Trump Ragu Sanksi AS pada Rusia Dapat Mengganggu Putin

19 hours ago 3

loading...

Presiden Donald Trump ragu sanksi baru AS terhadap Rusia dapat mengganggu Presiden Vladimir Putin. Foto/Screenshot video USA Today

WASHINGTON - Presiden Donald Trump telah mengakui bahwa sanksi baru Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia pada akhirnya mungkin terbukti tidak efektif. Namun, dia menegaskan bahwa pemerintahannya akan terus menerapkannya—kecuali jika kesepakatan untuk mengakhiri perang Ukraina segera tercapai.

Awal pekan ini, Trump secara drastis mempersingkat waktu 50 hari yang semula diberikannya bagi Rusia dan Ukraina untuk mencapai penyelesaian damai menjadi hanya 10 hari. Dalam ultimatum terbaru itu, dia memperingatkan bahwa kegagalan untuk melakukannya akan memicu sanksi yang luas, yang berpotensi mencakup tarif 100% dan sanksi sekunder yang menargetkan mitra dagang Rusia.

"Kami akan menjatuhkan sanksi. Saya tidak tahu apakah sanksi mengganggunya," kata Trump kepada wartawan pada Kamis malam, merujuk pada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Perang Kata-kata, Medvedev Peringatkan Trump Ngerinya Serangan Nuklir Kiamat Rusia

"Mereka tahu tentang sanksi. Saya lebih tahu daripada siapa pun tentang sanksi, tarif, dan hal lainnya. Saya tidak tahu apakah itu berpengaruh, tetapi kami akan melakukannya," ujar Trump, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (1/8/2025).

Trump juga mengumumkan bahwa utusan khususnya, Steve Witkoff, akan berkunjung ke Rusia setelah mengunjungi Israel dan Gaza minggu ini. Meskipun tidak ada jadwal spesifik yang diberikan, Witkoff sebelumnya telah bertemu dengan Putin beberapa kali dalam upaya diplomatik sebelumnya.

Penjabat utusan AS untuk PBB, John Kelley, mengonfirmasi bahwa Trump mengharapkan gencatan senjata pada 8 Agustus, karena presiden semakin menunjukkan rasa frustrasinya terhadap posisi Moskow dalam beberapa pekan terakhir.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |