Liputan6.com, Jakarta Di tengah gemerlap dunia modeling dan konten digital, nama Wilona Asheera mendadak jadi sorotan. Model sekaligus konten kreator yang aktif di Instagram (@wilona_asheera92) dan TikTok (@wilona_asheera.92) itu akhirnya angkat bicara soal prahara rumah tangganya yang penuh luka mulai dari KDRT, penelantaran, hingga perselingkuhan suaminya, Michael Lianus.
“Ini kejadian baru, aku belum cerai. Masih pisah rumah aja,” ujar Wilona saat diwawancara. Ia menegaskan bahwa saat ini dirinya dan sang suami belum resmi bercerai, namun telah hidup terpisah sejak beberapa bulan lalu.
Wilona mengungkap bahwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terjadi pada Agustus 2024. Dalam insiden tersebut, ia benar-benar mengalami pemukulan fisik oleh suaminya. Tidak tahan dengan kekerasan yang terus berulang, Wilona akhirnya mengambil langkah besar.
“Aku kabur ke Surabaya bulan September 2024. Waktu itu aku cuma mikir: keselamatan anakku lebih penting,” tegasnya.
Sejak saat itu, Wilona berjuang sendiri membesarkan anaknya di kota yang jauh dari keluarga, tanpa dukungan materi maupun emosional dari Michael.
Putus Kontak, Terungkap Ada Selingkuhan
Situasi makin pelik ketika pada Oktober 2024, Wilona menyadari suaminya mulai menghilang dan lost contact sama sekali. Ia tidak bisa lagi menghubungi Michael, dan mulai curiga ada sesuatu yang disembunyikan.
Kecurigaan itu terbukti. Tak lama setelah kepergian Wilona, terungkap bahwa sang suami ternyata telah menjalin hubungan dengan perempuan lain.
“Aku tahu dari orang-orang sekitar dia. Setelah lost contact, mulai ketahuan kalau dia selingkuh. Rasanya campur aduk, udah dipukul, ditinggal, ternyata diselingkuhin juga,” ujar Wilona.
Ironisnya, bukan sang suami yang datang minta maaf atau memberikan klarifikasi. Justru, perempuan yang diduga sebagai selingkuhannya muncul dan melabrak Wilona di media sosial dengan berbagai tuduhan palsu, seolah-olah Wilona yang menjadi penyebab rusaknya hubungan mereka.
Tinggal Sendiri, Tanpa Nafkah, Tanpa Kunjungan
Michael, yang bekerja di PT VI dengan proyek di Balikpapan, tidak pernah mengirim nafkah sedikit pun sejak Wilona dan anaknya pindah ke Surabaya. Bahkan untuk sekadar menanyakan kabar sang anak pun tidak pernah dilakukan.
“Dari sejak kabur sampai sekarang, nggak pernah sekalipun dia kasih uang buat anaknya. Nggak pernah datang juga. Udah lost contact total. Gak ada rasa tanggung jawab,” jelas Wilona.
Kondisi ini membuat Wilona terpaksa menjadi ibu tunggal sepenuhnya. Di tengah luka dan tekanan mental, ia tetap berusaha bangkit dan kembali aktif sebagai konten kreator.
“Aku harus kuat, karena cuma aku satu-satunya yang anakku punya sekarang,” katanya.
Pertimbangkan Jalur Hukum
Meski belum resmi menggugat cerai, Wilona menegaskan bahwa ia kini tengah mempersiapkan langkah hukum jika serangan dan pencemaran nama baik terus dilakukan oleh pihak ketiga.
“Saya sudah kumpulin bukti. Kalau mereka terus menyebarkan fitnah, saya nggak akan diam. Udah cukup saya disakiti diam-diam, sekarang saya berhak bersuara,” tegasnya.
Ia juga mengimbau kepada perempuan lain di luar sana agar tidak takut keluar dari hubungan yang merusak mental dan fisik. “Kita nggak salah memilih untuk menyelamatkan diri,” ucap Wilona.
Dukungan Mengalir dari Netizen
Kisah Wilona langsung mengundang simpati netizen. Ribuan komentar masuk ke akun media sosialnya, berisi dukungan dan doa agar ia segera mendapatkan keadilan dan kehidupan yang lebih layak.
Banyak pula yang memuji keberaniannya dalam mengungkapkan kebenaran, dan berharap kasus ini menjadi pelajaran bagi publik soal pentingnya melindungi korban KDRT dan mengedepankan kesehatan mental dalam hubungan.
Kini, Wilona fokus membangun kembali hidupnya di Surabaya, bersama anaknya yang menjadi sumber kekuatan utama.
“Saya nggak mau anak saya tumbuh dalam trauma. Saya ingin jadi ibu yang utuh dan kuat buat dia,” pungkasnya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada keterangan resmi dari Michael Lianus. Dilihat dari media sosialnya, tidak ada tanggapan mengenai dugaan KDRT dan perselingkuhan.