Oki Rengga menyampaikan catatan penting merespons Bocil komika asal Sumatra Utara yang tersisih di babak eliminasi ke-7 ajang Comic 8 Revolution 2024.
Liputan6.com, Jakarta Ajang pencarian bakat Comic 8: Revolution telah memasuki babak eliminasi ke-7. Komika asal Sumatra Utara, Bocil, akhirnya tersingkir saat persaingan antar-peserta makin sengit.
Salah satu juri, yakni Oki Rengga menyampaikan catatan penting merespons Bocil yang tersisih di babak eliminasi. Bintang film Agak Laen menyorot pasang surut penampilan para peserta.
“Banyak peserta mulai naik turun performanya, termasuk Bocil dari Sumatra Utara yang malam itu tereliminasi. Sebetulnya Bocil pulang pekan ini karena secara penampilan memang rendah,” kata Oki Rengga.
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Senin (18/11/2024), ia mengingatkan para peserta harus sadar bahwa penilaian dalam Comic 8: Revolution bukan hanya dari skill melawak tunggal.
Kemampuan Stand Up Saja Tak Cukup
“Penilaian tidak hanya dari stand up. Comic 8: Revolution tidak sekadar mencari bibit-bibit baru di dunia stand up comedy, melainkan mencari pemain di film Comic 8,” Oki Rengga mengingatkan.
Ada banyak kejutan dalam babak eliminasi ke-7. Aji Betawi, Bayu, dan Jerry, berhasil menampilkan performa terbaik. Bocil yang tersingkir pekan ini mengaku puas dengan penampilan terakhirnya.
Sudah Berikan Yang Terbaik
Terutama saat me-roasting komedian senior Mandra. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi para peserta di eliminasi kali ini tema Jakarta jadi fokus utama. Bocil pun legawa menerima kekalahan.
“Saya sudah memberi yang terbaik. Semua peserta di sini sangat lucu. Saya bangga bisa berjuang sampai sejauh ini,” ungkap Bocil. Jerry yang berhasil bertahan mengakui, tema Jakarta sangat menantang.
Saya Bukan Orang Jakarta
Jerry, yang berasal dari Kupang, NTT, mengaku kesulitan mencari materi yang relevan dengan Jakarta. “Temanya Jakarta. Saya bukan orang Jakarta. Untungnya lucu saya,” seloroh Jerry.
Dalam kesempatan itu, Jerry menyebut meski persaingan makin sengit dan satu per satu peserta berguguran, silaturahmi tetap terjaga. Para peserta yang masih bertahan saling mendukung dan menyemangati.