5 Potret Keluarga Luna Maya dan Maxime Bouttier dalam Prosesi Siraman, Penuh Kehangatan

17 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta Prosesi siraman menjadi salah satu momen sakral dalam tradisi pernikahan adat Jawa, dan pasangan selebritas Luna Maya serta Maxime Bouttier memilih untuk merayakannya dengan penuh makna di Ubud Village, Bali. Dalam suasana yang dikelilingi alam tropis dan ornamen khas Jawa, momen tersebut memperlihatkan keintiman, restu, dan simbol transisi menuju kehidupan baru sebagai pasangan suami istri.

Luna Maya tampil memukau dalam balutan kain tradisional dan ronce melati, didampingi sang ibu yang berasal dari Austria, menunjukkan bagaimana perpaduan budaya dapat harmonis dalam sebuah tradisi Jawa. Sementara Maxime Bouttier, yang berdarah Prancis-Indonesia, juga menjalani siraman dengan penuh penghormatan, didampingi sang ayah yang hadir dalam balutan beskap dan kain batik.

Keduanya tidak hanya menampilkan kecantikan visual dari upacara adat, tetapi juga memperlihatkan nilai spiritual dan kekuatan keluarga dalam setiap tahapan prosesi. Berikut rangkaian momen prosesi siraman mereka yang terekam dengan anggun dan emosional.

1. Nuansa Adat yang Kental

Prosesi berlangsung di Ubud Village, lokasi yang dipilih karena menawarkan kesan tenang, alami, ideal untuk ritual adat penuh makna. Area siraman didekorasi secara megah namun tetap mengedepankan nilai tradisi, dengan dominasi bunga melati, mawar, serta ukiran kayu yang menjadi latar utama. Dekorasi ini dikurasi oleh @yu_cienlotus yang dikenal dengan estetika elegan bertema tropikal-Jawa.

Dalam caption yang ditulis oleh Luna, ia menyebutkan, “Silent tears, sacred beginning,” mempertegas bahwa siraman bukan sekadar simbolis, tetapi momen refleksi batin menjelang pernikahan.

Dengan sentuhan tata cahaya lembut dan detail kecil seperti tikar janur serta alas kaki adat, atmosfer siraman semakin kuat dan membangkitkan kesan spiritual yang mendalam. Tidak berlebihan jika momen ini dianggap sebagai “pembersihan lahir dan batin” sebelum menuju ke pelaminan.

2. Momen Haru Antara Luna dan Sang Ibu

Luna duduk bersimpuh di kursi kayu, dikelilingi oleh bunga-bunga segar, mengenakan kebaya sederhana dengan selendang melati yang menutupi tubuhnya. Sang ibu, dengan ekspresi haru, perlahan menuangkan air siraman ke atas kepala Luna. Momen ini terekam begitu emosional, memperlihatkan ikatan ibu dan anak yang begitu kuat.

Sosok Desa Maya, ibu Luna, yang berambut merah dan berdarah Austria, tampak anggun dalam kebaya cokelat muda. Meski berasal dari budaya yang berbeda, ia menjalankan prosesi Jawa tersebut dengan penuh penghormatan, mengukuhkan makna keluarga yang tidak mengenal batas geografis atau etnis. 

3. Maxime Bouttier Jalani Siraman Didampingi Ayah

Tak kalah emosional, Maxime menjalani prosesi siraman dengan dipandu ayah kandungnya yang mengenakan batik khas Jawa dan berkacamata. Dalam salah satu foto, Maxime terlihat membungkuk dan menyentuh kaki ayahnya sebagai bentuk penghormatan dan permintaan restu, sebuah gestur yang sangat dihargai dalam budaya Jawa.

Maxime menjalani tradisi Jawa ini dengan khidmat. Dalam caption-nya, Maxime menulis, “A sacred cleanse before the vow—honored, humbled, and heart full,” menggambarkan betapa dalam ia memaknai prosesi ini.

Foto-foto siraman Maxime juga menampilkan dirinya dengan busana pink pastel khas pengantin pria Jawa, dilengkapi selendang bunga melati, memperlihatkan ketenangan dan kesiapan menyambut kehidupan baru bersama Luna.

4. Potret Lengkap Keluarga Luna Maya

Sesi berikutnya memperlihatkan potret keluarga Luna yang lengkap dan harmonis. Mereka semua mengenakan pakaian adat yang senada, dengan nuansa merah muda dan batik cokelat. Sang ibu berdiri di samping Luna, sementara anggota keluarga lainnya juga tersenyum menyambut kebahagiaan yang sedang dijalani.

Komposisi keluarga Luna dalam foto sangat mencerminkan solidaritas dan dukungan penuh terhadap Luna dalam memasuki fase pernikahan. Foto ini memperlihatkan bahwa walaupun Luna berasal dari keluarga campuran budaya, seluruh keluarganya tetap menyatu dan menyambut adat Jawa sebagai bagian dari nilai yang dijunjung.

Pose-pose mereka tidak hanya formal tetapi juga menunjukkan kehangatan personal, yang memperkuat tema bahwa keluarga adalah fondasi dalam setiap prosesi sakral.

5. Potret Keluarga Maxime yang Tak Kalah Hangat

Maxime pun berfoto bersama keluarga besarnya, mengenakan setelan serupa, beskap pink dan batik hitam-cokelat. Dalam salah satu foto, Maxime berdiri di tengah keluarganya yang tersenyum lebar, membuktikan bahwa mereka turut merayakan kebahagiaan ini dengan sepenuh hati.

Momen ini menunjukkan bahwa nilai-nilai kekeluargaan tetap dapat menyatu dalam bingkai tradisi, terlepas dari latar belakang budaya yang berbeda. Kehadiran mereka memberikan energi positif dan kesan mendalam bahwa pernikahan ini bukan hanya menyatukan dua individu, tetapi juga dua keluarga besar yang berbeda latar, namun serupa dalam cinta.

FAQ: Pertanyaan Populer Seputar Prosesi Siraman Luna & Maxime

Q: Apa itu prosesi siraman dalam budaya Jawa?

A: Siraman adalah ritual pembersihan diri secara simbolik menjelang pernikahan, sebagai bentuk pembersihan lahir dan batin serta restu dari orang tua.

Q: Siapa saja keluarga yang hadir dalam prosesi siraman ini?

A: Keluarga inti dari kedua belah pihak—ibu Luna, ayah Maxime, dan anggota keluarga besar lainnya—hadir dan ikut terlibat dalam setiap tahapan prosesi.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |