Adiw Rilis Single Perdana Tertuliskah Namaku: Perpaduan Emosi, Teknologi AI, dan Sentuhan Sinematik

Liputan6.com, Jakarta Musisi multitalenta Adiw resmi meluncurkan single perdana bertajuk "Tertuliskah Namaku". Lagu bernuansa pop romantis ini memadukan kekuatan lirik emosional, sentuhan teknologi kecerdasan buatan (AI), dan visual sinematik, dirilis di bawah naungan Dibi Music Studio.

Lagu ini merupakan karya cipta Dicky Prasetyo—lebih dikenal dengan nama DQ Abah—yang sebelumnya dikenal lewat lagu-lagu hits seperti "Sebatas Mimpi" milik Nano Band dan berbagai karya populer lainnya di industri musik Tanah Air.

"Tertuliskah Namaku" menyajikan tema cinta penuh harap dan keraguan, dibalut dalam lirik yang menyentuh, seperti dalam bait: “Tertuliskah namaku dalam diarymu / Terlukiskah wajahku di mimpi indahmu…”

Lagu ini menggambarkan pergulatan batin dalam mencintai seseorang tanpa kepastian. Aransemen musiknya yang lembut namun penuh tenaga menjadi medium yang kuat dalam menyampaikan emosi mendalam di setiap baris liriknya.

DQ Abah, yang berperan sebagai pencipta dan produser musik, membawa nuansa khasnya dalam aransemen lagu ini, menghadirkan kualitas produksi yang matang dan menyentuh.

Nama Adiw mungkin belum terlalu dikenal publik sebagai penyanyi, namun kiprahnya di balik layar industri musik Indonesia telah berlangsung lebih dari satu dekade. Ia telah lama bekerja sebagai arranger, produser, dan sound engineer bagi berbagai musisi ternama.

Kini, ia mengambil langkah berani dengan tampil sebagai solois, mempersembahkan karya yang mencerminkan pengalaman serta kedalaman musikalitasnya sendiri.

“Ini bukan cuma lagu pertama saya sebagai penyanyi, tapi juga perwujudan dari perjalanan panjang di balik layar. Saya ingin membagikan rasa dan cerita yang selama ini saya bantu hadirkan untuk orang lain—dalam karya saya sendiri,” ujar Adiw.

Proyek ini juga menonjol berkat video musik yang menggunakan teknologi Multi-reference AI Reconstruction.

Teknologi ini menghadirkan visual malam hari yang atmosferik dan sarat simbolisme emosional—sebuah pendekatan visual yang masih jarang ditemui dalam produksi video musik di Indonesia.

“Kami ingin menyampaikan rasa, bukan hanya lewat musik, tapi juga secara visual. AI memungkinkan kami mengolah emosi dan pesan menjadi cerita yang utuh,” tutur DQ Abah, yang juga dikenal atas karyanya dalam dunia visual sejak menjadi finalis kategori Teknologi & Efek Spesial Terbaik di ajang Video Musik Indonesia 1994/1995.

Sebagai rumah produksi, Dibi Music Studio berkomitmen mendukung musisi Indonesia untuk berkembang dengan pendekatan kreatif dan inovatif.

Dengan kualitas produksi tinggi dan pemanfaatan teknologi terbaru, studio ini menjadi wadah bagi para seniman yang ingin menyuarakan karya dengan cara baru dan bermakna. Single Tertuliskah Namaku kini dapat dinikmati di berbagai platform streaming.