Liputan6.com, Jakarta Satu lagi film horor buatan anak negeri siap mewarnai bioskop Indonesia, Selepas Tahlil. Film ini hasil kolaborasi Bion Studios dengan salah satu podcast horor populer di Indonesia, Lentera Malam.
Lentera Malam punya banyak episode viral salah satunya, “Selepas Tahlil” yang mengudara tiga tahun lalu. Kini, episode ini diangkat ke layar lebar dengan bintang Aghniny Haque, Bastian Steel, dan Epy Kusnandar.
Aghniny Haque memerankan Saras. “Aku berperan sebagai Saras. Karakter ini sangat relate dengan anak pertama di Indonesia bahkan seluruh dunia karena nantinya harus bertanggung jawab untuk mengurus keluarga,” katanya.
Aghniny Haque menggambarkan Saras pribadi skeptis, logis, tapi bertabrakan dengan serangkaian kejadian yang meruntuhkan egonya sendiri. Saras punya adik bernama Yudhis yang dimainkan Bastian Steel.
Sangat Teknis dan Serius
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Sabtu (24/5/2025), Bastian Steel menyebut Selepas Tahlil adalah film horor pertamanya. Selepas Tahlil juga diperkuat performa Vonny Anggraini, Diandra Agatha, dan Abdul Rachman Hidayat.
“Ini film horor perdanaku yang sangat teknis dan serius. Dari awal sampai akhir menjadi pengalaman baru dan sangat luar biasa buat aku. Bisa dibilang ini film horor yang benar-benar horor buat aku,” Bastian Steel membeberkan.
Banyak Yang Mengalami?
Produser Eksekutif, Ajeng Parameswari, menjelaskan alasan berkolaborasi dengan Lentera Malam. Menurutnya, Lentera Malam salah satu podcast besar dan punya banyak cerita yang bagus. Basis pendengarnya pun sangat banyak.
“Kemudian saat kami telusuri Selepas Tahlil itu secara konteks juga cukup banyak yang mengalami. Jadi bisa kita kembangkan menjadi narasi cerita yang enggak cuma horor,” ulas Ajeng Parameswari.
Cerita Horor dan Pilar Drama
Syuting Selepas Tahlil dimulai 17 Februari 2025 dan kini memasuki tahap pascaproduksi. Film ini dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 10 Juli 2025. Teaser perdana Selepas Tahlil telah diluncurkan di medsos pada Jumat (23/5/2025).
“Emosi yang pengin saya bawa dalam cerita ini bagaimana filmnya tidak hanya menyajikan cerita horor tapi juga menarik untuk diikuti dari segi drama. Kami mengeksplorasi dua anak yang harus menghadapi rahasia sang ayah,” Adriano Rudiman mengulas.