Rizky Billar Klaim Dihina Oknum Istri Polisi, Terduga Pelaku Ngaku Akun Di-hack

6 days ago 10

Liputan6.com, Jakarta - Kasus perundungan siber kembali menimpa selebritas Rizky Billar yang kali ini pelakunya diduga memiliki latar belakang tak sembarangan. Setelah ditelusuri tim kuasa hukum, pemilik akun diduga merupakan istri dari seorang anggota kepolisian.

Kuasa hukum Rizky Billar, Sadrakh Seskoadi, membenarkan temuan identitas pelaku. Sadrakh mengungkapkan dari hasil investigasi ditemukan fakta bahwa suami dari terduga pelaku bertugas di wilayah hukum Polda Kalimantan Tengah.

"Jadi hari ini yang mau kami sampaikan memang kemarin itu, apabila kita memperhatikan sosial media dari klien kami, Mas Rizky Billar, sempat men-spill ya, terkait adanya istri seorang anggota polisi yang memberikan makian ataupun ucapan yang tidak menyenangkan kepada klien kami," ujar Sadrakh di Kawasan Joglo, Jakarta Barat, Selasa (23/12/2025).

"Jadi setelah dilakukan penelusuran kemarin, diketahui istri dari anggota polisi ini di mana suaminya berdinas di Polres Seruyan, di bawah naungan Polda Kalimantan Tengah." Sadrakh menambahkan.

Pihak Rizky Billar sebenarnya sempat mendapatkan respons awal dari pelaku yang berniat menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Namun komunikasi yang sempat terjalin mendadak terputus tanpa alasan jelas dari pihak terduga pelaku.

"Setelah kami melakukan penelusuran, yang bersangkutan sempat membuka komunikasi kepada kami, menyampaikan permohonan maaf dan sebagainya. Namun pembicaraannya tiba-tiba terputus. Hingga saat ini yang bersangkutan belum menghubungi kami kembali," jelas Sadrakh.

Episode kali ini Point of View spesial Iduladha bersama Ustaz Subki Al-Bughury. Melaksanakan kurban bersama Lesti Kejora dan Rizky Billar, Ustaz Subki jelaskan makna dari berkurban.

Pengakuan yang Mendadak Berubah

Sadrakh melanjutkan, tidak berselang lama muncul klaim baru yang menyebutkan bahwa ponsel terduga pelaku telah diretas oleh pihak tak bertanggung jawab. Namun pengakuan tersebut dirasa aneh mengingat durasi waktu yang sangat singkat antara permintaan maaf dan klaim peretasan.

"Kemudian menyampaikan bahwa handphone-nya tiba-tiba di-hack. Dari hitungan sepersekian, kurang lebih 30 menit dari awalnya menyampaikan permintaan maaf. Namun tiba-tiba dapat klarifikasi bahwa yang bersangkutan handphone-nya di-hack," urainya.

Sadrakh menduga ada intervensi atau kepanikan yang terjadi sehingga alasan peretasan digunakan sebagai tameng untuk menghindari tanggung jawab hukum. Sadrakh menyampaikan analisisnya terkait kemungkinan adanya upaya menutupi kejadian sebenarnya.

Halaman berikutnya

"Tentu ini menjadi sebuah pertanyaan di kami, kenapa bisa seperti itu? Padahal maksud kami itu mencoba untuk awalnya mengklarifikasi kepada yang bersangkutan. Namun nampaknya yang bersangkutan atau mungkin ada perintah dari suaminya mencoba untuk menutupi kejadian ini," kata Sandrakh.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |