Liputan6.com, Jakarta Bagi para penggemar musik indie pop, nama Greta Kline mungkin sudah tidak asing lagi. Di balik nama moniker (panggilan) Frankie Cosmos, solois yang juga putri dari pasangan aktor legendaris Phoebe Cates dan Kevin Kline ini, kembali menghadirkan karya-karya barunya melalui album keenamnya yang berjudul Different Talking (2025).
Album ini tidak hanya menampilkan sisi musikal Greta Kline yang semakin matang, namun juga menandai pertama kalinya band ini sepenuhnya mengambil kendali dalam proses produksi. Lebih dari sekadar album baru, Different Talking juga menjadi penanda perjalanan musikal Greta yang terus berkembang. Alunan tiap lagu dalam album ini yang terdengar lembut namun tegas, membuktikan kematangan dan perkembangan Greta Kline di sepanjang kariernya di industri musik indie.
Dalam wawancara eksklusif via Zoom belum lama ini, Showbiz Liputan6.com berkesempatan untuk mengulik lebih dalam tentang proses kreatif album yang menandai babak baru dalam perjalanan musik Greta Kline. Selain cerita di balik album barunya, Greta juga membeberkan lebih lanjut evolusinya dari seorang musisi belia hingga akhirnya menjadi artis dengan nama panggung Frankie Cosmos yang kini digunakan sebagai nama band-nya.
Satu hal yang menarik, Greta Kline tengah berusaha menjadikan album barunya ini bisa menjadi karya favorit di kalangan pecinta indie pop generasi muda saat ini, terutama di Indonesia. Seperti apa perbincangan Showbiz Liputan6.com dengan Greta Kline yang juga pelopor Frankie Cosmos? Yuk kita simak penuturannya mengenai proses kreatif di balik album baru Frankie Cosmos berikut ini!
Proses Kreatif yang Berbeda dari Sebelum-sebelumnya
Album Different Talking bisa dianggap sebagai bukti kematangan Greta Kline sepanjang kariernya menjadi seorang musisi. Melalui album keenam Frankie Cosmos ini, Greta Kline dan rekan-rekannya mencoba untuk melakukan pendekatan yang sedikit berbeda.
"Ya, kali ini cukup berbeda. Maksudku, ada yang sama seperti beberapa hal dalam melakukannya... Aku membuat lagunya, kemudian membawanya ke dalam band, dan rekan-rekan bandku membantu membuat aransemen dan selalu itu yang terjadi dengan semua album," ujarnya mengawali.
"Dan ada dua rekan baru di dalam band kali ini. Jadi mereka membawa ide yang berbeda. Dan kemudian kami membuat sesuatu yang berbeda dalam proses penggambarannya. Kami tidak melibatkan orang-orang di luar band untuk rekaman bersama kami," sambungnya.
Tantangan yang Dihadapi Selama Proses Produksi
Selain berbagi tentang inspirasi Greta Kline juga membeberkan tantangan yang dihadapi selama proses produksi. Kebersamaan dengan para anggota band di satu tempat selama lebih dari satu bulan hingga konflik internal sempat mewarnai proses album Different Talking yang terdengar apik.
"Jadi kami memproduksinya dan melakukan penggambaran materi bukan di studio tapi juga di rumah. Kami tinggal bersama dan rekaman siang malam. Aku pikir itu yang membuat prosesnya berbeda karena tak ada istilahnya pulang ke rumah setelah rekaman. Kami menetap di sana, dan selalu ada ruang untuk membicarakan tentang ide dan mengubah sesuatu," terang Greta Kline.
"Kami benar-benar harus tinggal di studio seharian dan kami memiliki waktu lebih lama dari yang pernah aku lalui, yaitu selama sekitar 40 hari penuh," sambungnya.
Ia melanjutkan, "Ya itulah yang membuatnya berbeda... Ada drama kecil-kecilan selama prosesnya, karena hanya ada kami dan benar-benar sangat internal melalui band dan pengalaman yang mendebarkan."
Lebih Dalam soal Kesulitan Memproduksi Lagu
Mengenai momen tersulit, Greta Kline tak keberatan untuk membagikan pengalamannya. Rupanya, proses album yang lagu-lagunya terdengar indah dan tenang ini, memiliki beragam kompleksitas yang tak disangka-sangka.
"Ya, ada saat-saat sulit. Maksudku, selalu sulit... Misalnya, mengambil lagu dari sesuatu yang ada di udara dan di luar waktu, lalu merekamnya dan, misalnya, memutuskan bahwa ini adalah hasil rekaman terakhirnya. Dan saya pikir itu sesuatu yang selalu sulit untuk disepakati. Misalnya, sekarang kami sudah selesai merekam lagu ini, dan beginilah cara lagu ini akan ada," ungkap Greta Kline.
"Tapi saya pikir salah satu hal sulit yang juga sangat membantu prosesnya adalah kami melakukan banyak perekaman dasar ke mesin kaset. Jadi tidak ada ruang untuk fokus pada detail-detail kecil seperti yang kau lakukan dengan rekaman digital," sambungnya.
"Lebih tepatnya, kau harus puas dengan hasil rekaman yang kau dapatkan, atau jika semua orang puas dengannya, kau harus berharap apa yang kau mainkan berhasil, yang menurut saya sedikit menyederhanakannya bagi kami. Dan kemudian membuatnya lebih sulit karena ini seperti peralatan vintage tua yang rusak dan menyebabkan masalah," tambahnya.
Momen Emosional dan Inspirasi yang Personal
Makin dalam, Greta Kline menyampaikan beberapa hal yang emosional serta inspirasi-inspirasi personal untuk beberapa lagu dalam album ini. Salah satu lagu yang terinspirasi dari hal tersebut dan menjadi karya yang paling dibanggakannya adalah "Joyride".
"Tapi menurutku itu, kupikir itu sepadan karena elemen emosional yang ditambahkan ke dalam prosesnya. Maksudku, lucu sekali... Lucu seperti, semuanya sangat pribadi... Tetapi beberapa lagu yang liriknya agak buram adalah yang paling pribadi bagi saya karena rasanya seperti saya mengucapkan nama-nama orang dalam hidup saya," ungkapnya.
Ia melanjutkan, "Kau tahu, 'Joyride', misalnya, adalah lagu yang mungkin tidak terdengar seperti tentang sesuatu yang begitu pribadi. Tetapi bagi saya, lagu ini ditulis pada saat saya menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman tertentu."
"Dan kau tahu, lagu ini benar-benar menempatkanku secara fisik di tempatku berada saat aku menulisnya. Jadi, ini terasa seperti entri jurnal bagi saya," pungkasnya.
Tentang Album Different Talking
Different Talking, album studio keenam dari band Amerika Serikat, Frankie Cosmos, yang dipimpin oleh Greta Kline, telah dirilis pada 27 Juni 2025 lalu melalui label rekaman Sub Pop dalam format LP, CD, kaset, dan digital. Materi album ini ditulis, diproduksi, dan direkam di bagian utara New York di sebuah rumah yang mereka tinggali.
Album ini juga menjadi rilisan keempat Sub Pop yang diawali oleh proyek band pada tahun 2022, Inner World Peace. Isi album ini terdiri dari 17 lagu yang masing-masing berdurasi antara satu hingga dua menit dengan genre indie rock. Singel pertamanya, "Vanity", dirilis pada 9 April 2025, bersama dengan video musik yang menampilkan para anggota band berada dalam sesi rekaman album.
Lahir pada 21 Maret 1994, Greta Simone Kline atau Greta Kline juga dikenal berkat rilisan independennya, yang terinspirasi oleh puisi Frank O'Hara, etika DIY (do it yourself) dari K Records (salah satu label rekaman independen tersukses di AS), dan kancah anti-folk di New York City pada awal tahun 2000-an. Setelah lama memiliki nama panggung "Frankie Cosmos", kini Greta mengubah konsep moniker-nya itu menjadi nama untuk bandnya.