Fakta-fakta Terbaru Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali

5 hours ago 4
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Tim SAR gabungan menyisir area selatan dan timur perairan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali, dalam operasi pencarian kapal tenggelam di Selat Bali.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, I Dewa Hendri Gunawan menyampaikan pencarian ini berfokus pada para korban yang belum ditemukan.

KMP Tunu Pratama Jaya yang mengangkut 53 penumpang dan 12 ABK/kru serta 22 unit kendaraan tenggelam di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam sekitar pukul 23.35 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 30 penumpang selamat, sementara jumlah korban yang ditemukan meninggal dunia sebanyak enam orang. Sedangkan yang dinyatakan hilang dan dalam pencarian masih sebanyak 29 orang.

Berikut fakta-fakta terbaru dalam operasi SAR pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, pada Rabu (2/7) malam:

Belum ditemukan korban lagi

Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) gabungan melaporkan bahwa mereka belum berhasil menemukan korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam pada hari kedua pencarian di Selat Bali, Jumat.

Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyanto, mengatakan tim SAR gabungan sudah maksimal melakukan pencarian terhadap puluhan korban yang dinyatakan hilang, baik dari jalur darat, laut, maupun udara.

"Jadi pada hari kedua pencarian hari ini belum ada temuan baru dari korban yang dinyatakan hilang, namun tim SAR gabungan tetap melakukan kegiatan dan menyusun rencana untuk operasi SAR berikutnya pada Sabtu besok," katanya dalam konferensi pers di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jumat (4/7) malam, dikutip Antara.

Ribut menyampaikan faktor cuaca pada hari kedua pencarian korban tenggelam juga menjadi kendala bagi tim SAR, seperti jarak pandang yang hanya tiga kilometer dari sebelumnya 10 kilometer, gelombang tinggi 2,5 meter, dan angin yang cukup kencang.

Ia memaparkan bahwa tim SAR gabungan melakukan pencarian melalui jalur udara maupun laut mulai dari sisi utara di lintasan Ketapang-Gilimanuk menuju arah selatan dengan menggunakan alat utama operasi SAR.

WN Malaysia jadi korban

Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Malaysia, Fauzi Bin Awam, diduga jadi salah satu korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Namun namanya disebut tak masuk dalam data manifes penumpang kapal tersebut.

Hal itu memunculkan dugaan adanya penumpang-penumpang lain yang tak terdata dalam manifes KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7).

Istri Fauzi, Yatini mencari keberadaan suaminya di Posko SAR di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Yatini mengatakan, suaminya berangkat menggunakan jasa travel dari Kecamatan Genteng, Banyuwangi, menuju Bali.

Sisir perairan Gilimanuk

Pencarian korban yang belum ditemukan dalam tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, kembali dilanjutkan tim SAR gabungan pada Jumat (4/7) pagi.

Untuk pencarian di hari kedua ini, tim SAR menyisir area selatan dan timur perairan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana, Bali.

Sebanyak dua buah Rigid Inflatable Boat (RIB) juga dikerahkan pada pencarian di hari kedua in

KNKT Periksa korban selamat

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang melakukan investigasi awal terkait tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, dengan mengumpulkan data dan keterangan dari para korban selamat.

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya telah mengantongi sejumlah informasi awal terkait kondisi cuaca dan komunikasi yang terjadi saat peristiwa tenggelamnya kapal. Data tersebut akan dilengkapi dengan keterangan para penyintas.

"Beberapa data informasi mengenai cuaca seperti apa, dari kecelakaan ini seperti apa, terus komunikasi yang terjadi saat malam itu kita sudah kumpulkan, besok kita lanjutkan mewawancarai korban-korban yang selamat," kata Soerjanto di Banyuwangi, Kamis (4/7).

Mereka mengumpulkan sejumlah dokumen dan video sebagai barang bukti

Uang santunan

Jasa Raharja memastikan seluruh korban kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali akan menerima santunan sesuai ketentuan.

Santunan termasuk ahli waris korban meninggal dunia yang akan mendapatkan santunan sebesar Rp50 juta dan korban luka-luka yang dijamin biaya perawatannya hingga maksimal Rp20 juta.

Plt Direktur Utama Jasa Raharja Rubi Handojo menyampaikan komitmen perusahaan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada penumpang angkutan umum, termasuk dalam kondisi darurat.

"Karena proses evakuasi masih berlangsung, petugas kami siaga untuk melakukan pendataan korban secara akurat dan nantinya mengunjungi rumah sakit tempat korban dibawa," kata Rubi.

(fra/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |