Liputan6.com, Jakarta - Watchguard Technologies, penyedia solusi keamanan siber dan jaringan global, telah mengumumkan PT Optima Solusindo Informatika sebagai distributor di Indonesia.
Watchguard Technologies yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat ini menawarkan sejumlah solusi keamanan mulai dari perlindungan firewall, keamanan jaringan, perlindungan end point tingkat lanjut hingga autentikasi multifaktor.
Kemudian di 2021, perusahaan meluncurkan Unified Security Platform. Ini merupakan solusi plug-and-play terintegrasi yang menyediakan rangkaian lengkap layanan keamanan dalam satu paket dan menawarkan interface praktis.
Platform ini dibuat khusus untuk memenuhi permintaan managed security services dan self-managed deployments yang terus meningkat. Platform ini juga menawarkan solusi keamanan siber yang terpadu, sederhana, dan komprehensif.
"Cybersecurity tumbuh secara eksponensial, dan organisasi memerlukan pendekatan keamanan yang modern dan terkonsolidasi yang memungkinkan mereka untuk melindungi bisnis dengan cara yang komprehensif tetapi mudah diterapkan," tutur South East Asia Sales Director WatchGuard Technologies Vincent Tan dalam keterangan resmi yang diterima, Sabtu (19/10/2024).
Dijelaskan lebih lanjut, misi WatchGuard adalah membuat solusi keamanan tingkat perusahaan yang dapat diakses serta praktis untuk bisnis dari semua skala.
"Kami membangunnya dari awal untuk memberdayakan bisnis dan penyedia solusi IT yang melayani mereka agar bisa mempercepat, memperkuat, dan menyederhanakan cybersecurity yang dipakai," tutur Vincent lebih lanjut.
Tawarkan Solusi Komprehensif
Solusi WatchGuard sendiri menawarkan kemampuan yang komprehensif. Salah satunya adalah Unified Visibility dan Control sebagaip platform keamanan terpadu dan terkonsolidasi di seluruh jaringan, endpoint, hingga cloud.
Kemudian, ada pula Automated Workflow berupa otomatisasi built-in termasuk lebih dari 200 integrasi yang disederhanakan, sehingga bisa mempercepat operasi keamanan.
Selain itu, solusi WatchGuard juga bisa dikelola secara terpusat. Jadi, perusahaan bisa mengelola semua layanan keamanan, termasuk Firebox applianes hingga perlindungan endpoint dari platform yang sama.
Tidak hanya itu, solusi keamanan ini juga menawarkan API terbuka yang memudahkan integrasi dengan teknologi keamanan pihak ketiga. Terakhir, solusi WatchGuard bisa dimanfaatkan sebagai platform mandiri atau dibundel dengan tool keamanan lain.
OpenAI Konfirmasi Penjahat Siber Manfaatkan ChatGPT untuk Serangan Siber
Di sisi lain, perusahaan teknologi di dunia kini harus menghadapi tantangan besar seiring dengan meningkatnya serangan siber yang terjadi. Kini, pelaku kejahatan siber semakin pintar memanfaatkan teknologi terbaru dari OpenAI, yaitu ChatGPT.
Berbekal tool AI ChatGPT ini, penjahat siber dapat dengan mudah membuat malware, menyebarkan disinformasi, menghindari deteksi, dan melancarkan serangan spear-phishing kepada target yang lebih spesifik.
OpenAI telah berhasil menggagalkan lebih dari 20 operasi kejahatan siber menyalahgunakan ChatGPT.
Tanda-tanda awal penggunaan AI ChatGPT untuk kejahatan siber diidentifikasi oleh Proofpoint pada April lalu, dengan kecurigaan program Rhadamanthys TA547, alias Scully Spider, ditulis menggunakan teknologi AI tersebut.
Bulan lalu, peneliti dari HP Wolf menemukan pelaku kejahatan siber menargetkan pengguna di Prancis dengan menggunakan AI untuk menulis skrip sebagian dari rangkaian serangan multi-langkah. Ini menjadi salah satu contoh bagaimana teknologi AI dapat digunakan dalam kegiatan berbahaya.
Mengutip Bleeping Computer, Senin (14/10/2024), kasus kejahatan siber memanfaatkan AI pertama kali terjadi adalah 'SweetSpecter' dilakukan oleh hacker berbasis di China.
Berdasarkan laporan Cisco Talos, kelompok ini melakukan serangan spear-phishing dengan mengirimkan lampiran ZIP berbahaya disamarkan sebagai permintaan dukungan.
SweetSpecter menggunakan akun ChatGPT untuk melakukan penelitian skrip dan analisis kerentanan. Untungnya, OpenAI telah memblokir akun-akun tersebut dan berbagi informasi terkait dengan mitra keamanan siber.