Liputan6.com, Jakarta Aktor Eza Gionino menyadari salah satu risiko bergabung di tengah jalan dalam sinetron Cinta di Ujung Sajadah adalah terbentuknya shiper atau fanbase dari tokoh-tokoh yang sudah eksis sebelumnya.
Salah satunya, tokoh Rindu dan Fauzan. Banyak penggemar jatuh hati pada Rindu-Fauzan dalam sinetron SCTV ini. Mereka berharap Rindu dan Fauzan bersatu lagi seperti dulu.
“Kalau saya kan masuk di tengah, jadi wajar karena Rindu itu sudah ada fan-base duluan sama Fauzan. Sudah ada shiper-nya. Ini juga saya baru tahu, bahasa-bahasa shiper-nya,” kata Eza Gionino.
Melansir wawancara program Halo Selebriti di kanal YouTube SCTV, Jumat (9/5/2025), Eza Gionino mengenang kali pertama tokoh Adi Saputra muncul hingga bersinggungan dengan Rindu yang dimainkan Cut Syifa.
Rindu, Adi, dan Masa Lalu
Mulanya, pertemuan ini terasa biasa dan wajar. Eza Gionino menyebut seiring waktu, tumbuh benih-benih cinta di hati Adi untuk Rindu. Ini didasari sejumlah faktor termasuk kesamaan masa lalu.
“Dengan masuknya karakter Adi ini, di pesantren, bertemu dengan Rindu, terus tahu kami punya masa lalu yang jadi pembelanjaran untuk ke depan. Akhirnya kami merasa punya kesamaan,” ia mengulas.
Benih-benih Cinta di Hati Adi
“Terus sekarang, Adi-nya mulai keluar itu benih-benih cinta ke Rindu, tapi Rindu-nya belum tahu sama sekali. Belum tahu sama sekali. Terus bagaimana caranya seorang Adi menutupi perasaannya?” ujar Eza Gionino.
Sinetron Cinta di Ujung Sajadah yang diadaptasi dari novel karya Asma Nadia diperkuat performa bintang kondang dari Stefan William, Tsania Marwa, Andri Mashadi, hingga aktris senior Yati Octavia dan Minati Atmanegara.
Suka Tapi Sok Jual Mahal
Eza Gionino yakin kehadiran Adi Saputra membawa angin segar buat pemirsa SCTV. Pasalnya, apa yang dirasakan Adi sangat mungkin terjadi atau dialami laki-laki di luar sana.
“Pasti banyak banget laki-laki di luar sana kayak begitu. Suka sama cewek tapi sok jual mahal. Kalau di sini, Adi jual mahal tapi lebih ke memendam perasaannya,” pungkasnya.