Profil Led Zeppelin, Band Rock Inggris Era 1970-an yang Kini Masih Aktif Bersama Anak Mendiang Drummer

14 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Pada era akhir 1960-an hingga 1970-an, genre musik rock sedang dalam masa kejayaannya. Led Zeppelin merupakan salah satu grup musik asal Inggris yang mewarnai kejayaan itu secara global.

Dibentuk di London, Inggris, pada 1968, band ini terdiri dari Robert Plant (vokal), Jimmy Page (gitar), John Paul Jones (bass dan keyboard), serta (drum).

Dengan gaya musik berat yang dipengaruhi blues dan folk, Led Zeppelin bahkan dikenal luas sebagai pelopor genre hard rock dan heavy metal. Mereka juga kerap menjadi simbol musik rock era 1970-an.

Hingga hari ini, Led Zeppelin masih aktif. Bahkan, beredar kabar mereka akan menggelar reuni kembali seperti yang pernah dilakukan sebelum-sebelumnya, sepeninggal John Bonham untuk selamanya yang kini digantikan oleh anaknya.

Dari The New Yardbirds hingga Led Zeppelin

Perjalanan Led Zeppelin bermula dari bubarnya grup musik The Yardbirds. Jimmy Page, yang saat itu menjadi gitaris utama, berinisiatif melanjutkan proyek musik dengan membentuk band baru bernama "The New Yardbirds" untuk menyelesaikan tur yang sudah dijadwalkan di Skandinavia.

Jimmy Page mengajak Robert Plant sebagai vokalis setelah mendapat rekomendasi, kemudian Plant membawa John Bonham sebagai drummer. John Paul Jones, yang juga merupakan musisi sesi kenalan Jimmy Page, bergabung setelah mendapat saran dari istrinya.

Keempat musisi ini pertama kali bermain bersama di sebuah ruang bawah tanah di Gerrard Street, London. Mereka langsung menemukan kekompakan musikal sejak memainkan lagu "Train Kept A-Rollin’".

Tak lama kemudian, nama "The New Yardbirds" harus ditinggalkan setelah bassist Chris Dreja, mantan anggota Yardbirds, mengeluarkan surat larangan penggunaan nama tersebut.

Akhirnya, nama Led Zeppelin pun dipilih, terinspirasi dari komentar sarkastik drummer The Who, Keith Moon, yang mengatakan proyek supergrup ini akan "jatuh seperti balon timah" (lead balloon). Kata “lead” diubah menjadi “led” agar tidak salah dibaca, sementara “balloon” diganti menjadi “zeppelin” demi memberi kesan berat namun elegan.

Era Keemasan: Album dan Tur Fenomenal

Led Zeppelin menandatangani kontrak senilai US$143 ribu dengan Atlantic Records—saat itu menjadi kontrak terbesar untuk band baru. Kontrak ini memberi mereka kendali penuh atas produksi dan promosi karya mereka.

Debut album Led Zeppelin (1969), yang direkam hanya dalam sembilan hari, menampilkan lagu-lagu seperti “Good Times Bad Times” dan “Dazed and Confused”. Album ini langsung masuk tangga lagu di berbagai negara.

Album kedua mereka, Led Zeppelin II (1969), menjadi yang pertama menduduki posisi puncak tangga lagu AS dan Inggris, didukung oleh hits seperti “Whole Lotta Love”. Album Led Zeppelin III (1970) menandai eksplorasi lebih dalam pada unsur folk, dibuka dengan lagu “Immigrant Song”.

Sementara itu, Led Zeppelin IV (1971)—tanpa judul resmi dan disebut sebagai salah satu album terlaris sepanjang masa—memuat lagu ikonik “Stairway to Heaven”.

Kesuksesan berlanjut lewat album Houses of the Holy (1973), Physical Graffiti (1975), serta Presence (1976) dan In Through the Out Door (1979). Di paruh kedua karier mereka, Led Zeppelin dikenal lewat tur-tur megah yang memecahkan rekor kehadiran penonton dan gaya hidup glamor khas rockstar.

Kehilangan dan Warisan Musik

Kematian mendadak John Bonham pada 1980 akibat kecanduan alkohol, membuat Led Zeppelin memutuskan untuk bubar, karena mereka merasa band tidak akan sama tanpa Bonham.

Namun, para anggota yang tersisa—Page, Plant, dan Jones—sesekali tampil bersama dalam konser spesial, termasuk konser tribut Ahmet Ertegun tahun 2007 di London yang menampilkan Jason Bonham, putra mendiang John Bonham, sebagai drummer. Beberapa kali juga mereka melakukan reuni, termasuk pada 2007 dengan Jason Bonham.

Led Zeppelin tetap dikenang sebagai salah satu band paling berpengaruh dalam sejarah musik. Mereka telah menjual lebih dari 200 juta album di seluruh dunia, meraih delapan album nomor satu di Inggris dan enam di Amerika Serikat, serta lima sertifikasi Diamond dari RIAA.

Pada 1995, mereka resmi dilantik ke Rock and Roll Hall of Fame, yang menyebut mereka “sepengaruh The Beatles di era 1970-an.” Hingga kini, nama Led Zeppelin masih menjadi simbol dari era kejayaan rock klasik, dihormati dan dikenang lintas generasi.

Gaya Musik dan Kontribusi

Jimmy Page banyak menulis dan menyusun komposisi musik Led Zeppelin, sementara Robert Plant menulis sebagian besar liriknya. John Paul Jones memberi sentuhan khas lewat aransemen keyboard dan orkestra, terutama di karya-karya akhir mereka.

Musik mereka dikenal karena memadukan kekuatan gitar distorsi dengan lirik yang puitis dan atmosferik, serta improvisasi yang intens dalam pertunjukan live.

Meskipun telah puluhan tahun berlalu sejak kejayaan mereka, warisan Led Zeppelin terus hidup dan menginspirasi generasi baru musisi. Kontribusi Jason Bonham dalam berbagai proyek reuni juga menunjukkan bahwa semangat band ini masih menyala, bahkan di tengah perubahan zaman.

Pengaruhnya di Indonesia

Di Indonesia, Led Zeppelin menjadi salah satu grup musik yang memberikan pengaruh besar terhadap sejumlah musisi, terutama yang mengusung genre rock. Salah satu musisi yang terpengaruh adalah band Bunga.

Tony Vialy, vokalis Bunga, mengaku selama ini Led Zeppelin memiliki pengaruh cukup besar bagi musikalitasnya. "Siapa musisi yang enggak mendengarkan Led Zeppelin? Mereka itu salah satu band yang gue dengar lagu-lagunya," ucap Tony saat dihubungi Showbiz Liputan6.com via telepon, beberapa waktu lalu.

Meskipun begitu, Tony juga menyorot kasus yang sempat menimpa Led Zeppelin, yakni tudingan plagiarisme pada intro lagu "Stairway To Heave" yang dituding mirip komposisi lagu "Taurus" milik band Spirit.

"Mirip-mirip itu sebenarnya lumrah-lumrah aja di dunia musik. Dalam sebuah lagu pasti selalu ada kesamaan dengan lagu lainnya, karena notasi dalam musik kan begitu-begitu saja. Tapi mungkin kasusnya Led Zeppelin itu dianggap sudah terlalu banyak menggunakan notasi yang sama," ujarnya menambahkan.

Read Entire Article
Dunia Televisi| Teknologi |