Liputan6.com, Jakarta Chelsea Islan tampil memukau saat mewakili Indonesia di ajang Festival Film Cannes 2025. Tidak hanya hadir sebagai aktris, ia juga debut sebagai produser film “Rose Pandanwangi”. Chelsea membawa semangat kebudayaan Tanah Air ke panggung internasional. Ia pun mencuri perhatian tak hanya karena prestasi perfilmannya, tetapi juga penampilannya yang anggun dan sarat makna budaya.
Selama berada di Cannes, Prancis, Chelsea menunjukkan kecintaannya pada warisan Nusantara lewat tiga busana menawan rancangan desainer Indonesia, Wilsen Willim. Masing-masing busana tidak hanya indah secara visual, tetapi juga membawa pesan kuat tentang identitas dan keberlanjutan. Ia berhasil mengawinkan keanggunan klasik dengan gaya modern dalam momen-momen penting di Cannes.
Setiap penampilan Chelsea di Cannes bukan sekadar soal fesyen, tetapi pernyataan budaya. Dalam balutan kebaya dan batik yang dikurasi secara detail oleh stylist Ajeng Dewi Swastiari, Chelsea Islan menjadi wajah Indonesia yang membanggakan. Berikut ulasan tiga penampilan memukaunya dalam karya Wilsen Willim selama ajang bergengsi tersebut, dirangkum Liputan6.com, Minggu (25/5/2025)
Festival Film Cannes bukan acara untuk siapa saja. Lalu, sebenarnya siapa saja yang bisa hadir di ajang film paling bergengsi ini? Yuk, simak selengkapnya dalam Fimela Update berikut ini! #fimelaupdate #fimelahariini #fmlmmd
1. Red Carpet Cannes Film Festival 2025: Kebaya Janggan Hitam dan Rok Batik Tulis
Di momen karpet merah Festival Film Cannes 2025, Chelsea Islan tampil glamor dengan sentuhan budaya lokal lewat kebaya janggan hitam yang berujung runcing, dipadukan dengan rok batik tulis bercorak biru putih dari koleksi Kartini Capsule Collection karya Wilsen Willim. Desainer itu mengunggah penampilannya di Instagram dengan caption, “Ms. @chelseaislan attending @festivaldecannes in our latest Kartini Capsule Collection and high waisted batik skirt.”
Sentuhan klasik diperkuat dengan bros emas capung dari Tulola, dan perhiasan berlian dari Sõl et Terre yang berfokus pada keberlanjutan. Rambut Chelsea disanggul rapi, dipoles riasan flawless dengan lipstik merah oleh MUA Rommy Andreas Sasuwe, dan digenggamnya tas Lady Dior hitam yang memberi sentuhan akhir nan elegan. Penampilannya menjadi bukti bahwa busana tradisional bisa tampil megah di ajang dunia.
2. Jakarta Tourism Promo Event: Beskap Batik dan Rok Renda
Untuk acara promosi pariwisata Jakarta di Cannes bersama Wakil Gubernur Rano Karno, Chelsea kembali mengenakan karya Wilsen Willim yang menawan. Desainer tersebut menulis di Instagram, “Ms. @chelseaislan in our batik beskap and high waisted lace skirt to attend Jakarta Tourism Promo event in Cannes.”
Chelsea tampil feminin dengan atasan beskap batik warna hijau muda bermotif halus, dipadukan dengan rok renda berpinggang tinggi berwarna soft pink. Aksen lipatan seperti kincir angin pada bagian belakang kebaya menjadi sentuhan khas sang desainer. Tatanan rambut cepol rapi dan riasan lembut tetap menjadi andalannya, serasi dengan heels dan tas nude yang mempermanis tampilan keseluruhan.
3. Press Conference Event: Beskap Ikat Koleksi Kartini
Di acara jumpa pers yang berlangsung di Cannes, Chelsea kembali memancarkan pesona budaya dengan pilihan busana dari Kartini 2025 Capsule Collection. Wilsen Willim mengunggah penampilannya dengan caption, “Ms. @chelseaislan in our knotted beskap from Kartini 2025 capsule collection to attend the Press Conference event in Cannes.”
Beskap berpotongan knotted tersebut memberikan siluet modern nan edgy pada kebaya tradisional. Potongan simpel namun artistik itu menyampaikan kesan profesional dan kuat, selaras dengan perannya sebagai produser. Perpaduan antara warna netral, potongan unik, serta statement look melalui pilihan riasan dan tatanan rambut menjadikan Chelsea sebagai figur yang tidak hanya anggun tetapi juga visioner.
Dengan tiga tampilan memukau ini, Chelsea Islan membuktikan bahwa fesyen bisa menjadi jembatan budaya. Di Cannes, ia tidak hanya melenggang sebagai aktris, tetapi juga sebagai duta budaya Indonesia dengan pesan kuat tentang perempuan, seni, dan tanah air.