3 Film Indonesia Lolos Seleksi Awal Piala Oscar 2026, Fadli Zon Sorot Kreativitas dan Kekuatan Narasi Bangsa

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kebudayaan RI mendukung penuh tiga film nasional yang menembus seleksi awal Academy Awards atau Piala Oscar 2026. Pertama, film panjang Sore: Istri Dari Masa Depan yang berlaga di kategori Best International Feature Film.

Setelahnya ada dua film pendek yakni Daly City karya Nick Hartanto serta Little Rabels Cinema Club karya Khozy Rizal, yang lolos ke tahap screening room kategori Best Live Action Short Film Piala Oscar 2026.

Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Sabtu (8/11/2025), Fadli Zon menyatakan ini pencapaian luar biasa yang mencerminkan kekuatan narasi sekaligus kreativitas sineas Indonesia. Film adalah ekspresi budaya yang hidup.

“Ketika karya Indonesia seperti Sore, Daly City, dan Little Rebels Cinema Club mendapat tempat di ajang Oscar, itu bukan hanya prestasi sinema, tapi juga pengakuan terhadap kekayaan narasi bangsa,” kata Fadli Zon.

Vino G. Bastian telah mencatatkan sejumlah pencapaian gemilang sepanjang kariernya di industri perfilman Indonesia. Keberhasilannya dalam membawakan beragam karakter ikonis dan membintangi berbagai film tidak lepas dari dukungan serta kolaborasi erat...

Film Sore: Istri dari Masa Depan yang dibintangi Sheila Dara Aisha dan Dion Wiyoko mengangkat relasi antar generasi juga dinamika keluarga urban, dengan pendekatan sinematik yang intim sekaligus reflektif.

Daly City dan Little Rebels Cinema Club menawarkan perspektif segar juga berani dalam format film pendek. Masing-masing mengeksplorasi identitas diaspora dan semangat pemberontakan anak-anak terhadap norma sosial.

“Film ini lahir dari pengalaman diaspora dan pencarian identitas. Bisa lolos ke screening room Oscar adalah kehormatan besar. Saya berharap ini membuka jalan bagi lebih banyak cerita Indonesia di luar negeri,” ujar sutradara film Daly City, Nick Hartanto.

Sutradara Little Rebels Cinema Club, Khozy Rizal, menjelaskan filmnya merupakan surat cinta terhadap sinema. Sebuah ajakan merayakan sinema dan dayanya untuk membangun koneksi, membuat kita untuk melihat sesuatu lebih dekat, dan menciptakan memori baik.

“Saya bersyukur karya ini mendapat ruang di panggung internasional. Saya berterima kasih atas dukungan Kementerian Kebudayaan RI yang terus berkomitmen memfasilitasi perjalanan film kami ini ke berbagai festival termasuk Oscar,” ia memaparkan.

Produser film Sore: Istri Dari Masa Depan, Suryana Paramita, menyebut mewakili Indonesia di kategori Best International Feature Films jadi kehormatan tersendiri. Sore: Istri Dari Masa Depan adalah tentang bentuk cinta yang berkembang.

Sore: Istri Dari Masa Depan adalah karya sineas Yandy Laurens. “Kami tidak memulai film ini untuk mengejar penghargaan, tapi kami sangat bersyukur jika Sore bisa menyentuh hati lebih banyak orang di dunia,” ucap Suryana Paramita.

Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra, menyatakan pencapaian tiga film Indonesia ini di Piala Oscar adalah bukti karya anak bangsa mampu berbicara di panggung dunia.

“Kami akan terus memperkuat ekosistem film nasional dan mengajak masyarakat Indonesia turut memberi dukungan serta doa bagi para sineas kita. Ini bukan hanya tentang penghargaan, tapi pengakuan terhadap suara dan cerita Indonesia di panggung dunia,” tuturnya.