Donald Trump Minta Bos Microsoft Lisa Monaco Dipecat dari Jabatannya

2 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, secara terbuka mendesak Microsoft memecat Lisa Monaco, presiden urusan global perusahaan yang pernah bertugas di dua pemerintahan presiden dari Partai Demokrat.

Langkah ini terlihat sebagai upaya terbaru Trump untuk melancarkan pembalasan terhadap individu yang dianggapnya sebagai musuh politik.

Tuntutan ini muncul sehari setelah mantan Direktur FBI James Comey didakwa atas tuduhan memberikan pernyataan palsu dan menghalangi proses kongres.

Melalui platform media sosialnya, Truth Social, Trump menyebut Monaco sebagai "ancaman bagi Keamanan Nasional AS, terutama mengingat kontrak-kontrak besar yang dimiliki Microsoft dengan pemerintah AS."

"Menurut pendapat saya, Microsoft harus segera mengakhiri pekerjaan Lisa Monaco," tulis Trump, dikutip dari Reuters, Senin (29/9/2025).

Pada Februari, izin keamanan Monaco telah dicabut. Trump menambahkan bahwa pemerintah AS juga telah melarangnya memasuki semua properti federal karena banyak tindakan Monaco yang dinilai berseberangan.

Pihak Microsoft menolak berkomentar mengenai unggahan Trump tersebut, dan Lisa Monaco juga belum memberikan tanggapan.

Profil Lisa Monaco

Lisa Monaco bergabung dengan Microsoft pada Juli untuk memimpin kerja sama perusahaan dengan pemerintah di seluruh dunia.

Ia sebelumnya memiliki peran penting dalam pemerintahan Demokrat. Ia pernah menjabat sebagai ajudan keamanan di masa Presiden Barack Obama dan sebagai wakil jaksa agung di masa Presiden Joe Biden.

Yang paling menonjol, Monaco diketahui membantu mengoordinasikan respons Departemen Kehakiman terhadap serangan yang dilakukan oleh pendukung Trump di Capitol AS pada 6 Januari 2021. 

Serangkaian Aksi Balas Dendam Trump

Hal ini menambah daftar panjang tindakan Trump yang menargetkan lawan-lawan politiknya. Sejak kembali menjabat pada Januari, Trump telah menggunakan kekuasaannya untuk menghambat firma hukum yang mewakili kasus-kasus yang tidak disukainya.

Ia juga memanfaatkan dana federal untuk memaksa perubahan di universitas dan memecat jaksa yang terlibat dalam penyelidikan terhadap dirinya.

Selain itu, ia telah melayangkan tuntutan terhadap mantan penasihat keamanan nasional John Bolton, Jaksa Agung New York Letitia James, dan Senator Demokrat Adam Schiff.

Bukan itu saja, James Comey, yang memimpin FBI saat memulai penyelidikan mengenai hubungan antara kampanye Trump 2016 dengan pemerintah Rusia, juga didakwa.

Menanggapi perkembangan ini, Trump mengatakan bakal ada lebih banyak dakwaan terhadap musuh-musuh politiknya, meskipun ia mengaku tidak memiliki daftar nama.

'Meneror' Intel hingga Disney

Administrasi Trump juga terlibat dalam urusan korporasi AS pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, mulai dari meminta CEO Intel mengundurkan diri hingga menekan Disney (pemilik saluran ABC) untuk menangguhkan acara komedian Jimmy Kimmel selama beberapa hari.

Di tengah situasi ini, perusahaan-perusahaan teknologi besar, termasuk Microsoft, telah berupaya memperbaiki hubungan mereka dengan Trump selama masa jabatan keduanya.

CEO Microsoft, Satya Nadella, baru-baru ini mengunjungi Gedung Putih untuk jamuan makan malam bersama para pemimpin teknologi.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |