritual yang mencerminkan kedalaman nilai-nilai budaya Jawa.

6. Tersenyum Bahagia saat Didampingi Keluarga

Luna Maya terlihat duduk bersimpuh dikelilingi oleh anggota keluarga yang mengenakan busana serasi, menciptakan kesan hangat dan penuh cinta yang terpancar dari kebersamaan mereka dalam satu bingkai adat yang kuat. Nuansa keakraban begitu terasa ketika keluarga terlihat turut menjalani prosesi dengan penuh perhatian dan senyum tulus, menggambarkan betapa pentingnya dukungan dari orang-orang terdekat dalam momen sakral ini.

Senyum yang mengembang di wajah Luna saat menatap satu per satu anggota keluarga memperlihatkan kedekatan emosional yang erat, menjadikan prosesi ini bukan hanya sekadar tradisi tetapi juga perayaan cinta dan kebersamaan. Sorotan kamera yang menangkap detail ekspresi wajah setiap individu menciptakan suasana penuh haru dan kebahagiaan yang sulit diungkapkan kata-kata, membuat setiap foto memiliki daya pikat emosional yang dalam.

7. Tertawa Bahagia

Meskipun siraman merupakan prosesi penuh makna dan nilai spiritual tinggi, Luna tidak ragu menampilkan sisi keceriaan dan kehangatannya dengan tertawa lepas di beberapa momen yang terekam kamera. Tawa tersebut bukan hanya menunjukkan rasa bahagia, tapi juga menjadi simbol bahwa pernikahan adalah perjalanan yang dimulai dengan hati yang ringan dan penuh suka cita.

Momen ini terjadi ketika Luna tampak berinteraksi dengan sahabat dan anggota keluarga lainnya, memperlihatkan bahwa ikatan emosional yang tercipta dalam sebuah keluarga dan lingkaran terdekat sangat penting dalam membentuk kekuatan batin seorang perempuan menjelang hari besar. Tatapan mata yang saling bertemu, senyum spontan, dan canda ringan membuat suasana menjadi cair dan menyenangkan, menyeimbangkan nuansa khidmat yang sebelumnya mendominasi.

8. Kecantikan Terpancar dari Balik Siluet Hitam Putih Fotografi

Salah satu gambar yang paling mencolok dari keseluruhan unggahan adalah potret hitam-putih yang menampilkan Luna dalam pose tenang dengan latar belakang ornamen siraman, menghasilkan siluet yang begitu kuat secara visual dan emosional. Efek monokrom pada foto tersebut seolah mengekstrak esensi dari seluruh momen, menjadikannya tampak lebih timeless dan penuh kontemplasi.

Dalam siluet tersebut, wajah Luna tertunduk dengan bayangan cahaya yang jatuh lembut di garis pipi dan bahunya, menciptakan keseimbangan antara kekuatan dan kelembutan yang sering kali menjadi ciri khas perempuan dalam adat Jawa. Tidak ada warna mencolok yang mengganggu, hanya kontras antara terang dan gelap yang membingkai dirinya dalam perenungan sebelum memasuki fase kehidupan baru.

9. Tampilkan Momen Hangat saat Prosesi Siraman

Dalam beberapa potret lainnya, tampak Luna Maya berbagi momen penuh kehangatan dengan orang-orang terdekat, mulai dari adik, sahabat, hingga rekan kerja, yang hadir untuk menyaksikan dan mendampingi dirinya menjalani prosesi. Setiap interaksi yang terjadi—baik saat menggenggam tangan, saling menatap, maupun sekadar senyuman kecil—membentuk narasi emosional yang memperlihatkan betapa pentingnya dukungan sosial dalam momen besar seperti ini.

Momen seperti saat Luna diberikan handuk oleh ibunya, atau saat ia dikelilingi oleh sahabat dengan pelukan hangat, menjadi detail kecil yang memperkuat kesan bahwa prosesi ini tidak dilakukan sendiri, melainkan dengan cinta kolektif dari orang-orang terdekat. Keintiman yang terbangun dalam suasana adat yang kental menambah makna mendalam dari seluruh peristiwa ini.

10. Menyatu Penuh Kebahagiaan dengan Ornamen Jawa dan Bali

Kelebihan lain dari prosesi siraman Luna Maya ini adalah kemampuannya menggabungkan unsur adat Jawa dan Bali dalam satu harmoni visual yang utuh dan estetik, di mana dekorasi menggunakan bunga tropis, anyaman bambu, serta elemen barong Bali tampil berdampingan dengan ornamen khas Jawa seperti kendi, siraman melati, dan pelaminan klasik. Kedua budaya ini tidak saling bertabrakan, justru memperkuat kesan inklusif dan penuh penghormatan terhadap tradisi Nusantara.

Pemilihan lokasi di Ubud menjadi pilihan yang tepat karena nuansa alamnya yang damai serta spiritualitas yang melekat pada tempat tersebut seakan menyatu dengan kekhusyukan adat Jawa. Latar belakang pohon besar, lantai bebatuan, serta tanaman tropis memberikan kesan kesederhanaan yang megah, memperkuat pesan bahwa sakralitas bisa muncul dari keselarasan dengan alam dan budaya.

People Also Ask

Apa itu prosesi siraman dalam budaya Jawa?

Prosesi siraman adalah ritual adat menjelang pernikahan yang dilakukan dengan menyiram calon pengantin menggunakan air kembang sebagai simbol penyucian diri.

Apa makna kebaya dalam prosesi siraman Luna Maya?

Kebaya dalam prosesi ini melambangkan keanggunan dan kesucian, serta menguatkan identitas budaya perempuan Jawa.

Mengapa Luna Maya memilih lokasi siraman di Ubud Bali?

Ubud dikenal dengan nuansa spiritual dan estetika tradisional yang harmonis, cocok untuk upacara adat seperti siraman.

Siapa saja yang terlibat dalam penyelenggaraan siraman Luna Maya?

Acara ini dikoordinasikan oleh wedding planner @paper_diamonds, dengan dekorasi oleh @yu_cienlotus dan dokumentasi dari @iluminen.

Apakah adat Bali juga digunakan dalam siraman Luna Maya?

Ya, beberapa ornamen dan dekorasi menggabungkan unsur budaya Bali seperti barong dan pelinggih sebagai penghormatan pada lokasi acara.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |