Liputan6.com, Jakarta - Musik kerap menjadi ruang aman bagi banyak orang untuk mengekspresikan rasa kehilangan, kecewa, dan luka batin. Dalam dunia musik Indonesia, Last Child dikenal sebagai band yang konsisten menghadirkan karya-karya emosional yang dekat dengan realitas kehidupan pendengarnya. Salah satu lagu mereka yang paling membekas adalah Duka.
Lagu Duka bukan sekadar lagu patah hati biasa. Melalui lirik yang puitis dan nada yang melankolis, Last Child berhasil merangkum perasaan seseorang yang terjebak dalam kesedihan mendalam akibat perpisahan cinta. Lagu ini seolah menjadi teman setia bagi mereka yang belum mampu move on.
Tak heran jika hingga kini Duka lirik masih sering diputar, dinyanyikan ulang, dan dibagikan di berbagai media sosial. Lagu ini membuktikan bahwa rasa kehilangan adalah pengalaman universal yang selalu relevan lintas waktu. Berikut ulasan Liputan6.com, Rabu (24/12/2025).
Duka Lirik - Last Child
Kau membunuhku dengan kepedihan ini
Kau hempaskanku kedalam retaknya hati
Hingga air mata tak mampu
Tuk melukiskan perih
Yang kau ukir dalam hati ini
Kau hancurkan diriku saat engkau pergi
Setelah kau patahkan sayap ini
Hingga ku takkan bisa
Tuk terbang tinggi lagi
Dan mencari bintang
Yang dapat menggantikanmu
Sampai kini masih kucoba
Tuk terjaga dari mimpiku
Yang buatku tak sadar
Bahwa kau bukan lagi milikku
Walau hati tak akan pernah
Dapat melupakan dirimu
Dan tiap tetes air mata
Yang jatuh kuatkan rinduku
Pada indah bayangmu canda tawamu
Pada indahnya duka dalam kenangan kita
Makna di Balik Lirik Lagu Duka
Secara garis besar, lagu "Duka" menceritakan tentang penderitaan seseorang karena sulit untuk beranjak atau move on dari cinta terbaiknya. Ini adalah kisah tentang cinta yang selalu dijaga dan digadang-gadang menjadi cinta sejati, namun berakhir dengan kekecewaan yang mendalam. Ditinggalkan oleh orang yang paling dicintai mampu membuat seseorang terpuruk sedalam-dalamnya.
1. Kehancuran dan Rasa Perih yang Tak Terlukiskan
Pada bait pertama, kita diajak merasakan kehancuran total. Penggalan lirik "Kau membunuhku dengan kepedihan ini" menggambarkan betapa rasa sakit tersebut terasa begitu mematikan bagi semangat hidup seseorang. Rasa perih yang diukir di hati digambarkan begitu hebat hingga air mata pun tak lagi cukup untuk mewakili rasa sakit tersebut.
2. Harapan yang Patah (Metafora Sayap dan Bintang)
Lagu ini menggunakan kiasan yang sangat indah namun menyakitkan. Tokoh utama diibaratkan sebagai makhluk yang memiliki sayap, dan pasangannya adalah alasan ia bisa terbang tinggi. Saat pasangan itu pergi, ia merasa "sayapnya dipatahkan". Dalam konteks ini, sayap adalah harapan untuk hidup bahagia, sedangkan bintang adalah cinta yang baru. Karena sayapnya patah, ia merasa tidak akan mampu lagi mencari "bintang" atau cinta yang lain untuk menggantikan posisi sang mantan.
3. Penolakan terhadap Kenyataan
Bagian reff lagu ini menyoroti fase penyangkalan (denial). Seseorang yang terlalu mencintai sering kali menanamkan mimpi yang sangat dalam, seperti impian bersanding di pelaminan. Ketika kenyataan berkata lain, ia merasa terjebak dalam mimpi dan sulit untuk sadar bahwa sosok tersebut bukan lagi miliknya. "Duka" dalam lagu ini adalah rasa sakit akibat ketidakmampuan hati menerima kenyataan pahit.
4. Meromantisasi Kenangan
Menariknya, lagu ini menyebutkan istilah "indahnya duka". Ini merujuk pada kondisi di mana seseorang masih merindukan bayang-bayang, canda, dan tawa sang mantan meskipun hal itu menyakitkan. Kenangan tersebut menciptakan duka yang "indah" karena hanya itulah yang tersisa untuk dimiliki. Meskipun perpisahan dilakukan demi kebaikan bersama, lubang di hati tetap akan ada.
Profil Band Last Child: Bertahan dengan Karya dan Ketulusan
Last Child bukanlah nama baru di industri musik Indonesia. Band ini dibentuk pada tanggal 11 Januari 2006 di Jakarta Timur. Awalnya, band ini digawangi oleh trio Virgoun (vokal & gitar), Dimas (bass & vokal), dan Ari (drum). Nama "Last Child" dipilih karena ketiga personel awalnya merupakan anak terkecil atau anak bungsu di keluarga masing-masing.
Perjalanan mereka tidaklah instan. Mereka sempat gagal saat mengikuti audisi untuk acara pentas seni SMA. Namun, kegagalan itulah yang memicu semangat mereka untuk serius menekuni musik dengan pengaruh genre emo, punk, pop, dan post-punk. Mereka mulai mematangkan diri dari panggung ke panggung hingga akhirnya memiliki basis massa penggemar fanatik yang disebut Last Friends.
