Lembaga Sensor Film Jawab Pertanyaan Publik, Resmikan LSF Corner sebagai Pusat Literasi Sensor Digital

1 week ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Berlokasi di Jakarta, Ketua Lembaga Sensor Film (LSF), Naswardi meresmikan LSF Corner pada Jumat (19/12/2025). Prosesi peresmian ditemani Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Abdul Mu'ti, serta Wakil Menteri Kebudayaan RI, Giring Ganesha.

Selain peluncuran ruang edukasi tersebut, acara juga dimeriahkan dengan agenda penyerahan hadiah Lomba Cipta Lagu Anak. Acara diawali sambutan Naswardi. Dalam sambutan, ia menerangkan, LSF Corner merupakan jawaban dari pertanyaan kalangan masyarakat terkait peran LSF di era digital.

“Dulu Badan Sensor Film yang memang tugasnya itu memotong, karena film itu dalam bentuk pita seluloid. Transformasi di era digital tidak lagi memungkinkan sensor dimaknai sebagai makna sempit yaitu memotong, karena bentuk materinya itu sudah berbasis digital,” kata Naswardi.

"Saat ini di era digital transformasi kita adalah menilai, meneliti film untuk diklasifikasikan menjadi empat penggolongan usia,” ia menyambung. ​LSF Corner bukan hanya bangunan fisik, melainkan simbol kedekatan dengan masyarakat.

“Ruang pamer LSF Corner ini alat bagi kami untuk terus mendekatkan diri kepada penonton, mendekatkan diri kepada pemilik film dalam konteks ruang dialog, ruang informasi, dan pojok literasi,” papar Naswardi. 

Agak Laen merupakan sebuah film komedi Indonesia yang diproduksi Imajinari. Film ini sukses raup sekitar 6.000.000 penonton

Alat Pendekatan Kepada Penonton dan Ruang Informasi

Tidak hanya itu, Naswardi menyebut LSF ingin informasi seputar sensor tersampaikan kepada jutaan penonton film di Indonesia. ​Ada sejumlah poin menarik dalam sambutan Naswardi.

Salah satunya, LSF akan berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan agar perfilman Indonesia masuk ke dalam sistem pembelajaran. Naswardi menilai, kolaborasi ini penting. 

LSF Ingin Masuk Kedalam Sistem Pembelajaran di Sekolah

“Lembaga Sensor Film juga sudah berkomunikasi dan bergiat secara teknis dengan Pusat Kurikulum di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Kita ingin mendorong Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri, literasi film, literasi tontonan, budaya sensor mandiri, budaya menonton sesuai usia, itu masuk ke dalam sistem pembelajaran di sekolah, baik melalui intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler,” urai Naswardi.

Saat ini pihaknya, tengah menyiapkan modul untuk proses rujukan dan referensi bagi seluruh guru di Indonesia. Selain meresmikan LSF Corner, ada pula pemberian penghargaan kepada para pemenang Lomba Cipta Lagu Anak 2025.

Pemberian Hadiah Total 100 juta kepada 4 Pemenang

Dalam keterangan yang diterima Showbiz Liputan6.com dijelaskan, lomba ini diharapkan menjadi media efektif untuk menyampaikan pesan moral dan edukasi kepada anak-anak di era digital. Berikut daftar pemenangnya. 

Juara I : Halimpusada Family dengan lagu "Sesuaikan Usiamu"

Juara II : Ayah Ari dan Ruby dengan lagu "Bila Salah Tontonanmu"  

Juara III : Yoga Adhianto dengan lagu "Mari Kita Memilah" 

Juara Favorit : Nova Nur Syant dengan lagu "Ayo Peduli Sensor Mandiri"

Dimas Septyawan, Wayan DianantoTim Redaksi

Share

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |