5 Fakta Film Thunderbolts, Termasuk Pendekatan Berbeda yang Dilakukan Marvel Studios

11 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta Marvel Studios kembali menghadirkan cerita para jagoan super dalam film Thunderbolts yang tayang mulai Rabu (30/5/2025)  kemarin. Namun yang hadir dalam film ini bukan pahlawan super biasa.

Thunderbolts menghadirkan kisah tentang sekelompok antihero MCU yakni Yelena Belova (Florence Pugh), Bucky Barnes (Sebastian Stan), Red Guardian (David Harbour), Ghost (Hannah John-Kamen), Taskmaster (Olga Kurylenko), dan John Walker (Wyatt Russell).

Mereka terjerat dalam sebuah misi berbahaya, yang dirancang oleh Valentina Allegra de Fontaine (Julia Louis-Dreyfus), dan dipaksa menghadapi masa lalu kelam. Sembari belajar mempercayai satu sama lain, mereka harus bersatu melawan ancaman besar atau menghadapi kehancuran.

“Rasanya sangat menyenangkan bisa memperkenalkan tim baru di MCU. Mereka adalah para underdog, yang berjuang mencari tempat di dunia—karakter-karakter yang telah menjadi bagian dari fondasi MCU dan kini kembali dalam cara yang mengejutkan dan bermakna," kata Produser Eksekutif Brian Chapek, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan.com. 

Ada sejumlah fakta menarik mengenai Thunderbolts, termasuk penayangannya di Indonesia. Kita simak, yuk!

1. Tim Muda, tapi...

Thunderbolts pertama kali diperkenalkan dalam komik Marvel yang terbit pada tahun 1997. Dalam keterangan tertulisnya, Marvel menyebut kisah Thunderbolts memang terbilang baru dalam sejarah komik Marvel. Namun, Marvel Studios melihat ini sebagai momen yang tepat untuk membawa kelompok unik ini ke layar lebar.

Kini Thinderbolts resmi menjadi bagian dari Marvel Cinematic Universe (MCU) yang berawal dari perilisan Iron Man pada 2008 dan telah berkembang hingga 35 film hingga saat ini. 

2. Tak banyak Andalkan Efek Visual 

Sutradara Jake Schreier melakukan pendekatan produksi berbeda dari film-film Marvel Cinematic Universe (MCU) sebelumnya yang banyak menggunakan efek visual.  Thunderbolts memberikan penekanan kuat pada penggunaan set praktis demi menciptakan nuansa realisme yang lebih dalam.

"Marvel menantang kami untuk menangkap sebanyak mungkin momen secara praktis dan nyata. Pendekatan ini tidak hanya membuat cerita lebih imersif, tetapi juga memperkuat dimensi emosional dari film ini," kata Sutradara Jake Schreier. 

3. Replika Jalan hingga Set 360 Derajat

Karena efek visual dalam film dibuat minim, sebagian besar adegan difilmkan di set yang dibangun secara nyata. Contohnya set OXE Vault 360 derajat yang menjadi latar salah satu adegan kunci dalam cerita. Dibuat pula replika jalan East 45th Street di New York.

Selain itu, beberapa adegan juga direkam langsung di lokasi asli, termasuk kawasan gurun di wilayah selatan Utah, Amerika Serikat.

4. Aktivitas untuk Penggemar di Indonesia

Bersamaan dengan perilisan Thunderbolts, para penggemar dapat menikmati deretan instalasi dan area interaktif spesial di berbagai wilayah di Indonesia. Mulai dari tes karakter Thunderbolts Interactive Character Spinner di Sarinah (Jakarta), instalasi interaktif di Mall Kota Kasablanka (Jakarta), dan instalasi di JNM Bloc (Yogyakarta).

5. Penayangan Perdana di Asia Tenggara

Pada 25 April lalu Marvel Studios menggelar fan screening eksklusif Thunderbolts di Jakarta untuk 100 penggemar terpilih. Acara ini merupakan penayangan perdana Thunderbolts di kawasan Asia Tenggara, sekaligus menjadikan para penggemar di Indonesia sebagai sekelompok orang pertama di dunia, sebelum tayang secara resmi. 

Acara ini dihadiri penggemar Marvel, anggota komunitas, serta kreator konten. 

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |