Film Ibadah & Cinta: Kisah Romansa Religi Lintas Benua dari Australia hingga Pesantren

Liputan6.com, Jakarta Dunia perfilman Indonesia kembali bersiap menyambut kehadiran sebuah karya drama romantis religi yang menjanjikan, berjudul "Ibadah & Cinta". Film ini merupakan kolaborasi terbaru dari dua rumah produksi terkemuka, Multi Buana Kreasindo (MBK) dan Sinemata Productions, yang dikenal dengan deretan film-film berkualitas mereka.

Disutradarai oleh Jastis Arimba, "Ibadah & Cinta" akan menampilkan duet akting yang memukau dari Achmad Megantara dan Indah Permatasari sebagai pemeran utama. Proses produksi film ini telah dimulai, dengan pengambilan gambar di lokasi-lokasi yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga memiliki relevansi kuat dengan narasi cerita.

Keunikan film ini terletak pada pemilihan lokasi syutingnya yang membentang dari dataran tinggi Grampians di Australia hingga suasana religius Pesantren Darunnajah di Bogor. Kombinasi latar belakang ini diharapkan mampu menciptakan sebuah pengalaman sinematik yang kaya, menyentuh, dan memberikan perspektif baru tentang makna cinta dan ibadah.

Film "Ibadah & Cinta" menandai kolaborasi keempat antara Multi Buana Kreasindo (MBK) dan Sinemata Productions, setelah sukses dengan beberapa judul sebelumnya seperti "Pengin Hijrah" dan "The Bell: Panggilan untuk Mati". Kemitraan yang solid ini kembali dipercayakan kepada sutradara Jastis Arimba, yang akan mengarahkan akting Achmad Megantara dan Indah Permatasari dalam peran sentral mereka.

Salah satu daya tarik utama "Ibadah & Cinta" adalah pemilihan lokasi syutingnya yang tidak biasa. Sebagian besar adegan diambil di Melbourne, Australia, termasuk lanskap menawan di dataran tinggi Grampians, Port Campbell, dan formasi batuan ikonik Twelve Apostles. Pemilihan Melbourne bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena nuansa yang mendukung alur cerita, menampilkan lokasi yang belum banyak dieksplorasi dalam sinema Indonesia.

Selain Australia, "Ibadah & Cinta" juga mengambil latar di berbagai lokasi di Indonesia. Suasana pesantren yang kental dihadirkan melalui syuting di Pesantren Darunnajah, Cipining, Leuwiliang, Bogor. Beberapa daerah lain di Jawa Barat seperti Tapos, Cigombong, dan Sukabumi juga menjadi bagian dari lokasi pengambilan gambar, menciptakan kontras yang menarik antara kehidupan modern di luar negeri dan tradisi di dalam negeri.

"Ibadah & Cinta" mengisahkan perjalanan Rico, seorang pemuda berdarah Indonesia yang tumbuh besar di Australia. Ia kembali ke tanah air untuk menemani sahabatnya yang baru saja menyelesaikan studinya. Kedatangan Rico di Indonesia membawanya pada sebuah pengalaman yang membingungkan dan terasa asing, terutama ketika ia dihadapkan pada kehidupan pesantren yang sangat kental dengan tradisi dan nilai-nilai keagamaan.

Di tengah kebingungannya, Rico bertemu dengan Santun, seorang perempuan yang berhasil menyentuh hatinya dan mengubah pandangannya. Namun, hubungan mereka tidak berjalan mulus karena keduanya dihadapkan pada konflik serupa: kerasnya sikap dan pandangan dari ayah mereka masing-masing. Perbedaan budaya dan latar belakang menjadi ujian awal bagi jalinan asmara mereka.

Konflik dalam cerita semakin memuncak ketika Santun didiagnosis menderita leukemia, sebuah penyakit serius yang mengancam hidupnya. Dalam situasi yang sulit ini, Santun mengambil keputusan besar untuk pergi ke Australia bersama Rico, mencari pengobatan dan mungkin juga jawaban atas takdir cinta mereka. Perjalanan ini menjadi simbol perjuangan mereka dalam menghadapi cobaan hidup dan perbedaan yang ada.

Film "Ibadah & Cinta" menawarkan sebuah perspektif yang segar dan mendalam dalam mengemas kisah drama religi. Alih-alih sekadar romansa biasa, film ini berani mengangkat tema universal bahwa cinta bukan hanya sekadar perasaan atau emosi sesaat, melainkan sebuah ujian, perjuangan, dan bahkan bagian dari ibadah itu sendiri. Konsep ini diharapkan memberikan dimensi baru pada genre film romantis religi.

Melalui alur ceritanya, "Ibadah & Cinta" berusaha menyajikan pesan mendalam tentang spiritualitas dan emosionalitas secara seimbang. Film ini tidak mengabaikan nilai-nilai keagamaan, namun juga tidak terjebak dalam dogma semata, melainkan mengintegrasikannya secara alami dalam narasi. Hal ini memungkinkan penonton untuk merenungkan makna cinta dan pengorbanan dari sudut pandang yang lebih luas.

Sebagai film keempat dari kolaborasi MBK dan Sinemata Productions, "Ibadah & Cinta" diharapkan dapat memberikan suguhan hiburan yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan kesan mendalam bagi penonton Indonesia. Dengan kombinasi cerita yang kuat, akting memukau, dan lokasi syuting yang unik, film ini berpotensi menjadi salah satu karya yang patut dinantikan di layar lebar.