Liputan6.com, Jakarta Musisi Kay Sebastene menyapa pendengar dengan single terbaru bertajuk "I'm Not" pada 6 Juni 2025. Lagu ini menjadi pembuka dari debut albumnya yang berjudul "Are You oK?", yang rencananya dirilis pada akhir tahun ini.
Lagu "I'm Not" menandai babak baru dalam perjalanan Kay menuju ekspresi diri yang lebih jujur dan emosional. Lewat lagu ini, Kay secara terbuka mengakui bahwa tidak selalu baik-baik saja.
Pertanyaan ‘Are You oK?’ mungkin terdengar sederhana bagi kebanyakan orang. Namun untuk Kay, pertanyaan itu sangat berisiko dan bahkan terasa seperti ancaman.
"Kalau orang bertanya ‘Are You oK?' karena mereka merasa aku nggak baik-baik saja. Padahal aku sendiri belum tentu siap mengakui itu,” ujar Kay Sebastene lewat keterangan tertulisnya.
Identitas sebagai Musisi
Sebagai musisi, Kay tidak ingin hanya dikenal dari suara atau tampilan visual semata. Baginya, identitas sebagai musisi justru terletak pada keberanian menyampaikan isi hati secara otentik.
“Aku ingin mulai dengan jujur, karena aku tahu di dalam diri aku ada bagian-bagian yang gelap, buruk, dan tidak selalu bisa ditunjukkan ke dunia. Tapi sebagai Kay Sebastene, aku harus berani mewakili itu semua, karena itu juga bagian dari aku," aku Kay.
“Are You oK?”
Lebih dari sekadar album musik, “Are You oK?” dirancang sebagai medium refleksi dan gerakan sosial. Kay bersama tim kreatifnya membuat inisiatif mendorong masyarakat berdialog dengan diri sendiri, yang diwujudkan dengan membagikan 100 surat secara acak di kawasan Jalan Braga, Bandung.
Setiap surat berisi pertanyaan: Are You oK?. Sementara penerima surat diundang untuk menuliskan jawaban jujur dan kemudian mengembalikannya kepada tim.
Soal Visual
Dari segi visual, "I'm Not" merupakan bagian pertama dari rangkaian lima video musik yang membentuk satu universe sinematik yang saling berhubungan dan memperkuat tema utama album. Kay berharap karyanya menjadi pengingat bahwa tidak apa-apa untuk tidak baik-baik saja, dan penting mengakui hal tersebut.
"Tidak apa-apa jika pendengar masih belajar menerima diri sendiri. Jadi saya ingin membantu sebanyak yang saya bisa melalui kesenian saya,” ucap Kay Sebastene.