Liputan6.com, Jakarta Drama Everyday We Are yang dibintangi Kim Sae Ron dan Lee Chae Min akan segera tayang dengan 7 episode. Drama tersebut akan berdurasi 60 menit di setiap episodenya nanti. Dilansir dari Koreaboo, Kamis (20/2/25), menurut laporan Xports News pada Rabu (19/2/25), drama tersebut sebelumnya telah dibatalkan tetapi sekarang siap untuk ditayangkan, setelah menyelesaikan persiapan untuk bertemu dengan penonton.
Ada laporan yang mengklaim bahwa Kim Sae Ron telah keluar dari proyek tersebut karena insiden mengemudi dalam keadaan mabuk, tetapi setelah melakukan penyelidikan, Xports News mengonfirmasi bahwa itu tidak benar.
Aktris yang telah meninggal tersebut telah menyelesaikan syuting Everyday We Are sebelum kematiannya baru-baru ini, dan pekerjaan pascaproduksinya pun juga telah selesai. Sutradara drama tersebut berbagi pujian yang mendalam tentang Kim Sae Ron dengan Xports News.
Sutradara Everyday We Are menyampaikan pujiannya untuk Kim Sae Ron, bahwa gairahnya yang kuat untuk berakting dan pemahamannya yang mendalam tentang karakternya, yang mencerminkan arahan sutradara dengan cepat dan dengan cara yang unik.
Drama Everyday We Are
Ini menjadi drama terakhir yang diperani oleh Kim Sae Ron, sebelum akhirnya ia meninggal dunia di usianya yang masih muda. Drama tersebut akan segera tayang dengan salah satu aktor yang membintanginya, yaitu Lee Chae Min.
Everyday We Are adalah drama tentang kedewasaan yang menggambarkan kegembiraan cinta pertama dan persahabatan yang mendalam, dengan mengenang momen-momen yang semua orang ingat sejak masa sekolah.
Drama yang diadaptasi dari Webtoon dan KakaoPage ini, akan menampilkan Kim Sae Ron dalam peran sebagai siswa sekolah menengah yang segar dan menyenangkan. Ia berperan sebagai Han Yeoul, seorang gadis yang sangat menyukai bola basket. Lee Chae Min berperan sebagai Oh Ho Soo, sahabat masa kecilnya yang mengungkapkan perasaannya kepadanya.
Alami Banyak Tekanan Sebelum Meninggal
Bintang muda yang baru saja ditemukan meninggal akhir-akhir ini, menimbulkan dugaan dari kritikus yang menyebutnya sebagai “beban” dan mengecam usahanya untuk kembali ke dunia hiburan. Akibatnya, produksi sempat terhenti, dan dia akhirnya memilih mundur dari proyek tersebut. Kim juga mengalami tekanan di media sosial. Setiap unggahannya kerap mendapat komentar pedas.
“Komentar jahat bukan sekadar ucapan biasa, tetapi tindakan menusuk seseorang dengan pisau berulang kali. Individu terkenal dalam situasi seperti ini dihantui oleh rasa tidak berdaya dan ketakutan yang luar biasa,” kata Kwak Geum Joo, profesor emeritus psikologi di Universitas Nasional Seoul.
Kim Sae Ron Mengubah Nama
Kim Sae Ron sempat mencoba bangkit dengan berbagai cara. Pada April tahun lalu, ia berencana kembali ke panggung teater, tetapi publik tetap tidak menerimanya.
Pada November, ia menyelesaikan syuting film beranggaran rendah berjudul Guitar Man dan bahkan mengubah nama panggungnya menjadi “Kim Aim” sebagai bentuk awal baru dalam kariernya.
Temannnya juga mengatakan bahwa punya beberapa rencana soal hidupnya ke depan, termasuk usaha kafe. Namun, tekanan yang terus menerus tampaknya membuatnya semakin terpuruk.