Liputan6.com, Jakarta Google Doodle hari ini, Sabtu (8/3/2025), memperingati Hari Perempuan Internasional 2025 atau International Women's Day.
Dalam Doodle kali ini, Google menyoroti perempuan visioner di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) yang merevolusi eksplorasi ruang angkasa, mengungkap penemuan kuno, dan memelopori penelitian laboratorium.
Mengutip laman resmi Google, hal itu merupakan fundamental yang membentuk pemahaman kita tentang fisika, kimia, dan biologi. Pencapaian tersebut hanya mewakili sebagian kecil dari kontribusi perempuan terhadap sains.
Pekerjaan mereka mewakili kemajuan berkelanjutan menuju kesetaraan gender, namun STEM tetap menjadi salah satu bidang yang masih memiliki kesenjangan yang signifikan.
Saat ini, perempuan hanya mewakili 29% dari tenaga kerja STEM global. Namun jumlahnya terus meningkat setiap tahun.
Hari Perempuan Internasional berperan sebagai pengingat yang kuat, di mana pencapaian perempuan telah membentuk dunia sepanjang sejarah. Berkat jasa mereka, kita bisa merasakan keajaiban dunia modern.
Untuk dikeahui, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pertama kali mengakui International Women's Day pada tahun 1975 untuk menyoroti betapa pentingnya kontribusi perempuan di seluruh dunia.
Sejarah Perjuangan Perempuan Menuju Kesetaraan
Perjuangan perempuan untuk kesetaraan hak dan kesempatan telah berlangsung selama berabad-abad. Dari gerakan sufragete di awal abad ke-20 hingga perjuangan melawan berbagai bentuk diskriminasi saat ini, perempuan terus memperjuangkan hak-hak mereka.
Pada tahun 1908, sekitar 15.000 perempuan di New York City melakukan demonstrasi menuntut upah yang lebih baik, jam kerja yang lebih manusiawi, dan hak pilih. Peristiwa ini menjadi titik awal dari peringatan Hari Perempuan Internasional.
Clara Zetkin, seorang pemimpin dari Partai Sosial Demokrat Jerman, mengusulkan ide untuk menetapkan Hari Perempuan Internasional pada tahun 1910. Peringatan pertama IWD dilakukan pada 19 Maret 1911 di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss.
Perempuan Rusia juga turut merayakan International Women's Day pertama mereka pada 23 Februari 1913. Tanggal 8 Maret akhirnya ditetapkan sebagai tanggal global untuk International Women's Day.
Tema IWD 2025: Percepat Aksi Menuju Kesetaraan Gender
Tema 'Percepat Aksi' yang diusung oleh organisasi International Women's Day menekankan urgensi untuk mempercepat upaya mencapai kesetaraan gender.
Laju kemajuan saat ini dinilai masih sangat lambat, diperkirakan akan membutuhkan waktu hingga tahun 2158 untuk mencapai paritas gender penuh.
Tema ini juga menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi perempuan di berbagai belahan dunia, mulai dari kesenjangan upah hingga kekerasan berbasis gender. Perlu adanya aksi nyata dan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengatasi tantangan tersebut.
PBB juga turut mengkampanyekan tema 'Untuk semua perempuan dan anak perempuan: Hak. Kesetaraan. Pemberdayaan'. Tema ini menekankan pentingnya hak asasi manusia perempuan dan anak perempuan, kesetaraan gender di semua aspek kehidupan, dan pemberdayaan perempuan.
Pemberdayaan perempuan menjadi kunci untuk mencapai kesetaraan gender. Perempuan perlu diberikan akses yang sama terhadap pendidikan, pekerjaan, dan kesempatan lainnya agar dapat mencapai potensi penuh mereka.