Liputan6.com, Jakarta Pernikahan adalah momen sakral yang seringkali diwarnai dengan sentuhan tradisi dan budaya. Di Indonesia, banyak artis yang memilih untuk merayakan pernikahan mereka dengan adat Jawa, salah satunya dengan menggunakan paes Solo putri. Riasan wajah khas ini menjadi simbol keanggunan dan penghormatan terhadap warisan leluhur.
Paes Solo putri adalah riasan pengantin perempuan Jawa yang memiliki ciri khas berupa lekukan di dahi yang membulat seperti telur bebek. Baru-baru ini, riasan itu terlihat pada pernaikahan Alyssa Daguise di acara ngunduh mantu Al Ghazali.
Lekukan ini mengarah ke titik antara kedua mata, menciptakan tampilan yang unik dan menawan. Riasan ini biasanya dipadukan dengan kebaya dan kain batik, menghasilkan penampilan yang anggun dan tradisional.
Penggunaan paes Solo putri oleh para artis ini tidak hanya mempercantik penampilan mereka di hari pernikahan, tetapi juga menjadi cara untuk melestarikan dan mempromosikan budaya Jawa kepada masyarakat luas. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi dan modernitas dapat berjalan beriringan dalam sebuah perayaan cinta.
Daftar Artis yang Menggunakan Paes Solo Putri
Beberapa artis Indonesia yang memilih menggunakan paes Solo putri saat menikah antara lain:
- Ashilla (mantan personel girlband Blink): Ia menikah dengan adat Jawa dan tampil dengan paes Solo putri.
- Mytha Lestari: Penyanyi ini juga memilih paes Solo putri untuk pernikahannya dengan adat Jawa.
- Erina Gudono: Istri Kaesang Pangarep ini mengenakan paes Solo putri dengan kebaya hitam bermotif emas dan kain batik.
- Margin Wieheerm: Artis ini juga terlihat menggunakan paes Solo putri untuk salah satu busana pengantinnya yang berwarna emas.
Selain nama-nama di atas, ada pula beberapa artis lain yang sebelumnya juga pernah tampil dengan paes Jawa di hari pernikahan mereka, seperti Paula Verhoeven, Maudy Ayunda, Vicky Shu, Aditya Putri, Chacha Frederica, dan Alyssa Soebandono.
Makna Paes dalam Pernikahan Adat Jawa
Paes Jawa sendiri memiliki dua gaya utama, yaitu Solo dan Yogyakarta, masing-masing dengan ciri khas dan makna tersendiri. Penggunaan paes dalam pernikahan menunjukkan penghormatan terhadap tradisi dan budaya Jawa. Riasan ini bukan hanya sekadar mempercantik penampilan, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofis yang mendalam.
Setiap detail dalam paes, mulai dari bentuk lekukan hingga warna yang digunakan, memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan harapan dan doa untuk kehidupan pernikahan yang bahagia dan sejahtera. Dengan menggunakan paes, pengantin perempuan diharapkan dapat memancarkan aura kecantikan dan kebijaksanaan, serta menjadi simbol kesuburan dan kemakmuran bagi keluarga.
Dalam konteks yang lebih luas, penggunaan paes Solo putri oleh para artis Indonesia ini juga dapat dilihat sebagai upaya untuk mempromosikan pariwisata budaya Indonesia. Dengan semakin banyak orang yang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang tradisi dan budaya Jawa, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia dan memberikan dampak positif bagi perekonomian negara.