Tentang Sengkolo dan Tradisi Masyarakat Jawa di Malam Satu Suro, Ada Potensi Diangkat ke Layar Lebar

Liputan6.com, Jakarta - Keragaman budaya di Indonesia melahirkan banyak tradisi dan istilah untuk dipahami. Contohnya, sengkolo dan malam satu suro. Sengkolo merujuk pada istilah budaya Jawa untuk nasib buruk, sial, atau malang yang menimpa seseorang akibat energi negatif.

Sengkolo sering dikaitkan dengan malam Satu Suro dan pelanggaran harmoni spiritual. Di sisi lain, sengkolo juga merujuk hidangan Bubur Sengkolo. Masyarakat Jawa menyebutnya jenang abang putih (bubur merah-putih) yang disajikan sebagai bagian ritual tolak bala.

Meski disebut bubur merah putih, wujudnya cenderung cokelat putih, seperti pada konteks gula merah. Melansir dari berbagai sumber, sengkolo adalah energi negatif yang dipercaya menyerang manusia, menyebabkan masalah kesehatan, keuangan, karier, bahkan hubungan.

Banyak yang meyakini sengkolo paling aktif pada malam satu Suro. Pada malam itu, makhluk halus dan energi negatif konon dianggap lebih kuat. Mereka mengincar manusia dengan weton tertentu sebagai “mangsa” terkait pelanggaran-pelanggaran dalam hidup.

Kanal Hot Liputan6.com pada 27 Juni 2025 mengabarkan, banyak masyarakat Jawa masih meyakini satu Suro sebagai waktu penuh nuansa spiritual. Malam itu dianggap membawa energi khusus yang mendorong orang untuk bersikap tenang dan wawas diri.

Malam ini bertepatan dengan 1 Muharam dalam penanggalan Hijriah dan jadi awal tahun dalam kalender Jawa. Banyak orang mengaitkan malam satu Suro dengan suasana angker, larangan mistis, dan kewaspadaan tingkat tinggi, utamanya terkait sengkolo.

Diakui sang produser, Manoj Punjabi, KKN di Desa Penari ini merupakan salah satu film horor yang memiliki budget cukup tinggi. Bahkan mengalahkan film drama yang pernah dibuatnya.

Beragam mitos dan pantangan menyelimuti malam sakral ini dari larangan keluar rumah setelah maghrib, anjuran tidak menggelar hajatan, hingga imbauan tidak mengucap kata-kata kasar. Semuanya berakar pada nilai-nilai spiritual maupun keyakinan masyarakat.

Sejatinya, ragam mitos ini mengingatkan publik pentingnya menjaga diri dan sikap pada malam yang diyakini penuh energi gaib. Secara logis maupun ilmiah, tidak ada bukti konkret malam satu Suro membawa bahaya secara langsung kepada manusia.

Ritual plus aturan dari generasi ke generasi ini lebih bersifat simbolis untuk mendorong ketenangan batin, introspeksi dan yang paling penting, mendekat dengan Tuhan Yang Maha Kuasa. Sengkolo menarik untuk dibahas dari berbagai aspek.

Begitu pula malam satu Suro yang dianggap unik. Salah satu keunikannya terletak pada perpaduan nilai adat dan unsur religius. Momen ini sering ditandai beragam prosesi diam dan hening seperti Tapa Bisu, serta ziarah ke makam para leluhur.

Sengkolo juga menjadi salah satu ide besar untuk dikembangkan para pekerja seni menjadi karya yang menarik untuk diapresiasi. Terbaru, produser MVP Pictures Raam Punjabi memperkenalkan trailer dan poster film Sengkolo: Petaka Satu Suro.

Film karya sineas Deni Saputra ini dibintangi Aulia Sarah, Agla Artalidia, Cindy Nirmala, Dimas Aditya, dan Miqdad Addausy. Sengkolo: Petaka Satu Suro dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai 22 Januari 2026.

“Melalui film ini, kami ingin hadirkan horor yang dekat dengan keseharian penonton Indonesia, sekaligus mengangkat kekayaan tradisi lokal sebagai sumber cerita yang kuat dan relevan,” ujar Raam Punjabi lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Sabtu (20/12/2025). 

Wayan DianantoTim Redaksi