Apple Rajai Pasar Smartphone pada 2024, iPhone 15 Paling Laris!

16 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Apple berhasil menjadi produsen smartphone nomor satu di dunia pada 2024, dua tahun secara berturut-turut.

Berdasarkan data, kemenangan Apple ini didorong oleh penjualan iPhone yang tetap kuat di akhir tahun, terutama dengan hadirnya iPhone 16 series.

Tapi yang bikin kaget, mengutip informasi dari Phone Arena, Rabu (5/2/2025), justru iPhone 15 yang  menjadi ponsel paling laris sepanjang tahun, dengan pangsa pasar 3 persen dari total pengiriman smartphone global.

Apple Masih di Puncak pada Akhir 2024

Menurut survei Canalys dari Oktober sampai Desember 2024, Apple berhasil mengirimkan 77,1 juta unit iPhone ke seluruh dunia. Memang sedikit turun dibanding tahun sebelumnya, tapi mereka tetap memimpin dengan pangsa pasar 23 persen.

Sementara itu, Samsung mengalami penurunan cukup tajam, hanya mengirimkan 51,9 juta unit, turun 25,2 juta unit dibanding periode yang sama tahun 2023. Alhasil, pangsa pasarnya ikut turun dari 17 persen ke 16 persen.

Di sisi lain, Xiaomi tetap stabil dengan peningkatan pengiriman jadi 42,7 juta unit di kuartal akhir 2024, naik dua juta unit dari tahun sebelumnya. Pangsa pasarnya tetap di angka 13 persen. 

Sementara itu, Transsion yang populer di pasar negara berkembang mengalami sedikit penurunan dengan 27,2 unit, turun 1,3 juta dibanding tahun sebelumnya. Pangsa pasarnya pun turun dari 9 persen jadi 8 persen.

Vivo justru mengalami pertumbuhan positif, dari 23,9 juta unit di Q4 2023, menjadi 26,4 juta unit pada Q4 2024. Kesuksesan ini didorong oleh seri vivo X100 yang pakai chipset Dimensity 9300. Berkat pencapaian itu, pangsa pasar Vivo naik dari 7 persen ke 8 persen.

Secara keseluruhan, total pengiriman smartphone global pada akhir 2024 mencapai 328 juta unit, naik 2,8 persen dibanding 319,2 juta unit di periode yang sama tahun sebelumnya.

Apple vs Samsung: Siapa yang Lebih Kuat?

Sepanjang 2024, Apple dan Samsung bersaing ketat dalam jumlah pengiriman smartphone. Akhirnya, Apple unggul dengan selisih 3 juta unit lebih banyak dari Samsung.

Berdasarkan analisis pasar, keduanya sama-sama menguasai 18 persen pangsa pasar global, dengan Apple mengirimkan 225,9 juta unit iPhone, sementara Samsung 222,9 juta unit.

Yang menarik, kemenangan Apple ini bukan karena Apple intelligence. Karena, mereka sudah menang sejak 2023, sebelum AI ini hadir.

Selain itu, iPhone 15 yang bahkan tidak mendukung Apple Intelligence justru menjadi ponsel paling banya dikirim sepanjang 2024.

Artinya, harga dan performa masih jadi faktor utama buat pengguna, bukan sekedar fitur canggih.

Ke depannya, apakah Apple bisa terus mempertahankan posisinya di 2025? Atau Samsung bakal bangkit dengan strategi baru? Kita lihat aja nanti!

Apple bakal Pakai DeepSeek untuk Apple Intelligence, Strategi Dongkrak Penjualan iPhone 16 di China?

Di sisi lain, Apple hingga kini belum meluncurkan fitur AI mereka, Apple Intelligence, untuk pengguna mereka di pasar China. Namun, hal ini mungkin segera berubah.

Mengutip Phone Arena, Senin (3/2/2025), raksasa teknologi berbasis di Cupertino itu berencana untuk mengintegrasikan DeepSeek ke dalam fitur Apple Intelligence.

Satu alasan utama Apple Intelligence belum tersedia untuk pengguna iPhone di China adalah karena peraturan ketat pemerintah setempat. Undang-undang di China melarang penggunaan modal AI dari barat, seperti ChatGPT atau Gemini.

Karena itu, Apple butuh mencari mitra AI lokal untuk memenuhi standar regulasi China. DeepSeek AI sedang mencuri perhatian belakang ini muncul sebagai kandidat utama untuk mengisi celah tersebut.

DeepSeek, startup AI asal China besutan Liang Wengfeng ini sedang menjadi pembicaraan hangat di industri AI dan disebut-sebut mampu menyaingi model buatan OpenAI, Google, dan Meta.

Tak hanya itu, biaya operasional DeepSeek sendiri diklaim jauh lebih rendah dibandingkan ChatGPT juga menjadi daya tarik tersendiri bagi Apple.

Laporan terbaru menyebutkan, perusahaan tengah menguji integrasi DeepSeek ke dalam Apple Intelligence. Jika sukses, langkah ini dapat membuka peluang besar bagi Apple untuk kembali bersaing di pasar smartphone China, yang saat ini didominasi oleh produsen lokal.

Walau integrasi DeepSeek ke Apple Intelligence dapat menjadi solusi penjualan iPhone di China, hal ini belum menjamin apakah fitur-fitur AI yang ditawarkan akan dirilis bersamaan.

Hingga kini, fitur AI buatan Apple masih belum tersedia sepenuhnya untuk pengguna iPhone, iPad, maupun perangkat lainnya.

Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |