Bukan Sekadar Game: Mahasiswa UI Ciptakan AI Permainan untuk Deteksi Dini ADHD dan Disleksia

12 hours ago 3

loading...

Tim The Leporidaes menjadi juara utama dalam ajang bergengsi Microsoft AI for Accessibility Hackathon 2025. Foto: Microsoft Indonesia

JAKARTA - Di sebuah panggung pertarungan ide yang sengit, lahirlah solusi yang bisa mengubah kehidupan jutaan anak di masa depan. Sekelompok mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI) berhasil menciptakan NeuroBuddy, permainan anak-anak yang tampak sederhana, namun di baliknya tersembunyi kecerdasan buatan (AI) canggih yang mampu mendeteksi secara dini potensi neurodivergensi seperti ADHD, disleksia, dan spektrum autisme (ASD).

Inovasi yang mengubah cara pandang terhadap deteksi dini ini berhasil mengantarkan tim "The Leporidaes" menjadi juara utama dalam ajang bergengsi Microsoft AI for Accessibility Hackathon 2025. Mereka tidak hanya menciptakan game, mereka menciptakan harapan.

Sihir di Balik Sang Kelinci Virtual

Bayangkan permainan di mana seorang anak diajak berinteraksi dengan maskot kelinci yang lucu. Di permukaan, ini adalah hiburan biasa. Namun, di belakang layar, setiap interaksi, setiap respons, dan setiap pola permainan anak dievaluasi oleh serangkaian algoritma AI yang kompleks.

NeuroBuddy, yang didukung oleh teknologi canggih Microsoft Azure Cognitive Services, secara cerdas menganalisis data interaksi tersebut untuk mencari tanda-tanda awal yang mungkin mengarah pada kondisi neurodivergen.

Ini adalah terobosan, cara ramah anak dan bebas stigma untuk menjembatani kesenjangan antara teknologi, disabilitas, dan deteksi dini.

"Banyak inovasi teknologi, termasuk AI, berawal dari upaya menjawab tantangan aksesibilitas," ujar Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia. "Inilah bukti bahwa inovasi yang lahir dari kepedulian pada akhirnya membawa manfaat luas bagi semua. Hackathon ini menjadi ruang untuk mewujudkan misi itu."

Pertarungan Para Inovator Muda

Kemenangan "The Leporidaes" tidak diraih dengan mudah. Mereka harus bertarung melawan 45 tim lainnya yang juga membawa solusi-solusi brilian. Kompetisi ini, yang merupakan bagian dari komitmen global Microsoft senilai USD 25 juta, menjadi ajang pembuktian bagi para inovator muda untuk memecahkan masalah nyata di masyarakat.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |