Dari Ternate ke Panggung Soundrenaline 2025, Treeshome Suarakan Identitas Musik Timur

Liputan6.com, Jakarta - Penampilan Treeshome di Soundrenaline 2025 menjadi momen penting bagi hadirnya musisi dari Indonesia Timur di panggung nasional. Band pop folk etnik asal Ternate ini membawa cerita, identitas, dan budaya yang selama ini tumbuh dari lingkungan mereka sendiri.

Treeshome tampil pada Jumat (19/12/2025), di Istora District, Bengkel Space, membawakan lima lagu yaitu “Mantra Kabata,” “Suara Tanah Rempah,” “Senja Tak Bernyawa,” “Bumi Bersuara,” dan “Jejak Tapak.”

Kehadiran mereka di panggung menunjukkan bagaimana Soundrenaline memberi kesempatan bagi musisi dari berbagai daerah untuk tampil di hadapan penonton yang lebih luas. Dengan konsep The Stage, para musisi lokal dan regional bisa tampil bersama nama-nama besar, menciptakan kesempatan yang lebih setara dan inklusif.

Kehadiran Treeshome di panggung Soundrenaline 2025 juga menegaskan narasi musik Indonesia tidak hanya berpusat di kota-kota besar. Pop folk etnik yang mereka bawakan memberi pandangan berbeda, musik yang diangkat dari ruang hidup, sejarah lokal, dan kedekatan dengan alam akan memperkaya musikal festival nasional. Bagi Treeshome, tampil di Soundrenaline memiliki arti besar.

Festival ini telah lama mereka kenal sejak masih duduk di bangku sekolah. “Soundrenaline itu festival legendaris. Dari kami masih SD namanya sudah terdengar. Bisa tampil di sini adalah mimpi besar buat kami,” ujar drumer Treeshome, Dhana, saat diwawancarai Liputan6.com di Bengkel Space, Jakarta Selatan, Jumat (19/12/2025).

Hari pertama Festival 6 di Senayan Park, Jakarta berlangsung meriah, Sabtu (08/07/2023). Di hari pertama ini, dimeriahkan dengan berbagai acara mulai dari Anugerah Liputan6.com, Talkshow dan konser musik yang dimeriahkan oleh JKT48, Reality Club hing...

Bagi Treeshome, tampil di acara ini memberi kesempatan untuk memperkenalkan karya mereka kepada audiens yang lebih beragam serta menunjukkan bahwa musik dari Timur memiliki kekuatan dan karakter tersendiri.

“Bagi kami ini spotlight yang sangat besar. Di Timur, kami sering kali jarang terdengar karena jarak yang memisahkan,” Dhana menyambung. Respons penonton memberi pengalaman emosional bagi Treeshome.

Halaman berikutnya

Momen ini menguatkan keyakinan mereka, cerita dan identitas yang disampaikan melalui musik mampu diterima dengan baik oleh pendengar dari berbagai latar belakang. “Melihat penonton merespons dengan antusias dan bilang merinding, itu jadi pengalaman yang tidak terlupakan buat kami,” lanjutnya.