SORE: Istri dari Masa Depan Tembus 522 Ribu Penonton dalam 6 Hari, Cerita Films Ucapkan Terima Kasih

Liputan6.com, Jakarta Film SORE: Istri dari Masa Depan terus menanjak popularitasnya di minggu pertama penayangan. Dibintangi oleh Dion Wiyoko dan Sheila Dara, film ini disutradarai oleh Yandy Laurens dan diproduksi oleh Cerita Films. Kombinasi cerita unik dan eksekusi emosional membuat film ini cepat mencuri perhatian publik.

Hingga hari ke-6, film ini berhasil mencatat jumlah penonton sebanyak 522.206 orang. Hanya dalam satu hari sebelumnya, SORE bahkan berhasil menambah 126.466 penonton baru. Angka ini membuktikan bahwa antusiasme penonton terus meningkat sejak hari pertama tayang.

Cerita Films selaku rumah produksi pun mengungkapkan rasa terima kasih mereka melalui unggahan Instagram. “Nggak bisa bilang apa-apa selain terima kasih buat semua teman-teman tersayang,” tulis @cerita_films.

Film ini mengikuti kisah Jonathan (Dion Wiyoko), seorang pria yang hidupnya berubah total setelah kedatangan Sore (Sheila Dara), wanita misterius yang mengaku berasal dari masa depan dan lebih mengejutkan lagi, sebagai istrinya kelak. Pertemuan yang aneh namun menggetarkan itu membawa Jonathan pada perjalanan emosional yang tak ia duga. Di balik semua misteri, Jonathan justru dipaksa menghadapi sisi terdalam dirinya trauma masa lalu, keputusan yang belum selesai, dan keraguan akan cinta yang sesungguhnya.

Melalui proses yang mirip terapi batin, Jonathan mulai membuka diri. Dengan dukungan Sore dan lingkungan yang hangat, ia berani merobek lapisan emosinya dan belajar melihat hidup dari sudut yang baru. Film SORE: Istri dari Masa Depan bukan sekedar kisah cinta fiksi ilmiah, tapi refleksi emosional tentang pilihan hidup, luka yang belum sembuh, dan keberanian untuk mempercayai masa depan yang belum pasti.

Sejak resmi tayang di bioskop, SORE: Istri dari Masa Depan langsung mencuri perhatian publik. Dalam waktu enam hari, film produksi Cerita Films ini berhasil mencatat lebih dari 522.000 penonton. Bahkan, hanya dalam satu hari, angka penambahan penonton mencapai lebih dari 126.000 orang sebuah pencapaian yang mengukuhkan posisi film ini sebagai salah satu box office lokal paling cepat tumbuh di 2025.

Fenomena ini tak lepas dari kehebohan di media sosial. Tagar #SoreIdaman dan #IstridariMasaDepan ramai berseliweran di TikTok, X, hingga Instagram. Cuplikan adegan emosional hingga reaksi penonton yang menangis diam-diam di bioskop menjadi konten viral yang terus mendorong rasa penasaran publik. Tak sedikit pula warganet menulis surat terbuka untuk karakter Jonathan dan Sore, mengungkapkan betapa kisah mereka terasa dekat dan menyentuh secara personal.

Di balik kekuatan emosional film SORE: Istri dari Masa Depan, ada tangan dingin Yandy Laurens yang dikenal lewat gaya penyutradaraan yang humanis dan menyentuh. Dalam film ini, Yandy kembali membuktikan kemampuannya menghidupkan cerita dengan pendekatan yang intim, tanpa kehilangan daya tarik sinematik.

Ia berhasil menggali karakter Jonathan hingga ke lapisan terdalam, membuat Dion Wiyoko tampil dengan performa yang rawan dan jujur. Setiap adegan dirancang bukan sekadar menyampaikan dialog, tapi mengundang penonton untuk ikut merasakan pergulatan batin para tokohnya.

Film ini pun terasa seperti cermin bagi banyak orang merefleksikan luka yang belum pulih, harapan yang ditunda, dan keputusan yang harus diambil sebelum terlambat.

Dalam sesi konferensi pers film SORE: Istri dari Masa Depan yang digelar Rabu, 2 Juli 2025 di XXI Plaza Indonesia, Dion Wiyoko secara terbuka membagikan pengalamannya selama proses syuting. Ia menyebut bahwa keterlibatannya dalam film ini terasa sangat personal, bahkan seperti menjalani terapi emosional.

“Saya nggak nyangka, ternyata ini bukan sekadar syuting. Rasanya seperti saya ikut terapi keliling,” ungkap Dion di hadapan awak media. Ia menambahkan, suasana kerja yang dibangun oleh sutradara Yandy Laurens dan tim Cerita Films membuatnya merasa aman untuk membuka diri.

Dukungan dari rekan-rekan pemain, termasuk Sheila Dara, serta energi hangat dari kru, sangat membantunya dalam mendalami karakter. “Saya sangat merasa diterima, didengarkan, dan itu bikin saya lebih berani untuk tampil jujur lewat karakter ini,” tuturnya.