Beberapa poin penting perjalanan Last Child:
- 2007: Merilis mini album "Grow Up" secara swadaya.
- 2008: Merilis album "Everything We Are Everything" di bawah Fake Records yang melahirkan hits seperti "Diary Depresiku" dan "Pedih".
- 2017: Lagu "Duka" masuk dalam album "Kisah Cinta untuk Starla".
- Eksistensi: Hingga kini, Last Child tetap bertahan di industri musik. Menurut Kunto Wibisono dalam buku Ngeband Yuk, band dapat bertahan karena kualitas musik yang baik, lagu yang enak didengar, dan faktor keberuntungan.
Last Child membuktikan bahwa kerasnya hidup dan kegagalan di masa lalu tidak seharusnya mematahkan asa untuk terus berkarya. Pada Agustus 2024 lalu, mereka bahkan sukses menggelar konser tunggal perdana bertajuk "Diary of Last Child" sebagai bentuk perayaan koneksi emosional dengan para penggemar mereka.
FAQ Seputar Lagu-Lagu Last Child
1. Kapan lagu "Duka" pertama kali dirilis?
Lagu "Duka" dirilis secara resmi di kanal YouTube Last Child pada 25 September 2016 dan masuk dalam album "Kisah Cinta untuk Starla" pada tahun 2017.
2. Siapa pencipta lagu-lagu hits Last Child seperti "Duka" dan "Diary Depresiku"?
Hampir seluruh lagu hits Last Child diciptakan oleh sang vokalis, Virgoun, yang dikenal piawai dalam merangkai lirik-lirik emosional.
3. Apa arti nama fans Last Child?
Penggemar setia Last Child disebut sebagai "Last Friends". Mereka dikenal sangat solid dan sering kali memiliki keterikatan emosional yang kuat dengan lirik lagu-lagu Last Child.
4. Mengapa lagu "Duka" kembali populer di tahun 2022?
Lagu ini kembali meroket berkat aktivitas di media sosial seperti TikTok dan banyaknya penyanyi cover yang membawakan kembali lagu ini dengan berbagai versi, sehingga menjangkau generasi pendengar yang lebih muda.
5. Apa pesan utama yang ingin disampaikan Last Child melalui lagu "Duka"?
Pesan utamanya adalah agar kita tidak menyia-nyiakan orang yang dicintai. Perpisahan selalu meninggalkan luka, jadi selalulah jaga hati dan perasaan pasangan agar tidak menyesal di kemudian hari ketika semuanya sudah menjadi kenangan.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4829165/original/007723300_1715494441-Screenshot_2024-05-12_131307.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457593/original/038499800_1767006557-Gemini_Generated_Image_ieiv6fieiv6fieiv_2.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457194/original/025832800_1766990358-ClipDown.com_606622232_18542469148045107_6509267611398335989_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5451370/original/017198700_1766289618-SnapInsta-Ai_3738229041146303375.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457635/original/039949600_1767008993-WhatsApp_Image_2025-12-29_at_18.13.04.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457228/original/085516600_1766991969-danielle-3.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457510/original/043432800_1767003740-SnapInsta.to_608288146_18112285069627761_2232677977269881243_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457600/original/001214000_1767007040-The_Bricklayer_-_Main_KV_-_Poster_KV_Master_Landscape.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457584/original/082095700_1767006459-The_Snitch_-_Main_KV_-_Poster_KV_Master_Landscape.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457580/original/020613200_1767006444-WhatsApp_Image_2025-12-28_at_16.30.01.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1376478/original/023988900_1476705247-15601597778_e2cd041859_o-1024x683.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457515/original/009949700_1767003799-My_Daughter_Left_The_Nest-_Main_KV_-_KV_Master_Landscape.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5156494/original/085284800_1741487440-WhatsApp_Image_2025-03-09_at_05.42.21_48619acf.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4939969/original/054476600_1725858653-Gilga_Sahid_0.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457401/original/045889300_1767000239-inaaaara.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457290/original/062084700_1766994730-Prilly.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457242/original/000924200_1766992662-NJ_BubbleGum_43.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3321279/original/089700000_1607667039-122201820_190299459253510_4359712900054657023_n.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5457328/original/070277100_1766996760-inara_rusli.jpeg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4746070/original/032614500_1708267303-Screen_Shot_2024-02-18_at_21.35.16.jpg)







:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5343581/original/090312500_1757443723-iPhone_17_02.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4363973/original/012046500_1679223657-n-beefsteak-a-20171103.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5347010/original/078961100_1757657130-IMG_20250912_125515.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5356529/original/011803100_1758456800-WhatsApp_Image_2025-09-20_at_21.13.52_28a67ceb.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5368069/original/029796200_1759335348-IMG_20251001_174918_465.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5352717/original/059565100_1758110238-Punya_Performa_Ultra__HUAWEI_Pura_80_Pro_Hadir_dengan_Sensor_1_Inci_Terbesar_di_Industri___Akurasi_Warna_Terbaik_1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5343681/original/037967700_1757469023-WhatsApp_Image_2025-09-10_at_08.38.52.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5356385/original/001937200_1758439833-Screenshot__6653_.jpg)